Tradisi Ngalokat Cai atau yang biasa disebut dengan upacara irung-irung biasa dilakukan oleh masyarakat Kampung Panyairan, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Bandung Barat, dari tahun ke tahun di bulan Muharram. Tradisi ini fokus dalam hal menjaga dan melestarikan lingkungan terutama sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar. Sebelum melakukan upacara irung-irung, terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan melibatkan pemerintahan desa yang kemudian masyarakat bersama-sama melakukan pembersihan di sekitar kantor desa hingga lokasi upacara agar pada saat upacara berlangsung tampak bersih. Tradisi Ngalokat Cai telah berjalan selama bertahun-tahun dan kembali hidup sejak 2007. Sebagai khalifah, manusia diwajibkan untuk menjaga lingkungan alam ini. Allah telah mempersilakan manusia untuk menggunakan seluruh sumber daya alam sebagai sumber rizki bagi manusia dan juga seluruh makhluk hidup yang ada di atasnya. Sehingga, manusia perlu memanfaatkan kekayaan alam yang telah diberikan Allah dan melarang untuk berbuat semena-semena dalam mengeksploitasinya melainkan harus secara proporsional serta rasional, seperti Allah telah berfirman dalam Alquran surat Al-Araf:56. وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٥٦ “.... Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. Lewat tradisi ini masyarakat Cihideung diajak untuk bersama-sama menjaga serta melestarikan lingkungan terutama sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan bagi warga masyarakat sekitar yang saat ini mayoritas bermata pencaharian sebagai petani bunga, membangun potensi-potensi masyarakat yang sebagian besar adalah wirausahawan di bidang tanaman hias dan petani, Tradisi ini sudah menjadi bagian dari agenda rutin pemerintahan setempat sebagai bagian dari kebudayaan dan pesta rakyat terutama di wilayah Desa Cihideung. Sebab, tak hanya ada unsur budaya tetapi ada pula unsur hiburan di dalamnya, seperti sasapian, hingga ketuk tilu, dan mempengaruhi atau mengajak masyarakat Cihideung dan manusia di muka bumi untuk senantiasa mengajak melestarikan kebudayaan melalui kegiatan-kegiatan yang memang bermanfaat serta memiliki nilai sosial.