Hadi Sabari Yunus
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perubahan Daya Dukung Lingkungan di Wilayah Pinggiran Kota (Kasus : Kecamatan Kecamatan yang Berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Tahun 1990–2008) Joni Purwo Handoyo; Hadi Sabari Yunus; Sujali Sujali
Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6724.597 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13065

Abstract

ABSTRAK Salah satu dampak perkembangan wilayah pinggiran kota adalah terjadinya perubahan daya dukung lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran, persebaran dan pola sebaran perubahan daya dukung lingkungan serta mengkaji keterkaitannya dengan perubahan tipology wilayah pinggiran kota. Penelitian ini dilakukan di 29 desa yang berada di 6 kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta dengan unit analisis 'desa'. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kasus dengan karakteristik obyek penelitian yang bersifat survey analisis dan historis dengan penekanan pada pendekatan kronologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan lahan terbangun paling pesat terjadi di Desa Tirtonirmolo dan Desa Ngestiharjo (>20%). Status daya dukung lingkungan di wilayah penelitian sebagian besar masih termasuk dalam katagori sustain. Laju penurunan paling cepat terjadi di Desa Maguwoharjo dan Desa Singosaren. Fenomena ini dipengaruhi oleh faktor peningkatan lahan terbangun yang sekaligus juga menjadi faktor pengaruh paling penting terhadap perubahan tipologi desa-desa pinggiran Kota Yogyakarta. ABSTRACT  The one of regional development impact in urban fringe area is the change of environmental carrying capacity. This research aims to know about magnitude value, desperation and distribution patternsof the change ofenvironmental carrying capacity and also to examining that relation with the change of urban fringe regional topology. This research is conducted in 29 villages in 6 sub-districts that are directly adjacent to Yogyakarta city with the unit of analysis is ''village ''. This research categorized the case research with the characteristic of research object is analytical survey and historical method with the intens is chronological approach. The research shows that the most rapid built up land use development is in Tirtonirmolo and Ngestiharjo village (>20%). This research discovers that the status of most of environmental carrying capacity in this research area are in 'sustain ' category. The fastest deceasing magnitude rate of the environmental carrying capacity value occurs in Maguwoharjo and Singosaren village. This phenomena are influent by increasing of built up land use and also the most important factor towards change of rural.fringe typology of Yogyakarta City.
Evaluasi Penataan Kawasan Permukiman Kumuh (Studi Kasus: Program Peremajaan Kawasan Tegalpanggung di Kota Yogyakarta) Bani Putri Yulianti; M. Baiquni; Su Ritohardoyo; Hadi Sabari Yunus; Bakti Setiawan
Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4287.437 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13088

Abstract

ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk pada wilayah Kota Yogyakarta menimbulkan semakin banyak permasalahan permukiman yang ditimbulkan. Permukiman kumuh merupakan salah satu permasalahan permukiman yang ada di Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta. Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pemerintah Kota Yogyakarta menata dan meremajakan kembali prasarana lingkungan kawasan yang berada di bantaran sungai Code termasuk di permukiman kumuh Tegalpanggung yang sudah terbentuk secara organis dalam waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kondisi lingkungan sebelum dan pasca penataan kawasan di daerah Tegalpanggung dan menganalisa keberhasilan terhadap program penataan kawasan Tegalpanggung menurut persepsi masyarakat setempat. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode survey dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada 40 responden. Penentuan sampel digunakan metode penelitian sampling (sampling method), dengan jenis teknik sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel secara acak (random sampling). Dalam melakukan analisis terhadap dampak relokasi digunakan metode before after comparation, untuk mengetahui perubahan yang terjadi. Hasil data selanjutnya dilakukan pengolahan secara metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dengan analisis tersebut maka dapat diketahui tingkat signifikasi perubahan yang terjadi setelah program peremajaan yang dilakukan di Kelurahan Tegalpanggung. Hasil penelitian menunjukkan Kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan program Penataan dan Peremajaan Prasarana Lingkungan Permukiman Tegalpanggung adalah sebesar 56% yang berarti masyarakat menyatakan cukup puas terhadap program ini berarti menunjukkan bahwa program penataan dan peremajaan prasarana lingkungan cukup berhasil dalam memberikan nilai kepuasan terhadap masyarakat. Dari aspek sarana dan prasarana (menurut kriteria kawasan kumuh oleh Departemen PU, 2007) dapat disimpulkan sebagian besar kondisi prasarana lingkungan yang ada termasuk dalam kategori kumuh sedang. ABSTRACT Increasing the number of residents in the city of Yogyakarta, causing more and more problems posed settlements. Slum is one of the problems in existing settlements in the Village Tegalpanggung Yogyakarta. In an effort to overcome these problems, the government of Yogyakarta organize and rejuvenate the environmental infrastructure are areas along the river Code including in slums Tegalpanggung already formed organically in a long time. The aim of this study was to analyze the environmental conditions before and after the arrangement of the region in the area Tegalpanggung and analyze the success of the restructuring program Tegalpanggung region as perceived by local people. Data collection research using survey method using a questionnaire (questionnaire) to 40 respondents. The samples used research methods of sampling (sampling method), the type of sampling technique used is random sampling (random sampling). In an analysis of the impact of the relocation of the method used before after comparation, to determine the changes that occur. Results of further data processing is done by the method of qualitative and quantitative descriptive analysis. With this analysis it can be seen the level of significance of the changes that occur after rejuvenation program conducted in the Village Tegalpanggung. The results showed public satisfaction towards the implementation of the program Structuring and Environmental Infrastructure Upgrades Tegalpanggung Settlement is 56%, which means people stated quite satisfied with this program means indicates that the Setup program and renewal of environmental infrastructure is quite successful in delivering value to the community satisfaction. From the aspect of infrastructure (according to the criteria of slum areas by the Department of Public Works, 2007) can be summed up most of the environmental conditions existing infrastructure included in the category of medium slum.