Nurhadi Nurhadi
Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Penghidupan Masyarakat Pasca Erupsi 2010 Kaitannya Dengan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Berikutnya Nurhadi Nurhadi; Suparmini Suparmini; Arif Ashari
Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.716 KB) | DOI: 10.22146/mgi.29129

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis: (1) strategi penghidupan masyarakat pasca erupsi, (2) karakteristik lingkungan fisik dan potensi sumberdaya pendukung penghidupan, (3) tingkat kesiapsiagaan masyarakat berdasarkan strategi penghidupan dan karakteristik lingkungan fisik serta potensi sumberdaya pendukung; pada kawasan rawan bencana III Kecamatan Srumbung. Metode yang digunakan adalah deskriptif-eksplanatif dengan pendekatan ekologi. Data dikumpulkan dengan wawancara, FGD, dan observasi. Hasil penelitian: (1) Kerusakan lahan dan tanaman pasca erupsi menyebabkan petani tidak dapat memperoleh penghidupan dari usaha tani. Dalam situasi darurat, upaya memperoleh penghidupan terutama dengan bekerja di bidang lain sebagai pedagang, buruh, pertambangan tradisional, dan karyawan swasta. Berdasarkan tipologi strategi penghidupan rumahtangga, sebagian besar termasuk dalam strategi konsolidasi dan paling sedikit strategi akumulasi. (2) Potensi sumberdaya alam cukup banyak berupa sumberdaya lahan, air, hayati, dan mineral. (3) Kesiapsiagaan menghadapi bencana berikutnya masih perlu ditingkatkan, didasari oleh masih sedikit masyarakat yang mengalokasikan tabungan untuk situasi darurat dan cara bertani masih sama dengan sebelum bencana. This Research aims to analyze: (1) community livelihood strategies after eruption, (2) characteristics of physical environment and potential resources to support livelihood, (3) level of preparedness community based livelihood strategies and characteristics of physical environment and resources; at disaster-prone areas III Srumbung Subdistrict. The method used is descriptive-explanative with ecological approach. Data were collected through interviews, FGD, and observations. The result: (1) Land and crop damage after the eruption caused farmers cannot earn living from farming. In emergency situation, efforts to obtain a living mainly by working in other fields as merchants, laborers, traditional mining, and private sector employees. Based on the typology of livelihood strategies of households, mostly included in consolidation strategy and and the least is accumulation strategy. (2) There are quite a lot of natural resources such as land, water, biological, and mineral resources. (3) Preparedness in the face of the next disaster still needs to be improved.  
Pengembangan ekowisata berbasis evolusi bentanglahan Danau Purba Borobudur kala pleistosen akhir di kawasan Borobudur Irma Yunanda; Norma Yuni Praptiwi; Andika Eka Damayanti; Nurhadi Nurhadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 1 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (970.704 KB) | DOI: 10.21831/gm.v16i1.20991

Abstract

Penelitian ini dilakukan di kawasan Borobudur tepatnya di daerah bentanglahan danau Borobudur Purba Kala Peistosen dengan tujuan: (1) mengidentifikasi lokasi-lokasi yang dapat dikembangkan sebagai tujuan ekowisata di kawasan Danau Borobudur Purba, (2) mengembangkan desain ekowisata berbasis evolusi bentanglahan di kawasan Danau Borobudur Purba. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Danau Purba Borobudur. Sampel diambil dengan teknik sistematik sampling dengan membuat grid untuk menentukan zona penelitian. Analisis menggunakan cara deskriptif kualitatif dilandasi konsep dasar geomorfologi. Analisis ini didukung dengan analisis  SWOT untuk menilai titik lokasi yang dapat di rekomendasikan untuk dijadikan sebagai objek ekowisata. Hasil penelitian: (1) Terdapat lima objek bekas Danau Purba Borobudur yang dapat dikembangkan sebagai objek ekowisata berbasis evolusi bentanglahan (2) Desain pengembangan ekowisata kawasan Danau Purba Borobudur yaitu menggunakan SWOT yang diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan wisata di wilayah ini.