Hayuning Anggrahita
Departemen Geografi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Depok

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Prioritas Pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Indonesia. Hayuning Anggrahita; Guswandi Guswandi; Nabila Dety Novia Utami
Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2050.685 KB) | DOI: 10.22146/mgi.36626

Abstract

Kabupaten Kepulauan Meranti terletak berdekatan dengan Batam yang dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan yang disebut sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Pengembangan Batam tersebut diharapkan memberikan dampak sebar bagi wilayah sekitarnya (hinterland), khususnya Meranti. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak posisi Meranti tersebut terhadap pembangunannya. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor basis apa yang sebaiknya diprioritaskan untuk dikembangkan dan dimana sebaiknya sektor tersebut dikembangkan di Meranti. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis gravitasi dan location quotient. Selain itu, analisis spasial dilakukan untuk menentukan lokasi pengembangan sektor-sektor basis di Meranti. Kemudian, hasil tersebut dibandingkan dengan rencana pembangunan (RPJP dan RPJMD Kabupaten Meranti). Penelitian ini menemukan bahwa pengembangan Batam sebagai pusat pertumbuhan belum mampu memberikan dampak sebar signifikan bagi Meranti sehingga perlu di dikembangkan sektor basis berikut: transportasi dan pergudangan, pertanian, dan industri pengolahan.  
Keragaman Fungsi dan Bentuk Spasial Pertanian Kota (Studi Kasus: Pertanian Kota di Jakarta) Hayuning Anggrahita; Guswandi Guswandi
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 6, No 3 (2018): December 2018
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1665.589 KB) | DOI: 10.14710/jwl.6.3.148-163

Abstract

Urbanization in Jakarta encourages the conversion of agricultural land and other green open spaces into built-up areas. Agriculture sector is being marginalized and its contribution is only 0.1% of the economy of Jakarta. Previous studies showed that regardless of its fewer contribution, Jakarta's agriculture persistence takes place due to single to multiple functional transformations especially from staple food production to diverse functions such as environmental, cultural, property rights protection functions, etc. This study aims to identify agricultural multi-functionality in Jakarta. This research uses descriptive quantitative analysis method which is deepened with qualitative analysis through the interview and scientific photography technique to represent physical and social reality in the field. The results indicate that Jakarta’s agriculture is scattered due to urbanization pressure. In addition, Jakarta's agriculture is transformed through the creation of new urban values which demonstrate the ability of urban agriculture to survive.
Place Attachment Teras Cihampelas sebagai Ruang Publik bagi Masyarakat Kota Bandung Trimita Anggia; Guswandi Guswandi; Hayuning Anggrahita
Media Komunikasi Geografi Vol. 23 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v23i1.45950

Abstract

Place attachment antara Teras Cihampelas dengan masyarakat Kota Bandung akan terkandung dalam sebuah makna yang didalami dengan menjalani aktivitas atau kegiatan di Teras Cihampelas. Makna membentuk keterikatan antara individu dan tempat dengan adanya pengalaman dan memori. Teras Cihampelas sebagai ruang publik yang memiliki penataan baik dibangun untuk merelokasi pedagang kaki lima yang mencari nafkah dan sebagai ruang interaksi warga dapat memberi pengalaman dan suasana baru yang dapat mengubah perspektif ruang bagi para pejalan kaki maupun pedagang kaki lima serta membentuk place attachment. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kajian place attachment masyarakat terhadap Teras Cihampelas sebagai ruang publik serta faktor yang berhubungan/berkorelasi dengan place attachment Teras Cihampelas pada masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga metode yakni observasi lapangan, kuesioner, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan metode kuantitatif dengan analisis statistik deskriptif yang akan dianalisis dengan uji statistik Chi Square menggunakan ArcGIS 10.8 dan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan place attachment dari 35 responden terdapat 5 orang rendah, 16 orang sedang, dan 14 orang tinggi. Dari empat faktor yang dianalisis terdapat tiga faktor yang memiliki nilai Asymp. Sig < 0.05 yaitu, interaksi sosial, karakteristik fisik, dan pengalaman. Sehingga menandakan bahwa interaksi sosial, karakteristik fisik, dan pengalaman memiliki hubungan dengan place attachment dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Pemaknaan tempat bagi konsumen pada restoran di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan Hanna Maulani Fauziah; Maria Hedwig Dewi Susilowati; Guswandi Guswandi; Hayuning Anggrahita
Majalah Geografi Indonesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.73243

Abstract

Abstrak Jalan Cipete Raya merupakan jalan yang menjadi pusat kegiatan usaha khususnya di bidang kuliner. Terdapat jumlah restoran yang banyak dan beragam yang dikategorikan berdasarkan jenis makanannya menjadi restoran Indonesia, restoran Asia, dan restoran Barat. Masing-masing jenis restoran memiliki pengaturan spasial yang unik yang tercermin dalam karakteristik tempat. Keragaman pengaturan spasial restoran tersebut akan menarik konsumen dengan karakteristik yang juga berbeda dan mendorong adanya pemaknaan tempat terhadap masing-masing jenis restoran. Berdasarkan hal tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pemaknaan tempat pada restoran, yang memiliki pengaturan spasial dengan keunikan tertentu yang tercermin dalam karakteristik tempat, oleh konsumen yang memiliki karakteristik konsumen yang berbeda-beda. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan geografi humanistik. Wawancara mendalam dilakukan dengan informan yang berjumlah 23 orang dan didapatkan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan karakteristik tempat dan karakteristik konsumen pada setiap jenis restoran yang mengakibatkan perbedaan pemaknaan tempat restoran. Restoran di Jalan Cipete Raya memiliki pemaknaan tempat secara fungsional, sosial budaya, emosional, dan romantisme daerah. Abstract Jalan Cipete Raya is a street that is the center of business activities, especially in the culinary field. Many varied restaurants are categorized based on food: Indonesian restaurants, Asian restaurants, and Western restaurants. Each type of restaurant has a unique spatial setting which is reflected in the place characteristic. The diversity of the restaurant’s spatial setting will attract consumers with different characteristics and create a place meaning for each restaurant.  Based on the background mentioned previously, this study aimed to examine the restaurant’s place meaning, which has a unique spatial setting reflected in the place characteristics by consumers with different consumer characteristics. This research is qualitative with a humanistic geography approach. In-depth interviews were conducted with 23 informants and obtained by purposive sampling technique. The results showed differences in spatial setting and the consumers’ characteristics in each restaurant, resulting in different restaurant's place meanings. The restaurant on Jalan Cipete Raya has a place meaning including functional, socio-cultural, emotional, and hometown romance meaning.
The Role of City Spatial Plan (RTRW) on Regional Development in Depok City (West Java Province) Fikhi Luthfiah; Guswandi Guswandi; Hayuning Anggrahita
Indonesian Journal of Geography Vol 55, No 2 (2023): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.65987

Abstract

Depok City has a role as one of the buffer cities in the Jakarta Metropolitan Area (JMA). Therefore, it has been projected as a residential area and inter-city connection. The latter encourages development resulting in land conversion. If land conversion occurs uncontrollably, it will pose an environmental threat and affect the economic and social conditions, such as decreasing food security capacity and augmenting exclusion and marginalization of the urban poor. Depok City Government has stipulated local regulation on the City Spatial Plan (RTRW), which controls land resource allocation and reference for spatial planning and regional development to integrate and guide all activities related to development. Therefore, this study aims to analyze the development level in Depok City and the impact of RTRW on the development level in Depok City. This study uses a composite index to determine the regional development level and a chi-square test to see the correlation between RTRW regulation and regional development level. Depok City is developing to the north, south, and southeast. RTRW has encouraged regional development in Depok City, although there exist disparities in development levels throughout the region.