Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Metode P-Median dalam Penentuan Lokasi Optimal Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah di Kabupaten Klaten Aditya Isnaini Setyargo Putri; Chaidir Akbar; Edi Hartono; Yuniaristanto Yuniaristanto
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1437.65 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v6i2.397

Abstract

Kabupaten Klaten yang memiliki luas wilayah 655,56 km2, terbagi menjadi 26 kecamatan, jumlah total penduduk 1.469.253 jiwa (2014) yang terbesar se-karesidenan Surakarta dan dengan tingkat kepadatan 2,241 jiwa/km2. Produksi sampah yang banyak dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Ketika pengelolaan sampah tidak berjalan dengan baik akan menimbulkan bencana bagi wilayah sekitar. TPS resmi di Kabupaten Klaten berjumlah 161 TPS yang tersebar di 26 kecamatan. Agar pengelolaan sampah di Kabupaten Klaten bisa terkelola dengan baik, maka penentuan lokasi TPS harus tepat. Penentuan lokasi dan alokasi agar upaya pengolalan sampah di Kabupaten Klaten berjalan dengan baik dengan menggunakan metode P-Median merupakan bagian dari mixed integer liniear programming yang bertujuan untuk meminimumkan total waktu tempuh rata – rata. Hasil dari perhitungan P-Median untuk menentukan alokasi optimal pada tahun 2017 menunjukan jumlah TPS yang terpilih sebanyak 73 TPS untuk melayani 101 sumber sampah yang tersebar di Kabupaten Klaten dengan total kapasitas sebesar 675,5 m3 dan volume sumber sampah total sebanyak 440,6 m3/hari. Dengan demikian tidak terjadi penumpukan sampah di TPS.
PROBLEMATIKA PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DI PT. GRAHA MANDALA SAKTI Edi Hartono
Journal of Law ( Jurnal Ilmu Hukum ) Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTEdi Hartono. "Problems in the Implementation of Law Number 13 Year 2003 concerning Employment Against Certain Time Work Agreements at PT. Graha Mandala Sakti "under the guidance of Ms. Isnawati, SH., M.H as I and Mr. Dr. H. Ismail, SH., M. Hum as II counselorWork agreement is one form of agreement to carry out work as referred to in Article 1601 of the Civil Code. In Article 50 of Law Number 13 of 2003 concerning Manpower, it is stated that labor relations occur because of the existence of work agreements between employers and workers / laborers. Specific Time Work Agreement (PKWT) is a work agreement that has a validity period determined or referred to as a contract employee.The purpose of this study is to find out how the implementation of a certain time work agreement (PKWT) at PT. Graha Mandala Sakti. The type of research used in this study is empirical research where this research is carried out by looking at and gathering all information related to the reality in the implementation of practice in the field.The results of this study are the application of a certain time work agreement (PKWT) in work relations at PT. Graha Mandala Sakti has not been effective in accordance with applicable regulations. The company has ignored the maximum deadline permitted by Law Number 13 of 2013 concerning Labor concerning the period of PKWT. The first factor is that most types and characteristics of the work needed are jobs that are included in the core work of the production process and are permanent and the second factor is the omission of the provisions of the PKWT in employment relations, which according to the authors are caused by very loose government oversight of the reality on the ground. Keywords: Implementation of PKWT
KONFLIK ANTARA PENJAGA KEAMANAN RAKYAT DAN RAKYAT MELAWAN JEPANG DI TALANG PADANG Edi Hartono; Maskun Maskun; Suparman Arif
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 2, No 5 (2014): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.711 KB)

Abstract

The purpose of this research is to find out what were the factors causing conflict between PKR and people which fighting Japanese to happen in Talang Padang, 17th November 1945. Data collection techniques are using interview techniques, literature and technical documentation, whereas to analyse data is using qualitative data analysis. Based on research result, it shows that factors causing conflict between PKR and people which fighting Japanese to happen in Talang Padang, 17th November 1945, were: 1) disarmament which done by PKR in the early time of Indonesia independece. The bigwigs in Lampung established military organization which later did the disarmament. 2) people antiphaty demeanor to Japanese army which were devastation of worship places, youngster homicides in Talang Padang and plunder of vegetable which belonging to merchant in gisting made people hated Japanese army more. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apasajakah faktor penyebab terjadinya konflik antara Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) dan rakyat melawan Jepang di Talang Padang 17 November 1945. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, kepustakaan dan teknik dokumentasi, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan analisis data kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penyebab terjadinya konflik antara Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) dan rakyat melawan Jepang di Talang Padang pada 17 November 1945 disebabakan karena 1) pelucutan senjata yang dilakukan oleh PKR. Ketika awal kemerdekaan Indonesia tokoh-tokoh di Lampung adalah membentuk organisasi militer kemudian melakukan pelucutan senjata milik Jepang 2) Sikap antipati rakyat terhadap Tentara Jepang yaitu pengrusakan tempat-tempat ibadah, pembunuhan pemuda Talang Padang dan perampasan sayuran milik pedagang di Gisting membuat rakyat semakin membenci Tentara Jepang. Kata kunci : keamanan, talang padang, tentara
KONFLIK ANTARA PENJAGA KEAMANAN RAKYAT DAN RAKYAT MELAWAN JEPANG DI TALANG PADANG 1945 Edi Hartono; Maskun Maskun; Suparman Arif
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 2, No 5 (2014): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.863 KB)

Abstract

The purposeofthis research is to find out what were the factors causing conflict between PKR and people which fighting Japanese to happen in Talang Padang, 17th November 1945. Data collection techniques are usinginterviewtechniques, literatureandtechnicaldocumentation, whereasto analyzedata is usingqualitativedata analysis.Based on research result, it shows that factors causing conflict between PKR and people which fighting Japanese to happen in Talang Padang, 17th November 1945, were: 1) disarmament which done by PKR in the early time of Indonesia independece. The bigwigs in Lampung established military organization which later did the disarmament. 2) people antiphaty demeanor to Japanese army which were devastation of worship places, youngster homicides in Talang Padang and plunder of vegetable which belonging to merchant in gisting made people hated Japanese army more.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apasajakah faktor penyebab terjadinya konflik antara Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) dan rakyat melawan Jepang di Talang Padang 17 November 1945. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, kepustakaan dan teknik dokumentasi, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan analisis data kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penyebab terjadinya konflik antara Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) dan rakyat melawan Jepang di Talang Padang pada 17 November 1945 disebabakan karena 1) pelucutan senjata yang dilakukan oleh PKR. Ketika awal kemerdekaan Indonesia tokoh-tokoh di Lampung adalah membentuk organisasi militer kemudian melakukan pelucutan senjata milik Jepang 2) Sikap antipati rakyat terhadap Tentara Jepang yaitu pengrusakan tempat-tempat ibadah, pembunuhan pemuda Talang Padang dan perampasan sayuran milik pedagang di Gisting membuat rakyat semakin membenciTentara Jepang.Kata kunci : keamanan, talang padang, tentara
Pengaruh Subtitusi Bubuk Cangkang Telur terhadap Batas-batas Konsistensi Tanah Lempung yang Distabilisasi dengan Kapur Willis Diana; Edi Hartono; Anita Widianti; Rinda Apriliani
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 27, Nomor 2, DESEMBER 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.312 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v27i2.33885

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi pemanfaatan bubuk cangkang telur (egg shell powder, ESP) untuk menggantikan kapur pada stabilisasi tanah-kapur. Bubuk cangkang telur diketahui mengandung kalsit dalam jumlah yang besar.  Batas-batas konsistensi biasanya digunakan untuk menilai workabilitas dan memperkirakan perubahan sifat mekanik tanah yang distabilisasi. Dalam penelitian ini digunakan kapur tohor (quicklime) dan kapur padam (hydrated lime). Initial Consumption of Lime (ICL) diperoleh dengan menggunakan uji pH metode Eades and Grim, hasil pengujian didapatkan ICL 8%. Variasi pengujian yang dilakukan adalah dengan mensubtitusi sejumlah kapur dengan ESP, yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dari ICL. Hasil pengujian menunjukan bahwa dengan stabilisasi kapur indeks plastistas menurun sebesar 55%-60%. Semakin banyak kadar kapur yang disubtitusi dengan ESP menyebabkan peningkatan indeks plastisitas dibandingkan stabilisasi tanah-kapur. Tetapi, pada subtitusi seluruh kadar kapur dengan ESP,  indeks plastitas tanah menurun sebesar 29% dibandingkan tanah asli.  Batas susut tanah asli 10,43%, setelah distabilisasi dengan 8% bubuk cangkang telur batas susutnya menjadi 13,22% , terjadi peningkatan 26%, sedangkan rasio susut, susut volumetrik, dan susut linear penurunannya tidak signifikan. Jenis kapur (kapur padam dan kapur tohor) memperlihatkan perilaku perubahan plastisitas tanah yang hampir sama.. Bubuk cangkang telur dapat digunakan untuk bahan stabilisasi tanah, dan mampu merubah plastisitas tanah,  tetapi perubahan plastisitas yang terjadi tidak sebesar stabilisasi menggunakan kapur.