Zamroni Zamroni
Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DEPRESI PADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (WBP) KASUS PEMBUNUHAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN X Zamroni Zamroni
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 15, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.15.1.98-109

Abstract

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus pembunuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) X secara keseluruhan mengalami permasalahan kesehatan mental terutama depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat depresi serta efek pemenjaraan WBP kasus pembunuhan LAPAS X. Sebanyak 6 orang Warga Binaan Pemasyarakatan kasus pembunuhan menjadi subjek penelitian. Partisipan mengisi Beck Depression Inventory II (BDI-II) yang mengukur tingkat depresi yang dialami oleh individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika berdasarkan usia, maka WBP usia 18 tahun (16.7%) usia 23 – 28 tahun (83.3%), Pendidikan SMP (33.3%), Pendidikan SMA (33.3%), Pendidikan SMK (33.3%), Motif dendam (83.3%), melumpuhkan (16.7%). Survey tingkat depresi menunjukkan  bahwa semua WPB yang menjadi subjek dalam penelitian mengalami depresi berat (100%). Hal tersebut disebabkan karena faktor dari dalam diri subjek (internal Factor) seperti merasa diabaikan oleh keluarga, merasa tidak dihargai oleh sesama WBP, merasa khawatir sedangkan faktor dari luar disebabkan karena tuntutan hukuman yang terlalu lama, situasi yang ada di Lapas, keluarga tidak peduli.
STRATEGI PENDIDIKAN AKHLAK PADA ANAK Amin Zamroni
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 12, No 2 (2017): April 2017
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.742 KB) | DOI: 10.21580/sa.v12i2.1544

Abstract

Moral education for children should be done as early as possible. So when they grow into adult, they have good personality. Parents especially mother has the most important role to educate their children because she is the first madrasah for her children. A child is like a clean white paper with no stain, while parents have freedom to paint any colors as they want. Good and bad morality depends on the education provided by their parents. Therefore, parents and teachers should have such methods to educate their children at home and school in order to become a shalih-shalihah children. The moral education methods include habituation, exem­plary method, advice and attention. Further­more, moral education strategy is divided into two namely direct and indirect educations. Direct education includes exemplary, suggestion, and practice. While in­direct education includes prohibition, punish­ment, reward and supervision._________________________________________________________Pendidikan akhlak pada anak-anak harus dilakukan sedini mungkin. Sehingga ketika dewasa anak tersebut mempunyai akhlak yang mulia. Orang tua terutama ibu mempunyai peran paling penting dalam mendidik anaknya, karena ia merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Seorang anak ibarat kertas putih bersih tanpa noda, sedangkan orang tua mempunyai kebebasan untuk mem­beri­kan warna apapun sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Baik dan buruknya akhlak anak tergantung pada pendidikan yang diberi­kan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua maupun guru yang akan mendidik anak di rumah maupun disekolahan harus mem­­­­punyai metode, agar nantiya bisa mendidik anak dengan baik dan menjadi anak yang shalih-shalihah. Metode pendidikan akhlak diantaranya adalah metode pembiasaan, metode keteladanan, metode nasihat dan metode perhatian. Kemudian untuk strategi pendidikan akhlak­nya ini dibagi menjadi dua yaitu pendidikan langsung dan pendidikan tidak langsung. Pendidikan langsung di­antaranya adalah keteladan­an, anjuran, latihan. Pendidikan tidak langsung diantara­nya adalah larangan, hukuman, hadiah dan peng­awasan.
Nilai-Nilai Antikorupsi Pada Masyarakat Sedulur Sikep Di Sukolilo Pati Falasifatul Falah; Zamroni Zamroni
Unisia Vol. 38 No. 84 (2016)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corruption has become a serious problem in Indonesia because it spreads across all sectors and sectors in a widespread, systematic, and well organized society. Corrupt behavior as if entrusted in all levels of society, from the top to the grassroots level. Indonesian people need to learn about the anti-corruption values of Sedulur Sikep (Samin) society. This study aims to determine the extent to which Sedulur Sikep people know about the phenomenon of corruption that occurred in Indonesia, the anti-corruption values that underlie their way of life, how their attitude toward corruption, and what they do when facing corrupt behaviors that entrapment in Indonesia. Honesty and independence are the most important foundation for Sedulur Sikep society so that the appeal of these values is consistent with their daily attitude of life.