Siti Nurhasanah
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Concept Of Thinking Of Islamic Religious Education By Muhammad Abduh Fatimah Az-Zahra; Nuranisa Nuranisa; Siti Nurhasanah
Al-Ulum: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Al-Ulum: Jurnal Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56114/al-ulum.v2i1.116

Abstract

Muhammad Abduh was one of the figures of Islamic reform in the 19th century who had very wise ideas in Islamic reform. Because Muhammad Abduh could revive the enthusiasm of the people to continue to advance and work in the field of science. Muhammad Abduh started his improvement from the field of education and made education the main means of saving Egyptian society. Then make the improvement of education as the foundation for creating a pious and pious generation. The education carried out by Muhammad Abduh aims to educate the minds and souls of generations and strive to continue to develop them so that goals for happiness in the world and the hereafter can be achieved. The connection with the curriculum is that Muhammad Abduh wanted an integral Islamic education curriculum at every level of education with the aim of education.Keywords: Education, Muhammad Abduh
The Concept Of Thinking Of Islamic Religious Education By Muhammad Abduh Fatimah Az-Zahra; Nuranisa Nuranisa; Siti Nurhasanah
Al-Ulum: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Rahmat Islamiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.368 KB) | DOI: 10.56114/al-ulum.v2i1.116

Abstract

Muhammad Abduh was one of the figures of Islamic reform in the 19th century who had very wise ideas in Islamic reform. Because Muhammad Abduh could revive the enthusiasm of the people to continue to advance and work in the field of science. Muhammad Abduh started his improvement from the field of education and made education the main means of saving Egyptian society. Then make the improvement of education as the foundation for creating a pious and pious generation. The education carried out by Muhammad Abduh aims to educate the minds and souls of generations and strive to continue to develop them so that goals for happiness in the world and the hereafter can be achieved. The connection with the curriculum is that Muhammad Abduh wanted an integral Islamic education curriculum at every level of education with the aim of education.Keywords: Education, Muhammad Abduh
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI PADA SISWA SMP AL RAZI MEDAN Siti Nurhasanah
Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia
Publisher : Anfa Mediatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/relinesia.v2i2.1178

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini ialah untuk memaparkan bagaimana pengimplementasian metode resitasi pada siswa SMP Al Razi Medan. Dimana, metode ini didesain untuk melatih peserta didik menjadi lebih aktif, berani, bertanggung jawab dan mandiri. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Selanjutnya teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil daripada penelitian ini menunjukkan bahwa metode resitasi ini efektif dilakukan dalam pembelajaran, walaupun kenyataannya ada kendala-kendala yang dihadapi dalam proses perjalanannya seperti: sulitnya dalam pengontrolan, baik dalam pengontrolan tugas ataupun penilaiannya. Karena kemungkinan tugas yang diberikan bukan dikerjakan oleh peserta didik yang bertugas, namun malah dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari peserta didik tersebut, dan guru juga tidak tahu apakah semua anggota aktif atau malah sebaliknya, ataupun guru tidak mengetahui apakah dalam satu kelompok tersebut saling bekerjasama atau tidak. Kemudian pemberian tugas terlalu sering juga dapat memicu timbulnya rasa malas dan mengeluh dalam mengerjakan. Namun selain kendala, ada juga faktor pendukung dari penggunaan metode resitasi ini dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam diantaranya: peserta didik lebih mandiri dan kreatif dalam mengerjakan tugasnya, kemudian mereka juga bisa saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, dan melatih jiwa kepercayaan diri mereka, membuat peserta didik lebih aktif dan juga dapat membina kebiasaan peserta didik dalam hal mencari dan mengelola.