Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Performance of Activated Carbon Adsorption and Ultrafiltration Membrane Hybrid Process for Leachate Treatment Nurin Nisa Farah Diena; Mahmud Mahmud; Rony Riduan; Ahmad Kurnain
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 4 No 1 (2018): Tropical Wetland Journal
Publisher : Postgraduate Program - Lambung Mangkurat University (ULM Press Academic)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/twj.v4i1.58

Abstract

Leachate is wastewater that contains pollutants dominated by organic matter. Conventional leachate treatments have some disadvantages therefore alternative treatments are needed. One of that alternative treatments is ultrafiltration membrane and adsorption as pretreatment. The aims of this study are to analyze adsorption isotherm and kinetic model for UV254 (UV adsorbance at 254 nm wavelength) adsorption, the performance of powdered activated carbon (PAC) adsorption and ultrafiltration membrane hybrid process for UV254 of leachate removal, and the effect of pretreatment towards membrane fouling. The result of this study are Freundlich isotherm and pseudo second order kinetic model best fitted model for ultrafiltration membrane hybrid process condition for UV254 removal level are at pH 6; 120 minutes contact time; and 4 g/L PAC doses. Adsorption as pretreatment can reduce membrane ultrafiltration fouling.
Analysis of Water Quality Status Based on Domestic Waste Parameters by Using Pollutant Index Method at Tabuk River, Central Kalimantan Province Nora Forina; Emmy Sri Mahreda; Mijani Rahman; Mahmud Mahmud
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 4 No 1 (2018): Tropical Wetland Journal
Publisher : Postgraduate Program - Lambung Mangkurat University (ULM Press Academic)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/twj.v4i1.61

Abstract

The study aims to analyze the quality of water at Tabuk River Status by using pollution index method and domestic waste pollution impact to human health. The experiment was conducted in Tabuk River at Barito Selatan Regency Central Kalimantan Province. The samples of water with physical, chemical and biological parameters were taken at 3 points in the morning in the withdraw and flood. After wards, they were compared with the standard quality of water class II based on Government Regulation Number 82 of 2001 and domestic waste pollution impact to human health description. The results of study revealed that the water quality of Tabuk River exceeding criteria based on BOD at 48 mg/L in the withdraw and 22,52 mg/L in the flood, COD at 61,4 mg/L in the withdraw and 47,47 mg/L in the flood, TSS at 338,3 mg/L in the withdraw and 157,4 mg/L in the flood and Faecal Coliform at ≥ 1898 MPN. Whereas based on the index value of pollutants, Tabuk River by the light polluted status of 3,33-3,97, except downstream of withdrawing is medium (pollution index 5,2). The domestic waste pollution negative impact to human health. Increased faecal coliform in Tabuk River at ≥1898 jml/100 mL (MPN) and 58,33% society coastal river area have diarrhea and itch.
KAJIAN PENGENDALIAN GENANGAN MELALUI PENYUSUNAN DATABASE BERBASIS GIS PADA JARINGAN SUNGAI DI KOTA KUALA KAPUAS Henry Henry; Rony Riduan; Mahmud Mahmud
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.015 KB) | DOI: 10.22225/pd.8.2.1402.169-181

Abstract

ABSTRACT The dynamic development of Kuala Kapuas City followed by rapid population development requires a city planning and development that takes into account various aspects including the possibility of inundation in several locations. The objective of this study was to compile a database on rivers in the Kuala Kapuas city based on GIS. Getting the inundation areas and priority handling on rivers in the city of Kuala Kapuas based on the GIS database. The scope of the problem under study is the identification of river conditions in the City of Kapuas, mapping the potential for inundation on river banks within the city of Kuala Kapuas, creating a GIS-based database with secondary data for river data bases only in the city of Kuala Kapuas. Conclusions through research conducted successfully created a GIS database information system that can provide data to determine the potential for inundation in areas within the city of Kuala Kapuas and their handling measures. A database was created which could also provide information on the area of inundation areas and recommendations for river management in the Kuala Kapuas City area. Through field data analysis and QGIS databases on the map, it can be seen the area of the area as well as the actions taken based on the location of the village, so it can be determined the size of small, medium and large handling areas in the city of Kuala Kapuas. Potential areas of inundation that occur are 420 Ha in the Selat Hulu Village in the Selat District, 691 Ha in the Selat Dalam Village in the Selat District, 1260 Ha in Pulau Telo Baru Village in the Selat District, 1371 Ha in the North Selat Village in the Selat District, 2357 Ha in the Mostat Bay Village Pulau Petak District, and 2039 Ha in Besarang Village, Besarang District. Most of inundation occur in slums with medium and large treatment priorities. Keywords: database, GIS, inundation ABSTRAK Perkembangan Kota Kuala Kapuas yang dinamis diikuti oleh perkembangan penduduk yang cepat memerlukan suatu perencanaan dan pengembangan kota yang memperhatikan berbagai aspek termasuk kemungkinan terjadinya genangan pada beberapa lokasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun database pada sungai sungai di kota Kuala Kapuas berbasis GIS. Mendapatkan luas daerah genangan dan prioritas penanganan pada sungai di kota Kuala Kapuas berdasarkan database GIS. Lingkup masalah yang diteliti adalah identifikasi kondisi sungai dalam Kota Kapuas, memetakan potensi genangan di bantaran sungai dalam kota Kuala Kapuas, membuat data base berbasis GIS dengan data sekunder untuk data base sungai hanya di kota Kuala Kapuas. Kesimpulan melalui penelitian yang dilakukan berhasil dibuat sebuah system informasi database GIS yang bisa memberikan data untuk mengetahui potensi terjadinya genangan pada areal dalam kota Kuala Kapuas serta tindakan penanganannya. Berhasil dibuat sebuah database yang juga dapat memberikan informasi luas area tergenang serta rekomendasi tindakan penanganan sungai dalam area Kota Kuala Kapuas. Melalui analisa data lapangan dan database QGIS di peta yang dibuat dapat diketahui luasan area serta tindakan penanganan yang dilakukan berdasarkan lokasi desa/kelurahan, sehingga dapat ditentukan luas daerah penanganan kecil, sedang dan besar di kota Kuala Kapuas. Potensi luas genangan yang terjadi adalah 420 Ha di Desa Selat Hulu Kecamatan Selat, 691 Ha di Desa Selat Dalam Kecamatan Selat, 1260 Ha di Desa Pulau Telo Baru Kecamatan Selat, 1371 Ha di Desa Selat Utara Kecamatan Selat, 2357 Ha di di Desa Teluk Palinget Kecamatan Pulau Petak, dan 2039 Ha di Desa Besarang Kecamatan Besarang. Sebagian besar genangan terjadi dikawasan kumuh dengan prioritas penanganan sedang dan besar. Kata kunci: database, GIS, genangan
Penurunan Warna Dan Zat Organik Pada Pengolahan Air Gambut Menggunakan Membran Ultrafiltrasi Mahmud Mahmud
INFO-TEKNIK Vol 4, No 2 (2003): INFOTEKNIK VOL. 4 NO. 2 2003
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v4i2.537

Abstract

Penelitian tentang pengolahan air gambut secara konvensional telah dilakukan, diantaranya dengan pemanfaatan lempung gambut (halotrichite) sebagai bahan penurun warna dan zat organik serta penggunaan tawas dan kapur sebagai bahan koagulan. Sekarang ini teknologi membran telah banyak digunakan di negara-negara maju untuk pengolahan air minum dan air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kinerja membran ultrafiltrasi dengan sistem aliran dead-end dalam mengolah air gambut, terutama dalam hal penurunan warna dan zat organik. Membran ultrafiltrasi (UF) yang digunakan pada penelitian ini dibuat dari polimer sellulosa asetat 13%, aditif dimethylformamide 36% dan pelarut aseton 51%, pembuatannya dengan metode inversi fasa rendam endap. Air gambut yang diolah diambil dari daerah Landasan Ulin Kalimantan Selatan. Pengolahan air gambut tanpa pretreatmen pada tekanan 3 bar masih belum memenuhi syarat air minum, fluks yang diperoleh 22,84 L/m2.jam, rejeksi warna 87,58% dan rejeksi organik 85,78%. Kondisi optimal pengolahan air gambut dengan membran UF-prekoagulasi  diperoleh pada dosis PACl 70 mg/L, kapur 25 mg/L dan tekanan operasi 3 bar, nilai fluks yang diperoleh 29,21 L/m2.jam, rejeksi warna 96,29 % (13,43 PtCo),rejeksi organik 97,08 % (9,24 mg/L.KMnO4). Dosis koagulan yang lebih besar dari 70 mg/L hanya menghasilkan peningkatan fluks dan rejeksi yang kecil. Air gambut dengan pre-koagulasi PACl yang dipisah dan tidak dipisah presipitatnya menghasilkan nilai fluks dan rejeksi yang relatif sama.