Daun kembang sepatu diketahui memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai antibakteri. Kandungan kimia  flavonoid, saponin dan polifenol berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kembang sepatu terhadap bakteri S. epidermidis dan S.mutans.Uji aktivitas antibakteri terhadap kelompok perlakuan ekstrak etanol daun kembang sepatu 5%, 10%, 20%, 40%, 80% dan kelompok kontrol positif siprofloksasin0,2%b.v, kontrol negatif aquadest steril serta kontrol pelarut etanol 70% dengan metode difusi cakram. Setiap perlakuan diinokulasikan dengan suspensi bakteri kemudian kertas cakram yang telah ditetesi ekstrak diletakkan di atas permukaan media dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, lalu diamati dan diukur zona bening disekitar kertas cakram.Ekstrak etanol daun kembang sepatu konsentrasi 80% yang menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap S.epidermidis sebesar 10,27mm, sedangkan terhadap S.mutans pada konsentrasi 20%, 40% dan 80% berturut-turut 7,27 mm; 7,98 mm dan 8,41 mm. Kontrol positif siproflokasin terhadap S.epidermidis dan S.mutans berturut-turut sebesar 26,17 mm dan 18,18 mm menunjukkan kategori antibakteri sensitif, artinya memiliki potensi menghambat bakteri S. epidermidis dan S.mutans. Berdasarkan hasil penelitian bisa disimpulkan ekstrak etanol daun kembang sepatu memiliki aktivitas antibakteri, namun potensinya dalam menghambat bakteri S.epidermidis dan S.mutans tidak sebanding dengan siprofloksasin.