Eni Darma Susanti
Program Studi PG PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA GURU DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA ANAK KELOMPOK A PAUD Eni Darma Susanti
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 1 No. 1: Januari 2018
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v1i1.153

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan nilai-nilai karakter di PAUD, factor penghambat serta pendukung dalam penerapan nilai-nilai karakter di PAUD, dan cara mengatasi dari factor penghambat pada penerapan nilai-nilai karakter di PAUD. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan peserta didik di PAUD. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan model analisis interaktif. Data-data hasil penelitian diuji kembali keabsahannya dengan menggunakan perpanjangan keikut sertaan, ketekunan pengamatan, dan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Penerapan nilai-nilai karakter di PAUD dilakukan melalui proses: a) Perencanaan dengan memasukkan kedelapan belas nilai-nilai karakter kedalam muatan kurikulum  sekolah, RKM dan RKH, b) Pelaksanaan pembelajaran yang mencakup dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan terprogram, kegiatan rutin, pembiasaan, spontan, keteladanan, dan c) Penilaian dengan  menggunakan  observasi, catatan anecdotal, portopolio dan penilaian periodik. 2) Faktor pendukungpenerapan nilai-nilai karakternya yaitu: pendidikan karakter merupakan muatan yang ada dalam kurikulum, adamotivasi intrinsic sekolah, sarana dan prasarana yang memadai. Faktor penghambat yaitu dibutuhkan waktu, kesabaran serta ketelatenan dalam penerapan nilai-nilai karakter, pendanaan terkait pelaksanaan pendidikan karakter, minimnya monitouring dari pusat kurikulum dan factor lingkungan dari pesera didik. 3) Cara mengatasi dari factor penghambat  penerapan  pendidikan  karakter, PAUD yaitu dengan mengadakan komunikasi dan sharing dengan guru-guru lain serta orang tua dalam mengatasi  permasalahan  anak, mencari pendanaan dalam bentuk pengajuan proposal, dan pendidik terus belajar dari berbagai sumber dan selalu terbuka akan informasi-informasi. 
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Eni Darma Susanti
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 2 No. 1: Januari 2019
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v2i1.920

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan anak bercerita dapat ditingkatkan melalui metode demonstrasi pada anak kelompok B TK. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bercerita melalui metode demonstrasi pada anak kelompok B di TK. Subyek penelitian adalah anak kelompok B dengan jumlah anak 20 anak, yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak perempuan yang terdaftar pada tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian tindakan kelas ini dilakasanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II, dengan tahapan masing-masing  yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pedoman observasi, dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru Kelas Kelompok B yang bertindak sebagai observer/ pengamat. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa dari siklus pertama ke siklus kedua terjadi peningkatan rata-rata 30% pada kategori BSB, BSH, dan MB pada masing-masing kemampuan yang diamati. Sedangkan jika diamati dari pra tindakan terjadi peningkatan rata-rata 65% kategori BSB, BSH, dan MB. Sedangkan, anak belum dapat meningkatkan aktivitasnya rata-rata 1 anak atau 10% kategori BB dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan anak bercerita di kelompok B TK.