Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SISTEM PERBENIHAN KEDELAI MELALUI SISTEM JABALSIM DI SENTRA PRODUKSI KEDELAI JAWA TENGAH Eny Hari Widowati; Alfina Handayani; Imam Sutrisno
JURNAL LITBANG PROVINSI JAWA TENGAH Vol 12 No 2 (2014): Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36762/jurnaljateng.v12i2.351

Abstract

Soybean is the third important food crop after rice and maize. Every year, the more number of populations in Central Java, the more soybean consumption. However, the supply of soybean is not fulfill the needs because the soybean productivity is still low. Low soybean productivity is affected by the unqualified seed.The research was conducted by quantitative descriptive approach for 3 months in Grobogan and Wonogiri Regency. The respondents are farmers, traders and airy companion. The research results showed that the soybeans cropping pattern in Grobogan and Wonogiri held in rainfed on the first and second rainy season from October to March. In the first and second drought season in June to September, soybean is planted in the paddy field. The soybean seed needs were 40 kg/ha in Grobogan and 70 kg/ha in Wonogiri. In a year, soybean seed needs were 2.76114 million pounds. The most crucial seed needs in May, September and October amounted to 1,706,139 kg. Soybean seed system was obtained by storage in the form of dry stover to process from consumption soybean product by sorting in Wonogiri, also to process the cultivated soybean production that using labeled seeds in Grobogan.Recommendation: Local agricultural agencies should be facilitated seed lebelled for supply of seeds that is coached by Bakorluh.
PELUANG PENGEMBANGAN KACANG TANAH DI LAHAN KERING NUSA TENGGARA TIMUR Fachrur Rozi, MP; Imam Sutrisno; Agustina Asri Rahmianna
Buletin Palawija Vol 14, No 2 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 2, 2016
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v14n2.2016.p72-77

Abstract

Potensi pertanian lahan kering di Nusa Tenggara Timur cukup luas sekitar 1.528.308 ha dan di daerah ini cocok untuk dikembangkan kacang tanah. Tanaman kacang tanah masih dibudidayakan secara subsisten sehingga perlu diidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam upaya pengembangannya. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sumba Timur pada musim tanam 2015 dengan cara ‘Rapid Rural Appraisal (RRA)’. Metode analisis data yaitu analisis SWOT, tabulasi dan tingkat daya saing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kesesuaian lahan untuk kacang tanah total nilai bobot (TNB=2,0) dan biomassa kacang tanah termanfaatkan untuk pakan (TNB=1,1) menjadi faktor penguat internal pengembangan kacang tanah di NTT. Sedang penguat eksternalnya adalah pasar kacang tanah sudah terbentuk (TNB=2,3) dan permintaan kacang tanah tinggi (1,6). Meskipun ada penghambat seperti faktor benih kacang tanah bermutu rendah (TNB=1,2) dan ada ancaman seperti faktor kekeringan (TNB=1,2), tetapi pengaruhnya lebih kecil dibanding penguat dan potensi sumberdaya yang dimiliki. Strategi pengembangan yang digunakan adalah (1) pengelolaan usahatani yang saat ini harus dilakukan lebih intensif dengan penggunaan VUB kacang tanah dan teknologi tanam, (2) peningkatan skala usaha dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong dan peningkatan indeks pertanaman (IP). Komoditas kacang tanah dapat berkompetisi dengan jagung dan sorgum dan peningkatan daya saingnya mudah dilakukan dengan penggunaan VUB kacang tanah yang telah tersedia sesuai dengan agroekologi dan preferensi petani di NTT. Nilai ekonomi dalam pendapatan komoditas kacang tanah saat ini berkontribusi sebesar 30% terhadap pengeluaran keluarga dan berpeluang dapat ditingkatkan.
PELUANG PENGEMBANGAN KACANG TANAH DI LAHAN KERING NUSA TENGGARA TIMUR Fachrur Rozi, MP; Imam Sutrisno; Agustina Asri Rahmianna
Buletin Palawija Vol 14, No 2 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 2, 2016
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.627 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v14n2.2016.p72-77

Abstract

Potensi pertanian lahan kering di Nusa Tenggara Timur cukup luas sekitar 1.528.308 ha dan di daerah ini cocok untuk dikembangkan kacang tanah. Tanaman kacang tanah masih dibudidayakan secara subsisten sehingga perlu diidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam upaya pengembangannya. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sumba Timur pada musim tanam 2015 dengan cara ‘Rapid Rural Appraisal (RRA)’. Metode analisis data yaitu analisis SWOT, tabulasi dan tingkat daya saing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kesesuaian lahan untuk kacang tanah total nilai bobot (TNB=2,0) dan biomassa kacang tanah termanfaatkan untuk pakan (TNB=1,1) menjadi faktor penguat internal pengembangan kacang tanah di NTT. Sedang penguat eksternalnya adalah pasar kacang tanah sudah terbentuk (TNB=2,3) dan permintaan kacang tanah tinggi (1,6). Meskipun ada penghambat seperti faktor benih kacang tanah bermutu rendah (TNB=1,2) dan ada ancaman seperti faktor kekeringan (TNB=1,2), tetapi pengaruhnya lebih kecil dibanding penguat dan potensi sumberdaya yang dimiliki. Strategi pengembangan yang digunakan adalah (1) pengelolaan usahatani yang saat ini harus dilakukan lebih intensif dengan penggunaan VUB kacang tanah dan teknologi tanam, (2) peningkatan skala usaha dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong dan peningkatan indeks pertanaman (IP). Komoditas kacang tanah dapat berkompetisi dengan jagung dan sorgum dan peningkatan daya saingnya mudah dilakukan dengan penggunaan VUB kacang tanah yang telah tersedia sesuai dengan agroekologi dan preferensi petani di NTT. Nilai ekonomi dalam pendapatan komoditas kacang tanah saat ini berkontribusi sebesar 30% terhadap pengeluaran keluarga dan berpeluang dapat ditingkatkan.