Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Perilaku Merokok di Masa Pandemi COVID-19 pada Kalangan Remaja Laki-Laki di Wilayah Jabodetabek Tahun 2020 Putri Dwi Ardiyanti; Septia Harzani; Syifa Aulia Rahmah; Zalfa Maharani Putri; Zalma Nur Khadijah Putri; Mustakim Mustakim
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 1, No 2 (2020): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO, Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Merokok dapat menyebabkan seorang perokok mengalami Covid-19 yang berat dan 58% penderita Covid-19 di China adalah laki-laki yang merupakan perokok aktif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, titik populasi pada penelitian ini adalah remaja laki-laki berusia 15-24 tahun yang tinggal di Jabodetabek dengan menggunakan teknik accidental sampling. Terdapat hasil sebanyak 90,2% responden dalam penelitian ini merokok pada usia 11-19 Tahun dan termasuk dalam kategori ringan. Disarankan kepada para remaja untuk mengelola stress dengan baik guna terbangunnya motivasi untuk berhenti merokok.Kata Kunci : Remaja, Merokok, Covid-19, Laki-laki
Gambaran Pengetahuan Perilaku Merokok di Masa Pandemi COVID-19 pada Kalangan Remaja Laki-Laki di Wilayah Jabodetabek Tahun 2020 Putri Dwi Ardiyanti; Septia Harzani; Syifa Aulia Rahmah; Zalfa Maharani Putri; Zalma Nur Khadijah Putri; Mustakim Mustakim
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO, Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Merokok dapat menyebabkan seorang perokok mengalami Covid-19 yang berat dan 58% penderita Covid-19 di China adalah laki-laki yang merupakan perokok aktif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, titik populasi pada penelitian ini adalah remaja laki-laki berusia 15-24 tahun yang tinggal di Jabodetabek dengan menggunakan teknik accidental sampling. Terdapat hasil sebanyak 90,2% responden dalam penelitian ini merokok pada usia 11-19 Tahun dan termasuk dalam kategori ringan. Disarankan kepada para remaja untuk mengelola stress dengan baik guna terbangunnya motivasi untuk berhenti merokok.Kata Kunci : Remaja, Merokok, Covid-19, Laki-laki
Gambaran Pengelolaan Linen Unit Laundry di Rumah Sakit Umum X Tahun 2022 Septia Harzani; Nurfadhilah Nurfadhilah; Ernyasih Ernyasih; Triana Srisantyorini
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.55-66

Abstract

Pengelolaan linen yang buruk dapat menyebabkan penularan penyakit. Hasil pengamatan bahwa, penggunaan APD masih kurang lengkap dan pengelolaan linen belum sesuai PMK No. 7/2019. Tujuan penelitian diketahui gambaran pengelolaan linen unit laundry di RSU X Tahun 2022. Penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sarana tidak terdapat ruang kebersihan, eye dan body washer, ruang transit petugas, flat ironer, 10 orang petugas unit laundry selalu menggunakan APD masker, seluruh petugas sering menggunakan handscoon serta apron, sepatu boot dan penutup kepala hanya sebagian yang menggunakan, didapatkan linen kotor infeksius dengan plastik hitam, dilakukan penyikatan linen kotor infeksius, menggunakan setrika listrik, stok linen 3 bagian, terdapat POS ruangan mengambil linen bersih dan tidak dibungkus plastik, troli kotor tidak dicuci setelah dipakai. Temuan selain PMK No. 7/2019, teguran lisan dan penulisan kelalaian belum optimal, APD perawat mengganti linen kurang lengkap, tidak ada pelatihan dan kurangnya petugas, beberapa linen tidak terlipat rapi serta penggunaan APD perlu diperbaiki. Sarana belum sesuai. Peralatan, Penggunaan APD dan Tahap (Penerimaan, Pencucian, Penyetrikaan) belum sesuai. Penyimpanan, Distribusi dan Pengangkutan ada yang sesuai dan belum sesuai PMK No. 7/2019. Teguran lisan dan penulisan kelalaian belum optimal, APD perawat masih kurang lengkap, pelatihan dan SDM masih kurang, beberapa linen tidak terlipat rapi dan penggunaan APD perlu diperbaiki. Perlu dilakukan pengawasan lebih ketat terutama proses pencucian agar petugas tidak terkena virus atau bakteri serta penambahan sarana, SDM dan pemberian pelatihan kepada petugas unit laundry.---Poor management of linen can lead to disease transmission. The observation that, the use of PPE is still incomplete, and the management of linen is not appropriate PMK No. 7/2019. The purpose of this study is to know the description of the linen management of the laundry unit at RSU X in 2022. Qualitative research with descriptive approach. Facilities there is no hygiene room, eye and body washer, transit room officers, flat ironer, 10 laundry unit officers always use PPE masks, all officers often use handscoons and aprons, boots and headgear only partially use, infectious dirty linen with black plastic is obtained, infectious dirty linen is brushed, using an electric iron, linen stock 3 parts, there is a room post taking clean linen and not wrapped in plastic, dirty trolleys are not washed after use. Findings other than PMK No. 7/2019, oral and written reprimands negligence have not been optimal, PPE nurses change linen incomplete, there is no training and lack of officers, some linen is not folded neatly, and the use of PPE needs to be corrected. The means are not yet suitable. The equipment, the use of PPE and the stages (reception, washing, ironing) are not yet suitable. Storage, distribution, and transportation are appropriate and not in accordance with PMK No. 7/2019. Verbal reprimands and writing negligence is not optimal, PPE nurses are still incomplete, training, and human resources are still lacking, some linen is not folded neatly, and the use of PPE needs to be corrected. It is necessary to supervise more closely, especially the washing process so that officers are not exposed to viruses or bacteria as well as the addition of facilities, human resources, and training to laundry unit officers.