This Author published in this journals
All Journal INERSIA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Interpretasi Kelongsoran Menggunakan Geolistrik pada Daerah Longsor Jalan Ampera Samarinda, Jalan Untung Suropati Balai Latihan Kerja Samarinda, dan Jalan Poros Samarinda Tenggarong Nasha Nabila Maulidya; Pramono; Kukuh Prihatin
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.973

Abstract

Salah satu faktor penyebab terjadinya longsor adalah bidang gelincir yang dapat menyebabkan terganggunya kestabilan tanah. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode geolistrik resistivity. Metode geolistrik resistivity bertujuan untuk menentukan kedalaman dan jenis tanah yang akan dilaksanakan di tiga tempat yang berbeda. Pada penelitian ini masing–masing tempat dilakukan tiga kali pengujian menggunakan konfigurasi Schlumberger satu dimensi. Untuk pengolahan data menggunakan Software Progress v.3.0. Hasil dari penelitian yang merupakan bagian bidang gelincir di Jalan Ampera Samarinda di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 1,78 meter, titik sounding 2 dengan kedalaman 0 – 2,36 meter, dan titik sounding 3 dengan kedalaman 0 – 1,17 meter merupakan jenis tanah lempung basah. Untuk Jalan Untung Suropati BLK Samarinda di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 0,80 meter, titik sounding 2 dengan kedalaman 0 – 3,27 meter, dan titik sounding 3 dengan kedalaman 0 – 2,16 meter merupakan jenis tanah lempung pasir. Dan Jalan Poros Samarinda – Tenggarong di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 2,23 meter, titik sounding 2 dengan kedalaman 0 – 1,54 meter, dan titik sounding 3 dengan kedalaman 0 – 1,78 meter merupakan jenis tanah lempung basah.
Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Kelapa Sawit Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Tanah Lempung Rahma, Kurnia Annisa; Kukuh Prihatin; Ahmad, Raudah
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.873

Abstract

Pada umumnya, kerusakan konstruksi sering terjadi karena memiliki daya dukung tanah dasar rendah yang biasa ditemukan pada tanah lempung bersifat sangat kohesif, memiliki kekuatan geser rendah serta proses konsolidasi yang lambat, dari permasalahan tersebut perlu dilakukan stabilisasi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu cangkang kelapa sawit pada tanah lempung terhadap nilai berat jenis (Gs), indeks plastisitas (PI), kekuatan geser dan koefisien konsolidasi (Cv) dengan variasi penambahan sebesar 6%, 8%, 10%, 12% dan 14%. Tanah yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan klasifikasi AASHTO termasuk dalam kelompok A-7-5 dengan nilai Gs tanah lempung sebesar 2,61, nilai PI 14,40%, nilai kuat geser 0,7463 kg/cm2 serta nilai Cv pada tekanan 0,5 kg/cm2 sebesar 0,00502 cm2/det, tekanan 1 kg/cm2 0,00315 cm2/det, tekanan 2 kg/cm2 0,00224 cm2/det dan tekanan 4 kg/cm2 0,00127 cm2/det. Pada pengujian Gs dengan penambahan abu cangkang kelapa sawit terjadi penurunan pada setiap variasi dengan penurunan terbesar pada variasi 14% sebesar 2,22 dan dari pengujian PI terjadi peningkatan hingga variasi 8% sebesar 23,53%. Pada pengujian geser langsung nilai kuat geser optimum terjadi pada variasi 8% dengan nilai 0,5364 kg/cm2. Pada pengujian Cv terjadi penurunan pada setiap variasi penambahan dengan penurunan terbesar pada variasi 14% dengan tekanan 0,5 kg/cm2, 1 kg/cm2, 2 kg/cm2 dan 4 kg/cm2 sebesar 0,00326 cm2/det, 0,00261 cm2/det, 0,00205 cm2/det dan 0,00167 cm2/det.
Perbandingan Perhitungan Konsolidasi Menggunakan Metode Cassagrande dan Taylor vs Parallel Rebound dan Asaoka Pramono; Kukuh Prihatin; Vicka Devira Septhia
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.993

Abstract

Penurunan tanah merupakan permasalahan yang sering dihadapi pada pekerjaan konstruksi diatas tanah lunak. Penurunan tanah yang terjadi berhubungan erat dengan waktu pembebanan, beban yang diberikan, keadaan dan karakteristik tanahnya. Tanah yang penurunannya tidak diperhitungkan pada nilai parameter yang kurang tepat dan tidak sesuai akan terjadi kerusakan pada suatu konstruksi. Dalam penelitian ini akan dibandingkan perhitungan tekanan pra-konsolidasi (Pc’) menggunakan metode Cassagrande versus Parallel Rebound. Pada perhitungan nilai koefisien konsolidasi (Cv) menggunakan metode Akar Waktu (Taylor) versus Asaoka (1978). Dari 10 sampel yang di analisis, 7 sampel menunjukkan pada metode Parallel Rebound menghasilkan penurunan konsolidasi yang lebih besar penurunannya. Sehingga ketika penurunan terjadi di lapangan, perencana dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam perencanaan konstrusi di atas tanah lunak. Dan nilai koefisien konsolidasi (Cv) pada metode Asaoka menghasilkan lebih lama waktu penurunan dibandingkan dengan metode Taylor.