Yohanes Dicky Ekaputra
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMPETENSI ARSITEK DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA KOTA HIJAU Sudarwani, Margareta Maria; Ekaputra, Yohanes Dicky
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan Pembangunan Kota Semarang tanpa disadari, telah membawa dampak terhadap perubahan penggunaan fungsi lahan dan eksploitasi terhadap sumber daya alam. Tanpa disadari, kemajuan sosial ekonomi dan tekanan penduduk yang menuntut penanganan kawasan kota secara menyeluruh dan terpadu menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara tekanan penduduk dan sumber daya alam yang dapat menimbulkan masalah lingkungan. Pertumbuhan wilayah perkotaan berimplikasi pada menurunnya kualitas lingkungan (degradasi lingkungan). Hal ini disebabkan perkembangan wilayah kota yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk serta meningkatnya lahan terbangun untuk pemenuhan lahan fasilitas dan fungsi-fungsi perkotaan berakibat pada berkurangnya ruang terbuka (non terbangun), meningkatnya suhu lingkungan, meningkatnya tingkat kebisingan, meningkatnya run off (limpasan air) hujan, serta meningkatnya dampak polusi lainnya. Pembangunan yang memasukkan unsur lingkungan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup sebagai suatu strategi Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development), bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan pembangunan dengan tetap menjaga kualitas sumber daya alam dan untuk mendayagunakan seluruh potensi sumber daya alam yang ada guna mencukupi kebutuhan pembangunan dan aktivitas kehidupan ekonomi masyarakat sebatas kemampuan dan daya tampungnya dalam kerangka pembangunan yang berwawasan lingkungan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai bagian dari penataan ruang kota perlu ditetapkan keberadaannya secara serius, direncanakan secara menyeluruh dan diperkuat dengan peraturan yang tegas untuk memperjelas status hukumnya. Dengan demikian pengembangan dan pengelolannya lebih terarah serta dapat menghindari perubahan fungsi Ruang Terbuka Hijau menjadi fungsi lainnya, dan mengupayakan terciptanya Kota Hijau sebagai bagian dari Ruang Terbuka Publik di kawasan perkotaan.
Kajian Penambahan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang Sudarwani, Margareta Maria; Ekaputra, Yohanes Dicky
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i1.10493

Abstract

The development of Semarang City has unknowingly impacted the changes of land use and exploitation of natural resources. This study aims to examine how much achievement of objectives and benefits obtained in increasing the extent of Green Open Space in Semarang City, and how the architect implementing components to support the creation of Green City. The result of this research shows that the quantity and quality, distribution and amount of Green Open Space in Semarang City still need to be improved; Efforts to utilize vacant land, critical land, river borders and land dismantling of public buildings is one of the efforts to increase the extent of green open space in urban areas; Providing green open space with Green City concept that apply Green Attribute in its design is strategy to provide Public Open Space which refers to the concept of Sustainable Development. Perkembangan Pembangunan Kota Semarang tanpa disadari, telah membawa dampak terhadap perubahan penggunaan fungsi lahan dan eksploitasi terhadap sumber daya alam. Kajian ini bertujuan untuk meneliti seberapa besar capaian sasaran dan manfaat yang diperoleh dalam menambah besaran luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Semarang, serta bagaimana peran seorang Arsitek dalam mengimplementasikan komponen guna mendukung terciptanya Kota Hijau. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara kuantitas dan kualitas, sebaran dan besaran Ruang Terbuka Hijau di wilayah Kota Semarang masih perlu ditingkatkan lagi; Upaya untuk memanfaatkan lahan kosong, lahan kritis, sempadan sungai dan lahan bekas bongkaran bangunan publik merupakan salah satu upaya untuk menambah luasan RTH di Kawasan Perkotaan; Penyediaan RTH dengan konsep Kota Hijau yang mengaplikasikan Atribut Hijau di dalam desainnya merupakan salah satu strategi untuk menyediakan Ruang Terbuka Publik yang mengacu pada konsep Pembangunan Berkelanjutan.