Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STATUS JAMINAN ATAS BENDA TIDAK BERGERAK YANG DILAKUKAN SECARA LISAN Alifah Benny La Tanrang; Ahmadi Miru; Oky Deviany
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 8, No 5 (2021): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.761 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v8i5.1292-1303

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Bagaimana status jaminan atas benda tidak bergerak yang dilakukan secara lisan. Tipe Penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah penelitian hukum normatif (normative legal research) penelitian untuk menguji suatu norma atau ketentuan yang berlaku. Juga dapat dikatakan sebagai penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder.[1] Penelitian hukum doktrinal. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan konseptual (conseptualical). Berdasarkan apa yang telah dijabarkan pada bab-bab sebeumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut Pada dasarnya tidak ada hutang yang tidak dijamin, dalam perjanjian lisan ataupun tertulis sejauh ini tidak ada yang mengatur untuk tidak menggunakan barang tidak bergerak sebagai jaminan. Merujuk pada Pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat sah perjanjian, perjanjian lisan juga di ikat oleh Pasal 1320 tersebut sama halnya seperti perjanjian tertulis, hanya saja posisi perjanjian lisan sangat lemah. Pada Putusan Nomor 24/Pdt.G/2020/PN Sgm dan Putusan Nomor 37/Pdt.G/2017/PN Gto pada bab sebelumnya penulis melihat bahwa jaminan benda tidak bergerak atas perjanjian hutang piutang sah, artinya jaminan benda tidak bergerak dapat di jadikan jaminan dalam perjanjian lisan sesuai kesepakatan kedua belah pihak dan diakui keberadaanya sehingga mempunyai bukti yang kuat saat. Dan juga jaminan benda tidak bergerak perjanjian hutang piutang juga adalah salah satu bentuk dari perlindungan kepada kreditor ketika debitor wanprestasi. 
Optimizing Rural and Urban Land and Building Tax Receipts in Increasing Local Own Revenue in Enrekang Regency Eko Soerifto Lodi; Syamsul Alam; Oky Deviany
Jurnal Pemerintahan dan Politik Lokal Vol 5 No 1 (2023): JGLP, MEI 2023
Publisher : Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jglp.v5i1.630

Abstract

Regional development in Enrekang Regency depends on certain aspects, one of which is Regional Original Income (PAD). Local revenue considered potential is Rural and Urban Land and Building Tax (PBB-P2), but it needs to be maximized more. This study aimed to determine the government's response in optimizing the receipt of local revenue sourced from Rural and Urban Land and Building Tax (PBB-P2). The research method used is qualitative, with data sources derived from documentation and websites. The results of the study found that the Enrekang Regency government, through the Regional Revenue Agency continues to make efforts to optimize Rural and Urban Land and Building Tax (PBB-P2) revenues by conducting outreach in public spaces and social media, checking and re-data collection, conducting government collaborations, and conducting innovation and evaluation. Optimizing these efforts to maximize Rural and Urban Land and Building Tax (PBB-P2) revenues is possible. This effort also has the potential to affect local revenue in the future.