Pendahuluan: Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Di Indonesia ditemukan bahwa tingginya angka kejadian Tuberkulosis Paru disebabkan oleh kurangnya tingkat pengetahuan. Stigma kerap kali melekat pada masalah-masalah kesehatan, khususnya tuberkulosis. Yang menjadi alasan mengapa bisa muncul stigma pada TB adalah karena penularannya, pengetahuan yang kurang tepat akan penyebabnya, perawatannya atau berhubungan dengan kelompok-kelompok tertentu seperti tingkat ekonomi, ras minoritas, pekerja seks, tahanan penjara, dan orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan antara pengetahuan penderita TBC terhadap stigma penyakitnya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi dengan melibatkan 23 responden yang sedang menjalani pengobatan di Puskesmas Parongpong, responden dipilih dengan menggunakan Purposive sampling. Variabel independen adalah pengetahuan penderita TBC, variabel dependent adalah stigma penyakit. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dianalisis menggunakan Spearman rho. Hasil: Hasil dan analisis Tingkat Pengetahuan dengan Stigma Penyakit mempunyai hubungan dengan nilai p-value 0,0012 atau (p ≤ 0,05) dengan tingkat hubungan sedang (0,516). Diskusi: Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya stigma penyakit pada pasien tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Parongpong. Saran Bagi tim kesehatan supaya bisa menjadi masukan dalam program kesehatan pengelolaan penyakit TBC di Komunitas dan Jiwa. Kata Kunci: Pengetahuan, Stigma Penyakit, Tuberkulosis