Juju Saepudin
balai Penelitian dan Pengembangan Agama jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Majelis Percikan Iman: Membangun Harmoni di Tengah Heterogenitas Organisasi Keagamaan Kota Bandung Juju Saepudin
Jurnal Bimas Islam Vol. 12 No. 1 (2019): Jurnal Bimas Islam 2019
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37302/jbi.v12i1.76

Abstract

Artikel ini menyajikan hasil penelitian tentang peran Majelis Percikan Iman (MPI) dalam membangun harmoni ditengah heterogenitas organisasi keagamaan di Kota Bandung. Tema ini penting untuk dikaji karena banyak ditemukan gesekan-gesekan diantara majelis taklim disebabkan perbedaan faham dan pandangan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi pustaka terhadap berbagai dokumen yang terkait dengan tema penelitian. Berdasarkan hasil analisis secara induktif dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, model pembawaaan Ustadz Aam Amirudin yang ramah, santai dan tidak menyudutkan kelompok tertentu dalam proses kajian menjadi daya tarik bagi jamaah MPI yang berasal dari berbagai kalangan usia dan organisasi keagamaan. Kedua, berbagai jawaban yang diberikan Ustadz Aam Amirudin dalam sesi tanya-jawab selalu memberikan alternatif dalam setiap permasalahan, namun demikian tetap tegas dan jelas sehingga menjadi kenyamanan tersendiri bagi mustami. Ketiga, MPI membuka peluang bagi dai-dai lain yang berasal dari Nahdhatul Ulama, Persatuan Islam, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam dan organisasi keagamaan lainnya atau praktisi akademisi untuk menjadi narasumber dan saling bahu membahu dalam rangka mencerdaskan umat, sehingga terjalin harmoni ditengah heterogenitas keberagamaan. Keempat, MPI hadir untuk memadukan nilai-nilai agama dengan budaya dan kearifan lokal yang yang diimplementasikan melalui model dakwah dengan mengedepankan spirit harmoni. Kata Kunci: Majelis Percikan Iman, Dakwah, Harmoni, Organisasi Keagamaan, Bandung. Abstract This article presents the results of research on the role of Majelis Percikan Iman (MPI) in bulding harmony in the heterogeneity of religious organizations in the Bandung city. This theme is important to study because there were many frictions between majelis taklim due to differences in ideas and views. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Data collection was done by interviewing, observing and studying literature on various documents related to the research theme. Based on the results of inductive analysis, some conclusions could be drawn as follows: First, the model of Ustadz Aam Amirudin's delivery which was friendly, relaxed and did not impeach certain groups in the learning process was the main attraction for MPI members from various ages and religious organizations. Second, various answers given by Ustadz Aam Amirudin in the question-and-answer session always provided alternatives in every problem, but remain decisive and clear, so that it brought a cosiness for the listeners. Third, MPI opened up opportunities for other Dai from Nahdhatul Ulama, Persatuan Islam, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam and other religious organizations or academic practitioners to be speakers in order to create a mutual support to educate the people, so that harmony was established in the heterogeneity of religiosity. Fourth, MPI is present to integrate religious values with culture and local wisdom that are implemented through the da'wah model by promoting the spirit of harmony. Keywords: Majelis Percikan Iman, Harmony Dakwah, Religious Organization and Bandung City.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI DI SEKOLAH UNGGULAN (Studi Pada SMPN 2 Kota Bandar Lampung) Juju Saepudin
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 1 No 2 (2014): (Oktober 2014)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang mengeluhkan terkait waktupembelajaran yang hanya 2 jam perminggu, sementara standar kompetensi yang harusdicapai menumbuhkembangkan potensi peserta didik sebagai makhluq Allah sekaliguskhalifah dibumi terasa begitu berat. Sebagai imbas dari kebijakan itu, mengundang inisiatifguru PAI untuk mengembangkan kurikulum dengan menciptakan model pembelajaranyang efektif dan efsien. Tulisan ini menyajikan pola pengembangan kurikulum PAI diSMPN 2 Kota Bandar Lampung. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancaramendalam dan dokumentasi. Hasil analisa data secara induktif dapat diketahui polapembelajaran PAI di SMPN 2 Bandar Lampung secara formal 2 jam per mingguper rombongan belajar, namun dalam implementasinya dikembangkan menjadi tigamodel pembelajaran ; pembelajaran kontekstual, pembelajaran integral dan pembelajaranprogresif. Implikasi dari ketiga model tersebut mampu membentuk sosok peserta didikyang memiliki karakter, watak dan kepribadian serta prestasi yang disertai prestisedengan landasan keimanan dan ketakwaan serta nilai-nilai akhlak atau budi pekerti.Kata Kunci : Pengembangan Kurikulum, PAI, Implikasi dan SMPN 2
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Juju Saepudin
Al-Qalam Vol 24, No 2 (2018)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.386 KB) | DOI: 10.31969/alq.v24i2.525

Abstract

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI PESANTREN DARUL HIKAM BANJARAN BANDUNG Juju Saepudin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | Volume 14, Nomor 1, April 2016
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v14i1.5

Abstract

abstrakPesantren as one of the institutions of Islamic education in Indonesia is considered to  have  contributed  quite  signiicantly  in  the development of national education. However, the issue encountered by people from various social stratiications in education, including pesantren, is the low quality and relevance of education to the labor market needs. In fact, many pesantren alumni have no choice of employment to meet their needs in the real life. This paper presents the results of research on independence-based education life  skills  and  local  potential  in  Pesantren  Darul Hikam Banjaran Bandung regency. The study was conducted using qualitative approach and case study designed naturalistically. Data was collected through observation, interview and documentation methods. Inductive data analysis identiied models of life skills education for students with self-reliance and local potential capitals. Two-wheeled vehicle mechanical  skill  in  Pesantren  Darul  Hikam  that uses  local  curriculum  with  a  ratio  of  20%  theory and 80% practice empowers senior students to be the  teachers  assisted  by  local  BLK has  been able to  equip  the  students  with  skills  in  automotive detailing allowing them to be ready to enter the professional world.Keywords: education, Life skills, PesantrenabstrakPesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia dinilai memiliki kontribusi yang tidak kecil dalam pembangunan pendidikan nasional. Namun persoalan masyarakat dari berbagai stratiikasi sosial dalam dunia pendidikan termasuk pesantren adalah rendahnya mutu dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja. Bahkan, banyak alumni pesantren yang tidak memiliki pilihan lapangan kerja untuk menenuhi kebutuhan hidupnya di masyarakat. tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang pendidikan kecakapan hidup berbasis kemandirian dan potensi lokal di Pesantren Darul Hikam Banjaran Kabupaten Bandung. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan rancangan studi kasus yang bersifat naturalistik. tehnik pengumpulan melalui pengamatan, wawancara mendalam dan metode dokumentasi. Analisa data secara induktif menemukan model pendidikan kecakapan hidup bagi santri dengan modal kemandirian dan potensi lokal. Pendidikan kecakapan hidup otomotif roda dua di Pesantren Darul Hikam menggunakan kurikulum lokal dengan perbandingan 20 % teori dan 80 % praktek, memberdayakan santri senior sebagai guru dan dibantu dari BLK setempat telah mampu membekali keterampilan santri dibidang otomotif sehingga siap memasuki dunia kerja.Kata Kunci:  Pendidikan, Kecakapan Hidup, PesantrenÂ