Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pengembangan Ekspor Kayu Manis Indonesia Isro'iyatul Mubarokah; Ely Nurhayati
Ecoplan Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecoplan.v3i1.52

Abstract

Abstract - Export is an important component in the economy of the country. The higher the country's export performance, the greater positive effect in increasing of economic growth. From 2012 to 2016, Indonesia's exports continued to decline. Considering these conditions, Indonesia needs to make a strategic effort to increase its export performance, of course. One of the efforts which can be done is conducting export development. As an agricultural country, one of potential commodities used to increase exports is cinnamon. This research will analyze the cinnamon export markets which are potentially to be developed. Moreover, this research will find out the factors that influence the export of these commodities. The methods used are RCA, EPD, X-Model, and Gravity. The result of analysis shows that cinnamon has optimistic markets to be developed in Malaysia, Canada, Netherlands, Brazil, the United States of America, and The Republic of Dominican. Meanwhile, the potential markets to be developed are the United Arab Emirates, Germany and Algeria. The factors affecting exports are gross national product per capita, population, export prices and economic distance. Keywords: EPD, Cinnamon, Gravity Model, Export Development, RCA Abstrak- Ekspor merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian negara. Semakin tinggi kinerja ekspor negara, semakin besar pula dampak positifnya terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sejak tahun 2012 hingga 2016, ekspor indonesia terus mengalami penurunan. Melihat kondisi tersebut, tentunya Indonesia perlu melakukan upaya strategis untuk meningkatkan kembali kinerja ekspornya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan ekspor. Sebagai negara agraris, salah satu komoditas yang dapat digunakan untuk meningkatkan ekspor adalah kayu manis. Penelitian ini akan menganalisis pasar ekspor kayu manis yang potensial untuk dikembangkan, serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditas tersebut. Metode yang digunakan adalah metode RCA, EPD, X-Model, dan Gravity. Hasil analisis menunjukkan bahwa pasar optimis untuk dikembangkan adalah Malaysia, Kanada, Belanda, Brazil, Amerika Serikat dan Republik Dominika. Sedangkan pasar yang potensial untuk dikembangkan adalah Uni Emirat Arab, Jerman dan Aljazair. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor adalah produk nasional bruto per kapita, populasi, harga ekspor dan jarak ekonomi. Kata kunci : EPD, Kayu Manis, Model Gravity, Pengembangan Ekspor, RCA.
Peningkatan Pemahaman HIV AIDS sebagai Salah Satu Upaya Penerimaan Diri dan Optimalisasi Produktifitas pada Perempuan HIV AIDS di Jabodetabek Maya Trisiswati; Dilfa Juniar; Ely Nurhayati; Nikie Rizka
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v6i3.2525

Abstract

Pelabelan dan diskriminasi terhadap ODHIV, khususnya Perempuan dengan HIV/AIDS (PDHA) dan transgender, menyebabkan mereka menutup diri, enggan mengakses layanan kesehatan, dan mengalami penurunan kondisi fisik maupun mental. Akibatnya, mereka kesulitan menjalankan peran sosial dan keluarga secara optimal. PDHA menghadapi stigma baik dari luar (eksternal) maupun dalam diri sendiri (internal), sehingga penerimaan diri rendah dan produktivitas sulit dicapai meskipun berada di usia produktif. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui pelatihan tatap muka selama dua hari dan pendampingan konseling sesuai kebutuhan. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS, mendorong penerimaan diri, dan menjaga produktivitas PDHA. Hasil menunjukkan bahwa 50 PDHA mengikuti pelatihan secara penuh dengan antusias. Terjadi peningkatan pengetahuan peserta yang terbukti dari perbandingan nilai pre-test dan post-test. Kegiatan ini dinilai efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta terkait HIV/AIDS serta membangun kepercayaan diri dan produktivitas.