This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pertambangan
Putri Indriyani S
Universitas Sriwijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN KADAR KASITERIT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN TIN CHEMICAL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PAN AMERICAN JIG DALAM SKALA LABORATORIUM Putri Indriyani S; Mukiat .; RR Yunita Bayu Ningsih
Jurnal Pertambangan Vol 5 No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v5i3.950

Abstract

Timah adalah sumberdaya pertambangan Indonesia yang memiliki berbagai macam pemanfaatan, salah satunya sebagai tin chemical. Syarat untuk membuat tin chemical setidaknya memiliki kandungan kadar Sn sebesar 45%. Pada umumnya, timah yang berasal dari kegiatan penambangan memiliki kadar yang belum memenuhi persyaratan sebagai bahan baku tin chemical, sehingga timah harus ditingkatkan kadarnya terlebih dahulu. Peningkatan kadar dapat dilakukan dengan alat pan american jig. Variabel yang berpengaruh atas kinerja alat pan american jig yaitu ketebalan bed dan frekuensi pukulan. Adapun tujuan penelitian yaitu menganalisis pengaruh dari ketebalan bed dan frekuensi pukulan dalam meningkatkan kadar timah untuk memenuhi standar pembuatan tin chemical. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan melakukan percobaan secara langsung menggunakan alat pan american jig dengan menambahkan variasi ketebalan bed dan frekuensi pukulan serta menggunakan pasir timah sebagai feed. Ketebalan bed yang digunakan yaitu 7 mm, 12 mm dan 17 mm. Frekuensi pukulan yang digunakan adalah 100.Hz,150 Hz.dan.200 Hz. Kemudian sampel melalui proses pengolahan dan dianalisa untuk mengetahui kadar dan recoverynya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan bed dan frekuensi pukulan akan mempengaruhi kadar dan recovery. Semakin tebal ketebalan bed dan semakin besarnya frekuensi pukulan yang digunakan maka kadar Sn akan cenderung meningkat dengan recovery yang cenderung menurun. Pada variasi ketebalan bed 17 mm dan frekuensi pukulan 200 Hz diperoleh kadar 45,41% dengan recovery 85,91%. Sebaliknya, pada ketebalan bed 7 mm dan frekuensi pukulan jig sebesar 100 Hz diperoleh recovery 91,11% dengan kadar 41,85%.