Endah Sulistyawati
Program Master Biologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN FAKTOR EDAFIK TERHADAP KOMUNITAS MAKROFAUNA TANAH DI DUA EKOSISTEM YANG BERBEDA SEBAGAI INDIKATOR HUTAN YANG BERKELANJUTAN Muhamad David Hambali; Aslama Nuraulia; Endah Sulistyawati
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 17, No 2 (2019): BIOTIKA DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v17i2.26647

Abstract

Ekosistem hutan dikatakan berkelanjutan apabila dapat menyediakan keadaan ideal bagi seluruh komponen yang ada di dalamnya, salah satu komponennya adalah makrofauna tanah. Makrofauna tanah merupakan salah satu bentuk diversitas lokal yang sangat berperan dalam mempertahankan dan meningkatkan fungsi tanah untuk menopang kehidupan di dalam suatu ekosistem hutan. Keberadaan dan aktivitas makrofauna tanah berhubungan dengan ketersediaan bahan organik tanah dan penyediaan fungsi infiltrasi air, aerasi, dan agregasi tanah. Indeks keberagaman dan densitas makrofauna tanah dapat dijadikan indikator penentuan kualitas ekosistem hutan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan keanekaragaman makrofauna tanah sebagai indikator kualitas tanah di Hutan Alam Way Kambas dan Hutan Reklamasi Pasca Tambang. Untuk mengetahui tingkat keberagaman dan densitas makrofauna tanah dapat dilakukan kegiatan pencuplikan sampel tanah berukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm di dua ekosistem hutan yang berbeda. Indeks keberagaman dan makrofauna di Hutan Alam Way Kambas lebih besar dibandingkan Hutan Reklamasi Pasca Tambang. Terdapat 7 taksa dan 23 individu makrofauna di Hutan Reklamasi Pasca Tambang dengan taksa Formicidae memiliki densitas tertinggi sebesar 73,9%, dan indeks keberagaman sebesar 1,04. Terdapat 10 taksa dan 39 individu di hutan sekunder Way Kanan dengan taksa Acanthodrilidae memiliki densitas tertinggi yaitu 41,03% dan indeks keberagaman sebesar 1,71.