Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan tes mengukur aspek-aspek yang ingin di ukur. Sehingga hasil tes yang dihasilkan benar-benar mampu menginterpretasi kemampuan siswa dalam pencapaian pembelajaran. Ada empat pendekatan dalam pengujian validitas tes, yaitu: (1) validitas tampang merupakan pendekatan validitas yang melihat wajah tes; (2) validitas isi, yaitu melihat apakah tes benar-benar sesuai dengan kurikulum termasuk di dalamnya tujuan instruksional; (3) validitas kesetaraan waktu, yaitu pendekatan yang digunakan untuk menguji validitas tes setelah dilakukan percobaan tes, hasil tes dikolerasikan dengan hasil tes dengan struktur tes yang kevaliditasannya lebih baik; dan (4) validitas prediksi yang juga disebut validitas ramalan, yaitu kemampuan tes meramalkan kemampuan siswa di masa akan datang. Secara umum pengujian validitas terbagi menjadi dua yaitu analisis logis dan empiris. Analisis logis untuk menguji validitas ini dilakukan melalui penalaran dan kevaliditasannya diperoleh dengan jusmen tenaga ahli. Yang termasuk ke dalam validitas analisis logis ini adalah validitas tampang, validitas isi dan langkah awal validitas konstruk dalam membentuk konstruk dan butir item. Sedangkan analsisi validitas empiris adalah pengujian validitas dilakukan setelah siswa melalui pengalaman mengerjakan tes yang sedang diuji dan dari hasli tes tersebut dapat ditentukan validitas tes. Adapun uji validitas yang termasuk dalam analisis empiris ini adalah validitas kriteria yang terdiri validitas prediksi dan validitas kesetaraan waktu. Selain validitas kriteria tersebut yang tergolong validitas empiris, validitas konstruk lanjutan juga termasuk ke dalam validitas empiris yag terdiri dari analisis item dan analisis faktor. Sedangkan untuk menetukan validitas pencapaian tes acuan patokan memerlukan kesmua pembuktian uji validitas di atas dengan pendekatan keempat validitas yang telah disebutkan sebelumnya.