Badar Badar
Poltekkes Kemenkes Kaltim

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Dengan Metode Role Play Efektif Terhadap Kader PMO-TB Tentang Penemuan Kasus Baru TB Paru Badar Badar; Amiruddin Amiruddin; Rizky Setiadi; Gajali Rahman
Husada Mahakam Vol 8 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.516 KB) | DOI: 10.35963/hmjk.v4i7.148

Abstract

Latar belakang : Kasus TB Indonesia diperkirakan ada 1.020.000, namun dilaporkan Kemenkes (2017) hanya 420.000 . Data Case Detection Rate (CDR) Dinas Kesehatan Kota Samarinda (2018), per triwulan yang masih mengalami fluktuasi yang dapat terlihat hingga triwulan ketiga. Estimasi penemuan TB di Samarinda, (Bachtiar, R, 2018) tahun 2018, yaitu, 3957 orang, ( 39 % ) Target minimal harus dicapai adalah 1575 orang. Data bagian surveilen Puskesmas Lempake Samarinda Utara per Juli 2018 ditemukan kasus TB hanya 30 kasus dari 720 suspek. Tujuan : Tujuan penelitian ini menganalisis perbedaan perilaku kader PMO-TB sebelum dan setelah pelatihan penemuan kasus baru TB Paru dengan metode role play di wilayah kerja Puskesmas Lempake Samarinda Utara Tahun 2018. Metode Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen, dengan rancangan one group pretest-posttest. tanpa kelompok control,dan telah melewati uji etik sebelum dilakukan eksperimen . Populasi seluruh kader PMO TB di wilayah kerja Puskesmas Lempake sebanyak 30 orang. Instrumen menggunakan kuesioner dengan variabel pengetahuan, sikap dan tindakan PMO-TB dalam menemukan kasus baru TB Paru. Hasil : Pengetahuan PMO-TB sesudah diberikan pelatihan metode role play, menjadi baik sebanyak 22 orang (73,3%), Sikap PMO-TB sesudah diberikan pelatihan metode role play, menjadi positif sebanyak 16 orang (53,3%), Tindakan PMO-TB sesudah diberikan pelatihan metode role play, menjadi baik sebanyak 18 orang (60%). Simpulan : Ada peningkatan perbaikan signifikan pengetahuan, dan sikap, namun tidak signifikan pada tindakan PMO-TB setelah pelatihan metode role play di wilayah kerja Puskesmas Lempake Samarinda Utara 2018. Saran : Diharapkan Puskesmas Lempake khususnya pemegang program TB Paru meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan kader PMO-TB paru dalam menemukan kasus baru TB paru, menggunakan metode role play.
Analisis Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Terhadap Faktor Resiko Terjadinya Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkuring Samarinda Utara badar badar
Husada Mahakam Vol 4 No 3 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.733 KB)

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) seperti serangan jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker, dan penyakit paru-paru menahun merupakan pembunuh terbesar di dunia. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh penyakit tidak menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya PTM dengan memantau faktor-faktor risiko seperti merokok, kurang makan sayur dan buah-buahan, kurang aktivitas fisik/berolahraga, konsumsi alcohol, dan stress. Tujuan umum penelitian ini adalah mengeksplorasi pengetahuan, sikap dan perilaku informan terhadap faktor resiko penyebab terjadinya penyakit tidak menular pada masyarakat di wialayah kerja puskesmas bengkuring. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan indepth interview, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memeroleh jawaban atau informasi yang mendalam tentang pendapat dan perasaan seseorang yang memungkinkan untuk mendapatkan hal-hal yang tersirat tentang pengetahuan sikap, dan perilaku informan terhadap faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular. Hasil penelitian ini adalah umumnya nforman tidak berperilaku mencegah terjadinya penyakit tidak menular. Kesimpulan penelitian ini adalah informan beresiko terhadap penyakit tidak menular. Diharapkan kepada informan khususnya, dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bengkuring umumya agar dapat meningkatkan pebgetahuan sikap dan perilaku sehat untuk mencegah terjadinya penyakit tidak menular.
Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Diploma III Keperawatan badar badar
Husada Mahakam Vol 4 No 1 (2015): November 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.427 KB)

Abstract

Ada banyak alasan yang melatar belakangi perilaku merokok pada remaja, secara umum menurut Kurt Lewin bahwa perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku merokok mahasiswa D-III keperawatan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan analitik fenomenoligi. Informan sebanyak 19 orang. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi yang dilengkapi dengan alat perekam suara dan gambar. Analisis data dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data (emik), interpretasi (etik), dan penarikan kesimpulan dari intisari wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memahami dampak buruk rokok terhadap kesehatan. Regulasi larangan merokok tidak menjadikan informan berhenti merokok. Akibat pengaruh sifat adiktif nikotin. Sekalipun perilaku merokok dianggap negatif, namun adiksi dan rasa nikmat yang dirasakan informan menyebabkan aktivitas merokok tetap dilakukan. Kesimpulan, peran lingkungan sosial, orang tua, penghuni kontrakan, teman di kampus, teman sebaya sangat berperan menjadikan para remaja umumnya dan mahasiswa D-III keperawatan khususnya berperilaku merokok.