Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH dg. masikki, maharani farah dhifa
Infokes Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Info Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.184 KB)

Abstract

World Health Organization (WHO) tahun 2017, diabetes mellitus termasuk penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk di seluruh dunia dan merupakan urutan ke-4 dari prioritas penelitian nasional untuk penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah dianalisisnya hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik  dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II di Poliklinik Penyakit Dalam  RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus Tipe II di Poliklinik Penyakit Dalam  RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah pada saat penelitian dilakukan yang berjumlah 43 orang. Sampel berjumlah 43 orang, dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Hasil analisis univariat dari 43 responden menunjukkan sebanyak 41,9% responden yang memiliki pola makan baik dan sebanyak 58,1% responden yang memiliki pola kurang baik.  Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan anatara pola makan dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II dengan p value: 0,000 dan ada hubungan anatara aktivitas fisik dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II dengan p value: 0,000. Kesimpulan dalam penelitian ada hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik  dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Saran bagi RSUD Madani diharapkan  membuat jadwal penyuluhan secara rutin dan membuka ruangan konseling khusus pasien diabetes mellitus sehingga pasien benar-benar bisa memahami cara mengatur pola hidupnya terutama cara mengatur aktivitas fisiknya.  
EFEKTIVITAS KONSUMSI TABLET Fe SELAMA MENSTRUASI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HAEMOGLOBINPADA SISWI SMAN 3 KOTA PALU Luciana Luciana; Hasnidar Hasnidar; Maharani Farah Dhifa Dg. Masikki
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL Vol 2 No 3 (2019): CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : STIKes CHMK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.071 KB) | DOI: 10.37792/midwifery.v2i3.676

Abstract

Menstruation is the release of the uterine wall (endometrium) which is accompanied by bleeding and occurs every month unless it is pregnant. Lots of blood coming out plays a role in the occurrence of anemia because women do not have enough supplies of Fe and absorbs of Fe into the body cannot replace the loss of Fe during menstruation. To anticipate iron anemia is by giving iron tablets, education and related efforts to remember iron intake through food, control of infectious diseases, and fortification of staple foods with iron. The research objective was to know the effectiveness of consumption of Fe tablets during menstruation on the increase in hemoglobin levels in female students of SMAN 3 in Palu City. The research design used was Pre experimental, with pre-test and post-test one group desion, a population of 606 students and a sample of 61 female students who menstruated at SMAN 3 Palu. Using the research instrument observation sheet. The independent variable is the administration of Fe tablets and the dependent variable which is an increase in hemoglobin levels during menstruation. Data analysis using statistical test paired t-test, significant value α α 0.005. The results showed that there was an effect of consumption of Fe tablets during menstruation on an increase in hemoglobin levels in female students of SMAN 3 Palu City with a value of p value = 0,000. The conclusion of this study is that there is an effect on the effectiveness of consumption of Fe tablets during menstruation on the increase in hemoglobin levels in female students of SMAN 3 Kota Palu. It is recommended for respondents to know the magnitude of the benefits of giving added blood tablets so that they can increase the level of Hb especially in young women who are experiencing menstruation. Keywords: Hemoglobin Levels, Fe Tablets, Menstruation.
Hubungan Penerapan Program Cerdik dengan Self Care pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Bunta Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah Sri Yulianti; Maharani Farah Dhifa dg Masikki; Abd Gani Baeda
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v8i1.3451

Abstract

Diabetes Mellitus is a progressive chronic disease that signed by body metabolism impairment of carbohydrates, protein, and fat, which could lead to hyperglycemia. DM diseases are mostly recognized as a silent killer disease that could kill people softly. DM complications include heart disease, stroke, kidney failure, amputation, and even death. In the prevention of DM disease need, each person's self-esteem by diabetes self-management should have certain good knowledge and skill to control it called Self-care. CERDIK is the government's program to support DM patients in performing self-care in their daily implementation. The research aims to obtain the association of the CERDIK program with self-care for diabetes mellitus patients. The total population is 120 people, and the sampling is only 43 respondents. The research phase starts from preparation and implementation until the completion of the research report. This research used quantitative research with a Cross-Sectional approach. CERDIK program as an independent variable showed that most of the respondents, 24 (55,8%), said that the CERDIK program had been implemented, and self-care for diabetes mellitus patients as a dependent variable has 27 respondents (62,8%). The result used chi-square test with p-value = 0,000. Because of the p-value < 0,05, there is an association between CERDIK Program With self-care Toward Diabetes Mellitus patients.
Efektivitas Penggunaan Kayu Manis terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Penderita DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tolitoli Maharani Farah Dhifa Dg.Masikki
Jurnal Ners Widya Nusantara Palu (Ners Journal of Widya Nusantara Palu) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Widya Nusantara Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus ialah kelompok penyakit metabolik dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Indonesia menduduki tempat ke 4 terbesar di dunia dari 8.426.000 orang pada tahun 2.000 menjadi 21.257.000 orang di tahun 2030. Berdasarkan data analisis dan situasi Diabetes Kemenkes R.I tahun 2014 di dapatkan bahwa laki-laki dengan obesitas memiliki resiko terserang diabetes. Propinsi Sulawesi Tengah jumlah perkiraan penderita sekitar 29.776 penderita. Kabupaten Toli-toli tahun 2015 terdapat 1161 penderita. Untuk jumlah penderita DM Tipe 2 di Puskesmas tahun 2015 adalah 154 penderita. Pengobatan DM dengan obat modern dan suntikan kadang sulit dilakukan karena tingginya biaya dan lamanya pengobatan. Salah satu alterntif terapi adalah kayu manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan kayu manis terhadap penurunan kadar glukosa darah Penderita DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tolitoli yang dilakukan pada tanggal 2 sampai dengan 16 Juni tahun 2016. Penelitian ini adalah Studi Komparatif dengaan pendekatan kohort retrospektif design, dengan 10 orang reseponden, pengambilan data melalui kuisioner dan wawancara, dan pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan Glukometer merk NescoR MultiChek GCUHb. Hasil Penelitian dengan menggunakan uji Paried Sample t-test. pada penelitian pertama didapatkan nilai p-value = 0.258 dengan nilai hitung t = 1.208 pada penelitian kedua nilai nilai p-value =0.016 dengan nilai hitung t = 2.968. Kesimpulan dari penelitian adalah terdapat penurunan kadar glukosa darah setelah penggunaan kayu manis pada penderita DM Tipe 2. Sehingga kayu manis dapat dijadikan salah satu alternatif terapi untuk menurunkan kadar glukosa darah namun harus dengan benar dan sesuai arahan dokter. Kata Kunci : DM Tipe 2, Kayu Manis, Kadar Glukosa.
Peningkatan Pengetahuan dalam Pemanfaatan Halaman Rumah dengan Penanaman Toga Wendi Muhammad Fadhli; Maharani Farah Dhifa Dg. Masikki; I Wayan Sugamiasa; Abraham Tungka; Baria Tambong; Teguh Hadijaya; Husni Lasabu; Juwitawati Lamato; Theresia Salabia
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v2i2.148

Abstract

Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan tanaman yang banyak memiliki manfaat terutama dalam bidang Kesehatan. Tumbuhan obat Keluarga dari turun temurun selalu dijadikan alternatif dalam memelihara kesehatan, baik sebagai meningkatkan stamina ataupun upaya kuratif pada penyakit. Dusun 1 Desa Gonggong merupakan salah satu Dusun di Desa yang terletak di Kecamatan Banggai Tengah, Kabupaten Banggi Laut. Salah satu potensi yang menonjol yang tidak dimanfaatkan adalah ketersedian lahan tanah yang cukup luas di sekitar rumah warga, yang cenderung dibiarkan tanpa di manfaatkan dan terbengkalai. Pemanfaatan pekarangan rumah untuk dijadikan sebagai wadah penanaman TOGA memberikan manfaat besar bagi keluarga. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memperkenalakan TOGA kepada warga Dusun I Desa Gonggong, yang pada umumnya sangat minim pengetahuannya berkaitan dengan TOGA, sehingga masyarakat yang memiliki pekarangan yang kurang dimanfaatkan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa Warga Dusun I Desa Gonggong terdorong dan memiliki keinginan untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk dijadikan sebagai lahan penanaman TOGA.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN OBAT PENURUN PANAS PADA BALITA DI POSYANDU MELATI PUSKESMAS KAWATUNA PALU maharani farah dhifa dg. masikki
GEMA KESEHATAN Vol. 10 No. 2 (2018): Desember 2018
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v10i2.41

Abstract

Penanganan demam pada anak sangat tergantung pada peran ibu.Ibu yang memiliki pengetahuan tentang demam dan memiliki sikap yang baik dalam memberikan perawatan.Obat penurun panas seperti parasetamol banyak dipakai orang tua untuk mengatasi demam pada anaknya akan tetapi tidak semua orangtua memberikannya dalam dosis yang tepat dan sebagian dari itu dosisnya terlalu besar. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian obat penurun panas pada balita di Posyandu Melati Puskesmas Kawatuna Palu. Jenis penelitian Quasi Eksperimen. Jumlah populasi penelitian adalah 32 orang ibu dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Analisis data menggunakn univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan responden yang baik sebelum diberi penyuluhan (Pretest) adalah 15 dari 32 responden dengan nilai rata-rata 3,66. Sesudah di berikan penyuluhan (Posttest) yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 responden dengan nilai rata-rata 7,28. Hasil analsisis uji paired T Test didapatkan nilai probabilitas (p=0,000), dan ini berarti P value = 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan tentang pemberian obat penurun panas pada balita. Saran bagi pihak puskesmas agar lebih aktif lagi melakukan penyuluhan tentang pemberian obat penurun panas yang tepat dan benar bagi ibu-ibu yang mempunyai balita. Kata Kunci: Pendidikan, Pengetahuan, Penurun Panas.
Seduhan Kunyit (Curcuma Domestika Val) Terhadap Nyeri Gastritis Maharani Farah Dhifa Dg Masikki; Marsuji Utami; Sri Yulianti
Indonesian Journal of Innovation Multidisipliner Research Vol. 2 No. 3 (2024): July - September
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69693/ijim.v2i3.184

Abstract

Gastritis is called gastric pain or maag in Indonesian words. This disease will be dangerous if not be treated well, it caused gastric ulcer and risk for cancer and death even. The Curcuma Domestica Val Infusion have good effect for cure process because it mostly consume for inflamation disease, ulcer and abdominal upset. The aims of research to anlyse the influences of curcuma domestica val infusion toward gastritis pain in Bunga Merpati Clinic, Palu. This is quantitative research with quasy experiment method and one group pre and post test without control design. Total of population is 31 gastritis patients and sampling only 13 people. Data analysed by Wilcoxon Signed Rank Test with curcuma domestica val infusion administered as a independent variable and gastric pain as a dependent variable. The result of research found P value = 0,001, so it means that have influences of curcuma domestica val infusion administered toward gastritis pain in Bunga Merpati Clinic, Palu. Before administered of curcuma domestica val infusion, most of respondents have severe gastric pain, but after it most of them have slight gastric pain. Conclusion mentioned that have influences of curcuma domestica val infusion administered toward gastritis pain in Bunga Merpati Clinic, Palu.
HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN GANGGUAN KOGNITIF PADA LANSIA: Peran Kader Gangguan Kognitif Lansia Meliana; Suaib; Maharani Farah Dhifa Dg. Masikki
Nursing Arts Vol. 18 No. 2 (2024): NURSING ARTS
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36741/na.v18i2.66

Abstract

Fenomena yang sering terjadi pada lanjut usia (Lansia) salah satunya gangguan kognitif, hal ini terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Deteksi dini gangguan kognitif merupakan langkah awal dan dibutuhkan peran kader untuk mengenali tanda-tanda awal gangguan kognitif. Studi pendahuluan mengatakan bahwa lansia sering bingung memahami instruksi yang telah diberikan oleh kader, kesulitan dalam aktifitas sehari hari sehingga menyebabkan ketergantungan terhadap orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan peran kader dengan gangguan kognitif pada lansia. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang terdaftar di 28 Posyandu lanjut usia di Wilayah Kerja Puskesmas Palolo sebanyak 130 orang pada tahun 2024 dan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 57 responden, dengan teknik pengambilan sampel puposive random sampling. Analisis menggunakan uji statistisk Chi-Square Test. Hasil uji statik chi-square menunjukan nilai p=0,013 (p<0,05). Kesimpulan ada hubungan peran kader dengan gangguan kognitif pada lansia.