Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Tradisi dalam Pesan Dakwah Budaya Mandi Safar pada Masyarakat Muslim Seram Bagian Timur Risqiatul Hasanah; Sitti Mutia Faradillah Tukwain
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/alhadharah.v20i2.5682

Abstract

Safar bathing is a spiritual activity carried out in the month of Safar by some Muslims in several regions in Indonesia. One of the areas that is currently still executing it hereditary is the Seram district in the eastern part of the Maluku province. The Muslim community of the area believes that taking a Safar bath is part of the teachings of the Islamic religion that can resist reinforcements, avoid harm and be kept away from all diseases. Based on this, the researcher is interested in knowing how the message (maudlu ') of Islamic da'wah is found in the bathing tradition of the Muslim community in eastern Seram. This study uses descriptive qualitative methods, including interviews and observations. Interviews were conducted with religious leaders, community leaders, and the public who better understand the origins of taking a Safar bath. While observing, researchers directly observed the Muslim community of Eastern Seram. Based on the results of the study, it is known that the message of da'wah from bathing Safar includes aqidah, sharia and morals, where the message of da'wah in this tradition is not only building relationships with the Khaliq, but also relationships with others are maintained and maintained regardless of social status
Analisis Tradisi dalam Pesan Dakwah Budaya Mandi Safar pada Masyarakat Muslim Seram Bagian Timur Risqiatul Hasanah; Sitti Mutia Faradillah Tukwain
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/alhadharah.v20i2.5682

Abstract

Safar bathing is a spiritual activity carried out in the month of Safar by some Muslims in several regions in Indonesia. One of the areas that is currently still executing it hereditary is the Seram district in the eastern part of the Maluku province. The Muslim community of the area believes that taking a Safar bath is part of the teachings of the Islamic religion that can resist reinforcements, avoid harm and be kept away from all diseases. Based on this, the researcher is interested in knowing how the message (maudlu ') of Islamic da'wah is found in the bathing tradition of the Muslim community in eastern Seram. This study uses descriptive qualitative methods, including interviews and observations. Interviews were conducted with religious leaders, community leaders, and the public who better understand the origins of taking a Safar bath. While observing, researchers directly observed the Muslim community of Eastern Seram. Based on the results of the study, it is known that the message of da'wah from bathing Safar includes aqidah, sharia and morals, where the message of da'wah in this tradition is not only building relationships with the Khaliq, but also relationships with others are maintained and maintained regardless of social status
KOMERSIALISASI PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP DAKWAH DI ERA TEKNOLOGI Hasanah, Risqiatul; Iqbal, Muhammad; Noor, Irfan
Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/bayanlin-naas.v8i2.1900

Abstract

AbstrakKomersialisasi pendidikan telah menjadi salah satu isu yang semakin penting di tengah perkembangan globalisasi dan revolusi teknologi. Di Indonesia, pendidikan yang sebelumnya dipandang sebagai hak dasar dan layanan publik kini semakin sering diubah menjadi komoditas yang diperjualbelikan dengan motif keuntungan. Di Islam sendiri, pendidikan merupakan bagian dari metode dakwah, sehingga hal yang terkait dengan pendidikan tentunya berdampak pada dakwah itu sendiri. Fenomena ini diperkuat oleh kemajuan teknologi digital yang menawarkan berbagai inovasi dalam sektor pendidikan, seperti pembelajaran online, platform digital, dan penggunaan kecerdasan buatan. Di satu sisi, teknologi membuka peluang besar dalam meningkatkan akses pendidikan, namun di sisi lain, mempercepat komersialisasi yang berdampak pada meningkatnya ketimpangan akses terhadap pendidikan berkualitas. Artikel ini mengeksplorasi berbagai aspek dari komersialisasi pendidikan dalam konteks revolusi teknologi, termasuk faktor-faktor yang mendorong tren ini, dampak terhadap kualitas dan kesetaraan pendidikan, serta tantangan etis yang muncul ketika pendidikan beralih dari fungsi sosialnya menuju entitas bisnis. Dengan menggunakan pendekatan kritis, artikel ini juga mengkaji bagaimana komersialisasi pendidikan menciptakan tekanan terhadap keluarga, memperlebar kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin, serta menurunkan nilai-nilai sosial pendidikan. Lebih lanjut, artikel ini membahas peran teknologi dalam mempercepat proses komersialisasi, sekaligus menawarkan solusi untuk menjaga agar pendidikan tetap inklusif dan berkeadilan. Melalui kajian ini, diharapkan muncul kesadaran akan pentingnya kebijakan pendidikan yang adil dan berbasis hak, sehingga pendidikan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. Artikel ini diakhiri dengan serangkaian rekomendasi yang menekankan perlunya regulasi yang ketat terhadap sektor swasta dalam pendidikan, peningkatan peran negara dalam penyediaan layanan pendidikan publik, serta pemanfaatan teknologi untuk menciptakan akses pendidikan yang merata dan terjangkau.