Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DAN KADER PEMBANGUNAN PEREMPUAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN RUANG PUBLIK INKLUSIF DI DESA MERAK BELANTUNG LAMPUNG SELATAN Meiliyana Meiliyana; Susana Indriyati Caturiani; Suprihantin Ali
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v2i4.262

Abstract

Masyarakat yang tinggal di suatu wilayah membutuhkan ruang publik yang inklusif.  Melalui ruang publik tersebut masyarakat yang memiliki  berbagai karakteristik latar belakang seperti etnis, usia, dan jenis kelamin, dapat saling berinteraksi juga memberikan ruang bagi anak-anak serta mereka yang berkebutuhan khusus atau difabel.Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ruang publik berdampak pada kesehatan mental, fisik dan hubungan sosial masyarakat. Namun akses ke ruang terbuka publik masih belum nyaman dana man bagi sebagian kelompok masyarakat. Hal ini disebabkan oleh desain yang belum mewadahi kebutuhan kelompok masyarakat tersebut. Kelompok masyarakat tersebut khususnya adalah kaum difabel, para lanjut usia, anak-anak dan kaum perempuan.Ruang terbuka ini tidak hanya diperlukan di daerah perkotaan tapi juga perlu dibuat di daerah perdesaan. Kesehatan mental dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan pun di perdesaan. Perwujudan ruang publik yang inklusif memerlukan keterlibatan/partisipasi semua pihak. Mereka adalah aparatur desa dan stakeholders terkait yang merupakan targeted groups terutama kaum perempuan.Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pemahaman aparatur desa dan penggiat pembangunan di masyarakat Desa Merak Belantung, Kabupaten Lampung Selatan tentang pentingnya ruang publik yang inklusif serta mencoba memetakan kesempatan dan tantangan untuk mewujudkan keberadaan ruang terbuka publik ini.
Stakeholder Partnership in the Management of Marine Tourism in South Lampung Regency, Lampung Rahayu Sulistiowati; Meiliyana Meiliyana; Syamsul Ma’arif; Selvi Diana Meilinda
Indonesian Journal of Tourism and Leisure Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Lasigo Akademia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36256/ijtl.v1i2.105

Abstract

Tourism management must involve stakeholders who each play a role in increasing tourist visits. Although several research have been pointed out the stakeholder’s role in tourism management, the research on the context of marine tourism is still a few. This research aims to analyze stakeholder partnerships in the management of marine tourism in Lampung Selatan Regency. It is important to map engaged actors in the tourism management. The results show that there are 12 stakeholders who partnered and had their respective roles. Stakeholders involved in the management of nature tourism based on interests and influences in South Lampung consist of: a) Key Player, namely Tourism Agency; b) Subject, namely PT Kahaii (Private company) and the community who own beach tourism objects, c) Context Setter, namely NGOs, Indonesian Tour Guide Association (HPI) and Travel Agent Association (ASITA), Indonesian Recreational Park Business Association (PUTRI) and Event Organizer Association (AEO), Community Groups or Pokdarwis, Pokdarwis Communication Forum, KPK (Krakatau Putera Community), d) Crowd namely, Culture Office, Regional Development Planning Agency, Public Works Office, and the community