Perilaku buang air besar (BAB) di sembarangan tempat tidak memamfaatkan jambannya melainkan lebih memilih buang air besar di tempat-tempat terbuka seperti di sungai,semak-semak dan kebun merupakan kebiasaan masyarakat yang sangat sulit di ubah dan banyak ditiru oleh masyarakat disekitarnya.menurut Andreas (2014) kepala keluarga memiliki peranan yang penting dalam merubah sikap dan prilaku individu dalam sebuah keluarga karena kepala keluarga juga merupakan anggota dari kelompok sosial yang penting dan diakui keberadaanya. Penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak di Kabupaten Aceh Selatan tahun 2020 adalah sebanyak 37,985 dengan persentase 62,9% (Dinkes Aceh Selatan,2020). Dari data puskesmas Ladang Tuha tahun 2020 menunjukkan, desa Silolo merupakan salah satu desa yang masih banyak masyarakatnya buang air besar sembarangan dikarenakan letak desa tersebut dipedalaman dekat dengan aliran sungai dan juga pengetahuannya pun masih minim dari data resebut diperoleh jumlah masyarakat yang buang air besae sembarangan yaitu sebanyak 251 kepala keluarga atau setara dengan 72%.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analitik.Penelitian ini dilakukan dipemukiman kelurahan desa silolo kecamatan pasie raja kabupaten aceh selatan.desa ini dipilih karena letaknya jauh dipedalaman dan dekat dengan pinggiran sungai sebagai sumber air masyarakat didesa tersebut. kesimpulan dari 50 populasi dan sample bahwa sangat banyak masyarakat di Desa tersebut yang masih BAB sembarangan (OD) sebanyak 58 % ,yang memiliki jamban sehat permanen ( JSP) sebanyak 38%,dan yang BAB menumpang di tempat lain (sharing) sebanyak 4%.