Aeda Ernawati
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN USIA DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL Ernawati, Aeda
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 14, No 1 (2018): Juni
Publisher : Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.969 KB)

Abstract

ENGLISHThe number of pregnant women with chronic energy deficiency in Pati Regency increases in the last three years.The purpose of this study is to analyze the relationship the age factor and the occupation of pregnant women towardchronic energy deficiency in pregnant women in Puskesmas Gabus I. This studi uses a quantitative approach with cross sectional design.The study is conducted at Puskesmas Gabus I.The populationare 194 pregnant women and 132 of them are used as the study sample obtained by simple random sampling. Statistical test uses chi square and risk estimation uses rasio prevalence. The results show that there is a correlationbetween maternal age and occupationn chronic energy deficiency in pregnant women. Mothers who are pregnant at too young (35 years) have risk experiencing chronic energy deficiency. In addition, the pregnant women without job. Therefore, it is important to promote pregnancy at a healthy reproductive age as well as to improve household’s incomes. INDONESIAPrevalensi ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Kabupaten Pati mengalami peningkatan. Data prevalensi ibu hamil KEK dari tahun 2014 sampai 2016 berturut-turut yaitu 6,43%, 7,47%, dan 8,03%.Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor usia ibu hamil dan status pekerjaan terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Gabus I. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas Gabus I Jumlah populasi sebanyak 194 ibu hamil dan diambil sampel sebanyak 132 orang dengan teknik simple random sampling. Uji statistic menggunakan chi square dan estimasi risiko menggunaka rasio prevalence. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan usia ibu hamil dan status pekerjaan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Ibu yang hamil pada usia terlalu muda (< 20 tahun) atau terlalu tua (>35 tahun) berisiko mengalami KEK. Selain itu ibu hamil yang hanya beraktivitas sebagai ibu rumah tangga (tidak bekerja)berisiko mengalami KEK. Perlu upaya promosi kesehatan tentang pentingnya kehamilan di usia reproduksi sehat dan upaya peningkatanpenghasilan pada ibu rumah tangga.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Ernawati, Aeda
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 12, No 2 (2016): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.628 KB) | DOI: 10.33658/jl.v12i2.43

Abstract

ENGLISHLocal Regulation of Pati District No. 10 of 2014 states that the hospital is one of the smoke free areas. The purpose of this study was to describe the implementation of smoke-free area policy in RAA Soewondo Hospital, Pati District, focusing on program, implementation and targeted groups. This study used a qulitative approach that was conducted on February to August 2016. The number of informants was 12, consists of 2responsible employees for smoke-free-area implementation, 5 hospital employees, and 5 visitors. The data were collected through interview as well as observation and analyzed descriptively. The results showed that the implementation of smoke-free area policy has not been optimized yet. Specific department that is responsible for policy implementation was not existed. Socialization and monitoring have been conducted although they were not optimal. The hospital has not had a guideline for punishment. The organization has not allocated specific budget for policy implementation. The participaton of targeted group was low. The organization might improve the participation of targeted groups by increasing the awareness regarding collective responsibility on the implementation of smoke-free area in the hospital. Moreover, the local government should accelerate the legalization of the guideline of free-smoke area policy. INDONESIARumah sakit merupakan salah satu kawasan tanpa rokok berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati No 10 Tahun 2014. Tujuan penelitian untuk menggambarkan implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Pati No 10 Tahun 2014 di RSUD RAA Soewondo Pati berdasarkan unsur pelaksana, program dan kelompok sasaran. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai Agustus 2016. Informan berjumlah 12 orang terdiri 2 orang pegawai pelaksana kebijakan KTR, 5 orang karyawan dan 5 pengunjung. Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan KTR di RSUD RAA Soewondo Pati sudah dilaksanakan, tetapi belum optimal. Belum ada bagian yang bertanggungjawab secara khusus terkait pelaksanaan kebijakan KTR. Program KTR berupa sosialisasi dan pengawasan sudah dilaksanakan tetapi belum efektif. Pemberian sanksi sulit dilaksanakan karena belum ada pedomannya. Belum ada anggaran khusus untuk program KTR. Peran serta kelompok sasaran masih rendah. Untuk itu perlu peningkatan partisipasi kelompok sasaran dengan meningkatkan pemahaman tentang tanggung jawab bersama dalam mewujudkan KTR di lingkungan rumah sakit. Peraturan Bupati tentang Pedoman Pelaksanaan KTR di Kabupaten Pati perlu segera disahkan.
PERSEPSI PERAWAT DAN PASIEN TENTANG KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS Sri Rejeki; Sri Yuniarsih; Aeda Ernawati
FIKkeS Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Keperawatan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5189.411 KB)

Abstract

Latar belakang : Tidur merupakan kebutuhan dasar seperti kebutuhan makan, minum, aktivitas dan lainnya, apabila tidur terganggu dapat menimbulkan pengaruh terhadap kualitas hidup seseorang. Pasien yang sedang dirawat inap membutuhkan istirahat tidur yang cukup sehingga dapat membantu proses penyembuhan penyakitnya. Metodologi Penelitian : Penelitian ini untuk menggambarkan demografi/karakteristik pasien dan perawat, persepsi perawat dan pasien tentang kebutuhan istirahat tidur pasien rawat inap. Penetitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif dengan jumlah sampel penetitian 40 perawat dan 40 pasien yang dirawat di ruang rawat inap dengan menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penetitian : menunjukkan bahwa sebagian besar perawat (75%) mempunpi persepsi yang positif tentang kebutuhan istirahat tidur bagi pasien rawat inap, sedangkan pada pasien sebagian besar (70%) mempunyai persepsi yang negatif tentang kebutuhan istirahat tidur bagi pasien di ruang rawat inap. Perbandingan persepsi istirahat tidur pasien pada perawat dan pasien adalah kebutuhan tidur pada perawat (67,5%) setuju sedangkan pada pasien (57,51) tidak setuju, 55% pasien setuju dengan adanya gangguan tidur sedangkan 50% perawat tidak setuju adanya gangguan tidur berupa alat yang dipakai pasien. Baik pasien maupun perawat tidak setuju dengan cara memulai tidur dengan minum obat tidur dan keduanya setuju dengan cara terbangun dari tidur (mimpi buruk dan peralatan yang dipasang ditubuh pasien) Rekomendasi : Disarankan bagi lnstitusi Rumah Sakit Mardi Rahayu untuk menghindarkan faktor-faftor yang menyebabkan persepsi tidur pada pasien menjadi negatif yaitu adanya gangguan tidur, kebiasaan-kebiasaan sebelum tidur dan lingkungan yang mendukung. Perlu dilakukan penetitian lanjutan tentang gangguan-gangguan tidur nyenyak pasien di ruang rawat inap. Kata Kunci : persepsi, tidur, perawat, pasien
Media Promosi Kesehatan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Aeda Ernawati
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 18, No 2 (2022): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33658/jl.v18i2.324

Abstract

ENGLISHStunting is still one of the main nutritional problems in Indonesia, including in Pati Regency. The impact of stunting is very broad, from individuals, families, communities, to the state level. The lack of knowledge regarding stunting among mothers is one of the causes since the role of media promotion has not been effective yet. The purpose of this review paper is to examine various health promotion media to increase maternal knowledge about stunting. This is a literature review paper that uses a systematic review method. The selected papers were obtained from Google Schoolar in the period 2021-2022 with the keywords, namely media, counseling, and stunting. Using PRISMA, there were  9 relevant articles would be reviewed. The results of the study showed that health promotion media that could be used to increase  mothers’ knowledge regarding stunting on toddlers, include leaflets, posters, flipcharts, flyers, videos, and Whatsapp social media. Those medias can be used solely or in combination with others. The absorption of the information depends on the senses that involved in message processing, in which visual sense is able to absorb greatest information. Therefore, visual media needs to be used optimally. Moreover, combining two or more medias is more effective to increase information absorption due to involving more senses. INDONESIAStunting masih menjadi salah satu masalah gizi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pati. Dampak stunting sangat luas, dari individu, keluarga, masyarakat, sampai level negara. Kurangnya pengetahuan ibu tentang stunting menjadi salah satu penyebab karena media promosi belum efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu. Tujuan penulisan artikel untuk mengkaji berbagai media promosi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang stunting. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur review dengan metode systematic review. Artikel yang dikaji didapatkan melalui pencarian di Google Schoolar dalam kurun waktu tahun 2021-2022 dengan kata kunci pencarian adalah media, penyuluhan, dan stunting. Menggunakan PRISMA, didapatkan 9 artikel jurnal yang akan direview. Hasil kajian menunjukkan media promosi kesehatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan tentang stunting pada ibu balita antara lain leaflet, poster, flipchart, flyer, video, dan media sosial Whatsapp. Media tersebut dapat digunakan secara tunggal atau kombinasi. Penyerapan informasi yang disampaikan tergantung pada jenis indra yang terlibat dalam proses penerimaan pesan. Penyerapan yang paling besar dengan indra visual. Oleh karena itu, media visual perlu digunakan secara optimal. Penggunaan media promosi kesehatan secara kombinasi dapat meningkatkan daya serap informasi yang disampaikan karena semakin banyak indra yang terlibat.
FAKTOR RISIKO PENYAKIT FILARIASIS (KAKI GAJAH) Ernawati, Aeda
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 13, No 2 (2017): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.784 KB) | DOI: 10.33658/jl.v13i2.98

Abstract

ENGLISHFilariasis is a chronic infectious disease caused by filarial worms and transmitted through mosquito's bites. Filariasis has a large social and economic impact. The purpose of the paper is to explain the risk factors of filariasis transmission, regarding environmental factors, community behaviour, and socio-economic factors. The study used systematic review method. The data comprised eight studies published in electronic journals. The ORs of those studies were analyzed to determine the strength of the risk factors. The result showed: The environmental factors of filariasis transmission were: (1) The prevalence of mosquito habitat surrounded the house; (2) Ventilation without wire mesh; (3) Hanging good practices; and (4) Poor environmental sanitation. The community behavior factors that increased the filariasis transmission were (1) the habit of going out at night; (2) The use of mosquito repellent; (3) The use of mosquito nets while sleeping; and (4) well-covered clothing practices. Socioeconomic factors related to filariasis risk was occupation. INDONESIAFilariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Filariasis menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang besar. Tujuan penulisan adalah membahas faktor risiko penularan filariasis berdasarkan faktor lingkungan, perilaku masyarakat, dan sosial ekonomi. Penelitian menggunakan metode systematic review. Data yang digunakan data sekunder berupa hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal elektronik sebanyak delapan hasil penelitian. Besarnya risiko dari nilai Odds Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko kejadian penyakit filariasis berdasarkan faktor lingkungan antara lain; (1) Adanya habitat nyamuk di sekitar rumah; (2) ventilasi tanpa kawat kasa; (3) adanya barang-barang bergantung terutama dalam kamar; (4) Sanitasi lingkungan yang buruk. Adapun faktor perilaku masyarakat yang meningkatkan risiko penularan filariasis antara lain; (1) kebiasaan keluar rumah pada malam hari; (2) penggunaan obat nyamuk; (3) tidur tanpa kelambu; (4) kebiasaan memakai baju dan celana panjang saat malam hari. Faktor sosial ekonomi yang berkaitan dengan risiko filariasis adalah jenis pekerjaan.
MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL Ernawati, Aeda
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.418 KB) | DOI: 10.33658/jl.v13i1.93

Abstract

ENGLISHPregnant mothers need adequate nutritions for both the mother’s and fetus’ health. Malnutrition during pregnancy tends to cause nutritional problems. However, many pregnant mothers do not know the significant of nutritional needs during pregnancy. The purpose of this article is to discuss nutritional problems that are likely to threat pregnant mothers. This article was a literature study. The main data were secondary data, which were obtained from governmental documents and previous relevant studies. Pregnant mothers are vulnerable to several nutrional problems, such as Chronic Energy Deficiency, Anemia, and Iodine Deficiency Disorder. Those nutrional problem during pregnancy tend to affect the quality of future generation due to slow physical growth, mental development, and low intelligence of children. INDONESIAWanita hamil memerlukan gizi yang cukup untuk kesehatan ibu dan janinnya. Jika kebutuhan gizi ibu tidak tercukupimaka dapatberpotensi menyebabkan masalah gizi. Namun demikian, ibu hamil seringkali tidak mengetahui adanya peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan. Tujuan penulisan untuk membahas tentang masalah-masalah gizi yang rentan terjadi pada ibu hamil. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa laporan dari instansi pemerintah dan penelitian-penelitian terdahulu. Ibu hamil rentan mengalami beberapa permasalahan kurang gizi. Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil adalah Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium.Masalah gizipada ibu hamil berdampak pada kesehatan ibu dan bayinya. Bayi yang dilahirkan dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental serta penurunan kecerdasan.
HUBUNGAN USIA DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL Ernawati, Aeda
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 14, No 1 (2018): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.122 KB) | DOI: 10.33658/jl.v14i1.106

Abstract

ENGLISHThe number of pregnant women with chronic energy deficiency in Pati Regency increases in the last three years.The purpose of this study is to analyze the relationship the age factor and the occupation of pregnant women towardchronic energy deficiency in pregnant women in Puskesmas Gabus I. This studi uses a quantitative approach with cross sectional design.The study is conducted at Puskesmas Gabus I.The populationare 194 pregnant women and 132 of them are used as the study sample obtained by simple random sampling. Statistical test uses chi square and risk estimation uses rasio prevalence. The results show that there is a correlationbetween maternal age and occupationn chronic energy deficiency in pregnant women. Mothers who are pregnant at too young (35 years) have risk experiencing chronic energy deficiency. In addition, the pregnant women without job. Therefore, it is important to promote pregnancy at a healthy reproductive age as well as to improve household’s incomes. INDONESIAPrevalensi ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Kabupaten Pati mengalami peningkatan. Data prevalensi ibu hamil KEK dari tahun 2014 sampai 2016 berturut-turut yaitu 6,43%, 7,47%, dan 8,03%.Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor usia ibu hamil dan status pekerjaan terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Gabus I. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas Gabus I Jumlah populasi sebanyak 194 ibu hamil dan diambil sampel sebanyak 132 orang dengan teknik simple random sampling. Uji statistic menggunakan chi square dan estimasi risiko menggunaka rasio prevalence. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan usia ibu hamil dan status pekerjaan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Ibu yang hamil pada usia terlalu muda (< 20 tahun) atau terlalu tua (>35 tahun) berisiko mengalami KEK. Selain itu ibu hamil yang hanya beraktivitas sebagai ibu rumah tangga (tidak bekerja)berisiko mengalami KEK. Perlu upaya promosi kesehatan tentang pentingnya kehamilan di usia reproduksi sehat dan upaya peningkatanpenghasilan pada ibu rumah tangga.
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN GIZI BURUK PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS JAKENAN KABUPATEN PATI Ernawati, Aeda
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 15, No 1 (2019): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.329 KB) | DOI: 10.33658/jl.v15i1.131

Abstract

ENGLISHCommunity Health Center in Jakenan has implemented a malnutrition prevention program but the number of malnutrition cases is still high. The purpose of the study was to describe the implementation of a malnutrition prevention program at the Community Health Center (Puskesmas) of Jakenan, Pati Regency. The research used qualitative approach. The focus of this research was on the aspects of input, process and output of the program. Data collection was conducted by using interview, field event observation and document-observation. Informants were selected through purposive sampling. This study results showed: Regarding the input aspect, Puskesmas Jakenan had lack of the number of nutrition officers. Meanwhile, the facilities, and infrastructures were sufficient. However, the funding for recovery program has not been sufficient yet. The program has been running but there were several obstacles, namely: 1) the lack of nutrition workers, 2) inadequate knowledge and skills of Integrated Health Care (Posyandu) cadres, 3) low awareness of the community regarding nutrition issues. The program output showed that many toddlers have not yet to improve their nutrition status due to congenital defect. The intervention of malnutrition can be focused on: (1) the addition of nutrition officers; (2) the quality improvement of Posyandu cadres through training; and (3) Intensification of the first 1000-day program. INDONESIAPuskesmas Jakenan sudah melaksanakan program penanggulangan gizi buruk tetapi kasus gizi buruk masih tinggi. Tujuan penelitian untuk menggambarkan implementasi program penanggulangan gizi buruk di Puskesmas Jakenan Kabupaten Pati. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Fokus penelitian pada aspek input, proses dan output pelaksanaan program penanggulangan gizi buruk. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi kejadian lapangan, dan observasi dokumen. Penentuan informan menggunakan teknik sampling purposif. Hasil penelitian terkait input menunjukkan jumlah petugas gizi di Puskesmas Jakenan masih kurang. Sarana dan prasarana secara umum cukup, namun belum tersedia dana yang cukup untuk program pemulihan. Program penanggulangan gizi buruk sudah berjalan, tetapi masih ada kendala yaitu: 1) petugas gizi yang kurang, 2) pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu yang belum memadai, 3) kesadaran masyarakat tentang masalah gizi rendah. Output program menunjukkan masih banyak Balita yang belum meningkat status gizinya karena adanya penyakit bawaan. Upaya perbaikan penanganan gizi buruk dapat dilakukan melalui: 1) penambahan petugas gizi; 2) peningkatan kualitas kader Posyandu melalui pelatihan; 3) penanganan gizi buruk melalui program 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak bayi dalam kandungan.