Wismanu Susetyo
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Coverage Prediction of HF Wireless Network for Disaster Early Warning System in Indonesia Wismanu Susetyo; Gamantyo Hendrantoro; Achmad Affandi
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2008
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HF Radio communication (2 – 25 MHz) is relatively low cost beyond the line-of-sight application. Andhave an alternative to satellite and tropospheric scatter communication. Using the wireless sensor array networkfor monitoring and identifying of sea, land, mountain etc which deal with activity of earthquake disaster inrelatively small area. The data collected and processed in one center node regional divisions, then using the HFwireless network build a national disaster early warning system. The important medium for HF radiocommunication is Ionosphere, which have spatially and temporally propagation characteristics, but when usedappropriate time and location a long range communication can be done.This paper focuses on coverage prediction of point to point HF radio communication, which used tocommunicate from six center node regional divisions to national main control system in Indonesia. Usingstatistical based tool communication analysis and prediction program VOACAP is yielded that the bestcommunication can be done at disaster frequency 12.6MHz almost all day long. Padang, Pontianak, Palu,Ambon, Kupang and Tembagapura is set as center node regional divisions with main control system at Surabaya,they have coverage capability when used in the disaster early warning system in Indonesia.Keyword: coverage prediction, HF radio communication, wireless sensor array.
PREDIKSI JANGKAUAN JARINGAN WIRELESS HF UNTUK SISTEM PERINGATAN DINI BENCANA DI INDONESIA Wismanu Susetyo; Gamantyo Hendrantoro; Achmad Affandi
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 4 (2008): Network And Security
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi radio frekuensi tinggi (2–30 MHz) adalah relatif  murah melebihi aplikasi line of sight. Dan memiliki kemampuan sebagai pengganti komunikasi satelit dan troposferik. Menggunakan jejaring berarah sensor nirkabel untuk memantau dan mengidentifikasi perilaku laut, tanah, gunung dan dsb. yang berhubungan dengan aktifitas bencana gempa bumi pada daerah yang relatif sempit. Semua data kemudian dikumpulkan dan diolah pada sebuah pusat daerah regional bencana untuk selanjutnya menggunakan jejaring nirkabel radio HF membentuk system peringatan dini bencana nasional. Media penting untuk komunikasi radio HF adalah ionosfer yang memiliki karakteristik propagasi berbeda berdasarkan tempat dan waktu, tetapi jika dapat memperhitungkan waktu dan lokasi yang tepat komunikasi jarak jauh bisa dilakukan.Paper ini dititikberatkan pada prediksi jangkauan komunikasi radio HF antar titik, yang digunakan dari enam titik pusat divisi regional ke titik pusat nasional di Indonesia. Menggunakan alat analisis komunikasi radio berbasis statistik VOACAP dihasilkan bahwa komunikasi radio terbaik  dapat dilakukan pada frekuensi bencana 12,6 MHz hampir sepanjang waktu tiap hari. Padang, Pontianak, Palu, Ambon, Kupang dan Tembagapura dipilih sebagai titik pusat divisi regional dengan pusat kendali nasional di Surabaya, keseluruhan kota memiliki luas cakupan yang cukup untuk membangun sistem peringatan dini bencana di Indonesia.