Muhammad Misbahuddin
Pondok Pesantren Manabi’ul Huda Turen Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBIASAAN BERBAHASA KRAMA INGGIL SEJAK DINI, MENGUATKAN KEMBALI PERAN KEARIFAN LOKAL UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK Muhammad Misbahuddin
RAHMATAN LIL ALAMIN: JOURNAL OF PEACE EDUCATION AND ISLAMIC STUDIES Vol. 1 No. 1 (2018): Islam Rahmatan lil Alamnin
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terbentuknya karakter kuat dan positif merupakan tujuan pendidikan nasional Indonesia yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan karakter adalah tugas berat dan tidak bias berhasil dengan cara instant. Oleh karenanya pendidikan karakter harus diupayakan dan dimulai sedini mungkin. Penelitian ini merupakan studi pustaka dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis literature-literatur tentang pendidikan karakter dan pendidikan bahasa Jawa (krama inggil). Penelitian ini mengambil data dari sumber-sumber yang memuat topic pembahasan tersebut serta didasari dengan pandangan Islam mengenai topic tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pendidikan karakter (akhlak dan kepribadian) sangat penting dan sangat ditekankan dalam pendidikan Islam. Bahasa Jawa yang memiliki tiga tingkatan yakni ngoko, krama madya dan krama inggil sarat dengan nilai-nilai kesopanan, penghormatan kepada yang lebih tua atau lebih dikenal dengan istilah unggah-ungguh dalam bahasa Jawa. Sehingga pembiasaan dan pembelajaran bahasa Jawa khususnya krama inggil bagi anak mempunyai tiga fungsi atau keuntungan sekaligus, yakni : 1) pelestarian nilai-nilai dan kearifan local, 2) pembentukan karakter dan 3) penanaman nilai-nilai agama dalam kehidupan social anak.