Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PASIR PENGGILINGAN BATU PARAS Nurmansyah Alami; Agung Nusantoro; Muhammad Annafi
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1501

Abstract

Abstrak. Pasir penggilingan batu paras merupakan pasir buatan dan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan material konstruksi secara efisien. Di Kota Magelang tepatnya di Desa Salam Kecamatan Salam terdapat pabrik pembuatan pasir yang menggunakan stone crusher sebagai alat pembuatan pasir, adapun batu yang digunakan yaitu batu sisa dari kerajinan ukir yang sudah tak terpakai. Batu paras sendiri merupakan batu yang memiliki tingkat kekerasan rendah. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode experimental (percobaan) yang dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kuat tekan beton menggunakan pasir buatan (pasir penggilingan batu paras) dengan menggunakan benda uji silinder ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan kuat tekan rencana 13 MPa, 16 MPa dan 19 MPa dengan jumlah sampel setiap kuat tekan rencana yaitu 15 buah. Perencanaan mix design menggunakan SNI 03-2834-2000. Perawatan benda uji dengan cara perendaman sampai umur yang ditentukan, pengujian benda uji dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dari hasil perhitungan mix design dari masing-masing kuat tekan rencana didapatkan kuat tekan yang ditargetkan yaitu 22 MPa, 24,2 MPa dan 27 MPa untuk masing-masing kuat tekan berurutan. Pada hasil pengujian kuat tekan rencana fcˈ 13 MPa yaitu dihasilkan kuat tekan rata-rata 20,12 MPa, fcˈ 16 MPa dihasilkan kuat tekan rata-rata yaitu 21,5 MPa dan fcˈ 19 MPa dihasilkan kuat tekan rata-rata yaitu 22,13 MPa. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa pasir penggilingan batu paras dapat memenuhi kuat tekan rencana namun tidak dapat memenuhi kuat tekan yang ditargetkan.
Analisis Kuat Tekan Batako Dengan Agregat Halus Abu Batu dan Limbah Styrofoam Eksi Widyananto; Nurmansyah Alami; Hari Suladi
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1557

Abstract

Abstrak. Batako adalah bahan penyusun dinding yang bersifat non struktural, bahan utam penyusun batako pada umumnya adalah semen Portland, agregat halus (Pasir), air, dan bahan tambah lainnya dengan komposisi tertentu. Pada pengujian ini agregat halus yang digunakan adalah abu batu dan limbah styrofoan merupakan limbah dari proses produksi batu pecah dan limbah kegiatan sehari-hari yang jumlahnya tidak sedikit, namun dalam pemanfaatannya masih kurang maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai abu batu dan limbah styrofoam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah limbah styrofoam dan abu batu dapat menjadi alternatif untuk pembuatan batako, menganalisis pengaruh penggunaan limbah styrofoam dan abu batu terhadap nilai kuat tekan batako, mengetahui kuat tekan optimum batako menggunakan agregat halus limbah styrofoam dan abu batu dan mengetahui berat batako teringan yang memenuhi SNI 03-0348-1989. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di Laboratorium dengan empat variasi perbandingan spesimen semen:agregat halus(abu batu:limbah styrofoam) yaitu sampel A (1:8), B (1:7), C (1:6) dan D (1:5). Cetakan batako yang dipakai adalah tipe E 10 x 20 x 40 cm dan tidak berlubang. Benda uji dipotong menjadi kubus batako 10 x 10 x 10 cm dan pengujian kuat tekan dilakukan saat benda uji berumur 28 hari. Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapat nilai kuat tekan optimum batako yaitu pada kode sampel D6 dengan proporsi (1 pc : 5 abu batu) dengan kuat tekan 5,97 MPa dan diketahui berat batako teringan yang memenuhi SNI 03-0348-1989 yaitu padakode sampel D3 dengan berat 836,25 kg/ dan kuat tekan 2,58 MPa, masuk dalam mutu bata beton pejal tipe IV. Semakin banyak penggunaan limbah Styrofoam dan penggunaan abu batu semakin sedikit, maka nilai kuat tekan dan berat batako semakin rendah. Namun berbanding terbalik apabila penggunaan limbah styrofoam semakin sedikit dan penggunaan abu batu semakin banyak maka nilai kuat tekan dan berat batako semakin tinggi. Kata Kunci : Abu Batu dan Limbah Styrofoam, Kubus Batako, Kuat Tekan Batako
Perencanaan Ulang Struktur Atas Jembatan di Desa Hargorojo dengan Menggunakan PCI Girder Agung Nusantoro; Eksi Widyananto; Nurmansyah Alami; Pratiwi Dian Islami Prabuningrat
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v6i1.1861

Abstract

Jembatan di Desa Hargorojo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo ini merupakan akses utama desa dalam melakukan aktivitas baik itu kendaraan ataupun pejalan kaki untuk keluar masuk desa sehingga rusaknya jembatan mengakibatkan gangguan pada jalannya aktivitas tersebut. Maka dari itu diperlukan adanya pembangunan jembatan kembali untuk menghubungkan dua akses jalan di Desa Hargorojo secara efisien. Pada penelitian ini jembatan akan direncanakan dengan panjang bentang 16 meter dan lebar 7 meter dengan beton prategang pascatarik (post-tension) jenis PCI girder. Tahap-tahap perencanaan pada penelitian ini meliputi pendimensian girder, pembebanan dengan aturan Pembebanan untuk Jembatan SNI 1725-2016, tata letak tendon, perhitungan kehilangan gaya prategang, perhitungan tegangan yang terjadi, kontrol lendutan, pembesian PCI girder dan penggambaran. Hasil penelitian didapatkan girder yang digunakan memiliki mutu beton K-500 (fc’ = 41,5 MPa), tinggi 0,9 meter dengan 2 buah tendon. Pada tendon pertama terdiri dari 7 strand dan tendon kedua terdiri dari 12 strand dengan diameter strand 12,7 mm spesifikasi VSL. Gaya prategang awal yang didapat sebesar 2080,651 kN, dengan gaya prategang efektif sebesar 1759,921 kN dengan total kehilangan prategang sebesar 28,10%. Nilai tegangan beton saat keadaan awal pada serat atas adalah 0,447 MPa yang mengalami tegangan tarik yang tidak melebihi tegangan izin tarik 1,44 MPa dan serat bawah sebesar -13,847 MPa yang mengalami tegangan tekan yang tidak melebihi tegangan izin tekan -19,92 MPa sehingga tidak terjadi retak. Nilai tegangan beton saat keadaan akhir pada serat atas pelat adalah -0,107 Mpa, serat atas balok -1,623 MPa dan serat bawah balok sebesar -8,447 MPa yang mengalami tegangan tekan yang tidak melebihi tegangan izin tekan -18,68 MPa sehingga tidak terjadi retak. Momen ultimit akibat kombinasi pembebanan () terbesar yaitu 2140,380 kNm aman terhadap momen ultimit balok prategang () sebesar 2268,381 kNm. Lendutan total yang terjadi pada girder sebesar 0,0191 meter (deflection) lebih kecil dari lendutan izin sebesar 0,0533 m sehingga aman terhadap lendutan.
KAJIAN PENGGUNAAN PONDASI DANGKAL PADA JEMBATAN (Studi Kasus Proyek Penggantian Jembatan Secang Kecil) Agung Nusantoro; Nurmansyah Alami
SURYA BETON - Fakultas Teknik Vol 4, No 01 (2016): Jurnal Surya Beton
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.837 KB)

Abstract

“Analisis Penggunaan Pondasi Telapak Gabungan pada  Jembatan Bentang Pendek (Studi Kasus Proyek Penggantian Jembatan Secang Kecil)”. Tujuan dilakukan kajian ini yaitu untuk menganalisis fondasi telapak gabungan bila diterapkan pada jembatan bentang pendek pada Proyek Penggantian Jembatan Secang Kecil di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.  Daya dukung tanah yang diambil dari 2 titik pada lokasi, menyatakan letak daya dukung tanah keras berbeda yaitu berada di kedalaman -15,20 m dan -4,60 m. Penelitian ini menggunakan data daya dukung tanah keras dengan kedalaman -15,20 m. Daya dukung tanah izin dicari menggunakan metode Terzhagi. Analisis  stabilitas internal dan stabilitas eksternal dilakukan untuk mengetahui kemampuan fondasi telapak gabungan dalam memikul beban rencana pada kondisi tanah tersebut.  Hasil analisis menunjukkan bahwa fondasi telapak gabungan dapat diterapkan pada Proyek Penggantian Jembatan Secang Kecil dengan tegangan tanah maksimum 98,819 T/m2. Stabilitas internal dengan hasil tegangan desak izin (132 kg/cm2) lebih besar dari tegangan desak yang terjadi  (48,25 kg/cm2), tegangan tarik izin (144 kg/cm2) lebih besar dari tegangan tarik yang terjadi  (142,7 kg/cm2), dan kuat geser izin (172 kg/cm2) lebih besar dari kuat geser yang terjadi  (29,29 kg/cm2). Stabilitas eksternal dengan hasil angka keamanan (SF) geser yang bekerja (2,25) lebih besar dari SF izin (2), SF guling yang bekerja (2,498) lebih besar dari SF izin (2) dan eksentrisitas yang bekerja kurang dari eksentrisitas izin. Kata kunci: Pondasi Telapak, Jembatan Bentang Pendek.
Analisis Kekuatan Cement Treated Base (CTB) dengan Bahan Tambah Zat Aditif Menggunakan Variasi Kandungan Tanah Agung Nusantoro; Nurmansyah Alami; N Nurkholis
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Teknik dan Rekayasa
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1846.669 KB)

Abstract

Perbaikan struktu rjalan yang rusak membutuhkan material alam yangtidak sedikit jumlahnya, sehingga perlu mempertimbangkan denganmenggunakan material yang ada atau dengan kata lain mendaur ulangmaterial dari struktur jalan yang sudah rusak. Dengan cara daurulang (recycling) bongkaran material dari struktur jalan yang rusak,dengan demikian akan banyak menghemat sumber daya alam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan CTB untuklapis pondasi atas jalan dengan menggunakan bahan tambah (soilstabilizer) dan variasi kandungan tanah dan pasir. Metode penelitianyang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Denganmenentukan kadar air optimum dan komposisi campuran. Dalammenggunakan kadar air optimum di dapat dari trial pembuatan CTBdengan prosentase kadar air yang diperoleh nilai kadar optimumnyaadalah 8%. Hasil nilai kuat tekan rata-rata CTB umur 7 hari denganbahan tambah zat aditif pada prosentase kandungan tanah 10%, pasir30% = 56,406 kg/cm², kandungan tanah 20%, pasir 25% = 53,680kg/cm², kandungan tanah 30%, pasir 20 % = 42,909 kg/cm²,kandungan tanah 40%, pasir 15% = 31,443 kg/cm², dan kandungantanah 50%, pasir 10% = 28,714 kg/cm², dari ke-5 hasil nilai kuattekan rata-rata CTB pada prosentase kandungan tanah 10%, pasir30% dan kandungan tanah 20%, pasir 25% nilai kuat tekan rata-ratadi atas 45 kg/cm2 sebagaimana yang disyaratkan, sehingga CTB padaprosentase kandungan tanah 10%, pasir 30% dan kandungan tanah20%, pasir 25% sesuai Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum 2010: DIVISI 5 – perkerasan berbutir dan beton semen dan dapatdigunakan sebagai lapis pondasi atas jalan
Analisis Kesiapsiagaan Bencana Banjir Pada Masyarakat: (Studi Kasus : Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo) Nurmansyah Alami; Eko Riyanto; Luthfiwijaya Ashari
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v6i2.2448

Abstract

Penelitian analisis kesiapsiagaan bencana banjir pada masyarakat ini mengambil lokasi di Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Desa Krandegan merupakan salah satu daerah di Kecamatan Bayan yang sering mengalami banjir. Hampir setiap tahunnya banjir menggenang Kawasan Desa Krandegan, ditahun 2022 sudah terjadi banjir sebanyak dua kali, pada bulan Maret dan bulan Juni. Penelitian ini bertjuan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Krandegan pada kondisi pra bencana banjir, saat bencana banjir, pasca bencana banjir, dan memberikan sebuah informasi kepada masyarakat setempat terkait kesiapsiagaan bencana banjir. Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner sebagai alat utama dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Dari perhitungan kuesioner, hasil wawancara dari responden kemudian dideskripsikan berdasarkan data tambahan berupa pengamatan. Kemudian dilakukan pengukuran data dengan menggunakan skala likert, dan selanjutnya dilakukan pengolahan data. Hasil Penelitian yang sudah dilaksanakan, ada beberapa hal yang menjadi persoalan seperti tanggul yang kurang efektif, tidak adanya arah jalur evakuasi, serta kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pengetahuan mitigasi bencana. Setelah dilakukan analisa data menunjukan bahwa tingkat pemahaman kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir masuk pada kategori “Siap” didapatkan hasil jumlah skor rata-rata 84,383. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan masyarakat mengenai persiapan sebelum banjir, saat banjir, dan pasca banjir.
Kinerja Pasir Pantai Jatimalang, Keburuan, dan Ketawang Terhadap Kuat Tekan Beton Agung Nusantoro; Nurmansyah Alami; Duwi Woro
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasir pantai Jatimalang, Keburuan dan Ketawang, juga untuk mengetahui kuat tekan maksimum yang dihasilkan dengan menggunakan pasir Pantai Jatimalang, Keburuan dan Ketawang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental (percobaan langsung di laboratorium), dengan memeriksa bahan yang akan digunakan dan menghitung proporsi campuran. Dalam penelitian ini agregat halus menggunakan pasir pantai Jatimalang, Keburuan dan Ketawang, pada setiap lokasi pantai diambil 2 lapis yaitu lapis I dengan kedalaman 0 – 100 cm dan lapis II dengan kedalaman 100 – 200 cm, benda uji menggunakan silinder berdiameter 150 mm, tinggi 300 mm dan sebanyak 90 benda uji. Hasil penelitian menunjukan karakteristik pasir pantai dari ketiga lokasi pantai memiliki butiran yang halus dan seragam, hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata MHB pasir yaitu sebesar 1,23 dan mendekati gradasi butir pasir zone 4 (pasir halus), untuk kandungan lumpur rata-rata sebesar 1,06% dan berat jenis pasir rata-rata 2,96 gr/cm3. Haisl kuat tekan beton rata-rata tertinggi adalah pasir pantai Jatimalang lapis II sebesar 14,91 Mpa dan kuat tekan beton rata-rata terendah yaitu pasir pantai Ketawang lapis II sebesar 10,15 Mpa.