Suwarno ,
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

BENTUK PERILAKU KEKERASAN MASSA, FAKTOR PENYEBAB, SIKAP DAN PERILAKU APARAT KEPOLISIAN DALAM MENGHADAPI PERILAKU KEKERASAN MASSA DI KECAMATAN SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS Damar Wibisono; Abdulsyani ,; Pairulsyah ,; Suwarno ,
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 21 No 1 (2019): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v21i1.37

Abstract

ABSTRAK Perilaku kekerasan massa terhadap pelaku kejahatan tidak dapat ditinjau hanya dari satu segi, banyak sebab yang harus ditelaah. Kendatipun demikian, kekerasan ini harus segera dihentikan, sebelum melahirkan kekerasan- kekerasan lainnya yang dikendalikan. Menyadari fenomena di atas, maka permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah untuk bentuk dan modus operandi perilaku kekerasan massa; faktor-faktor yang menyebabkan maraknya tindak kekerasan massa; serta sikap dan perilaku aparat kepolisian dalam menghadapi perilaku kekerasan massa terhadap para pelaku tindak kejahatan. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan di atas, didasarkan pada dua pendekatan yaitu pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris; sedangkan teknik analisis datanya adalah teknik deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk perilaku kekerasan massa yang sering dilakukan terhadap pelaku kejahatan di Kecamatan Semaka adalah langsung menghakimi pada saat pelaku tindak kejahatan tertangkap basah sedang melakukan tindak kejahatan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan maraknya perilaku kekerasan massa adalah makin banyaknya tindak kejahatan yang tidak mampu ditanggulangi aparat keamanan, ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses penegakan hukum, dan adanya provokasi dari pihak- pihak tertentu; sedangkan sikap dan perilaku aparat kepolisian dalam menghadapi perilaku kekerasan massa di lokasi penelitian ini secara umum bersifat ambigu (ragu-ragu).
EFEKTIVITAS SOSCAMP PADA MASA ORIENTASI MAHASISWA BARU (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Sosiologi Angkatan 2017) Rahmat Shandi Septiadi; Teuku Fahmi; Suwarno ,
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 21 No 1 (2019): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v21i1.38

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengkaji dan menjelaskan tentang efektivitas SOSCAMP pada masa orientasi mahasiswa baru. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pengambilan data pada penelitian menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Responden penelitian sebanyak 82 orang, yaitu mahasiswa yang mengikuti kegiatan SOSCAMP, penentuan dilakukan menggunakan teknik total sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik presentase dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukan: (1) Hasil analisis pada tingkat efektivitas secara keseluruhan adalah cukup efektif dengan hasil perhitungan sebesar 76,2%. Efektivitas mengacu pada tabel standar Litbang Depdagri. (2) Dari setiap indikator variabel keberhasilan program, kepuasan terhadap program, dan pencapaian tujuan menyeluruh diperoleh hasil yang cukup merata pada setiap indiaktornya. Inidikator keberhasilan program memperoleh hasil sangat efektif yang cukup dominan, sedangkan pada pencapaian tujuan menyeleruh memperoleh hasil yang seimbang, yaitu cukup efektif dan sangat efektif. Sedangkan dari beberapa indikator tersebut, hanya variabel kepuasan terhadap program yang indikatornya mendapat hasil tidak efektif, terdapat 3 indikator yang memperoleh hasil tidak efektif pada variabel kepuasan terhadap program. (3) hasil analisis diperoleh enam faktor yang mewakili seluruh indikator yang digunakan. Keenam faktor tersebut yaitu dampak kegiatan, target kegiatan, susunan kegiatan, keakraban, daya tarik kegiatan, dan kesolidaritasan. Faktor dampak kegiatan memiliki nilai pengaruh paling besar dengan total eigen values sebesar 4.677 dan nilai varianced explainded sebesar 24.61%.
NEMUI-NYIMAH (Studi pada Penduduk Ragam Etnis dan Budaya di Wilayah Kabupaten Lampung Selatan) Pairulsyah ,; Abdulsyani ,; Suwarno ,; Anita Damayantie
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 21 No 2 (2019): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v21i2.42

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi sikap perilaku kearifan lokal nemui-nyimah dalam kehidupan masyarakat multikultural di wilayah Lampung Selatan; mengetahui realitas sikap perilaku kearifan lokal nemui- nyimah diterapkan dalam kehidupan masyarakat multikultural di wilayah Lampung Selatan; mengetahui faktor-faktor apa yang menghambat penerapan prinsip nilai nemui-nyimah dalam kehidupan masyarakat multikultural di Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode ini cukup relevan untuk diterapkan dalam memperoleh gambaran mengenai realitas sikap perilaku kearifan lokal nemui-nyimah diterapkan dalam kehidupan masyarakat multikultural di wilayah Lampung Selatan; mengetahui faktor-faktor apa yang menghambat penerapan prinsip nilai nemui-nyimah dalam kehidupan masyarakat multikultural di wilayah Lampung Selatan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa: a). Fungsi nemui-nyimah dalam kehidupan masyarakat yaitu: memelihara keterbukaan pelayanan kepada masyarakat, memelihara rasa tanggung jawab, memelihara perilaku disiplin, menumbuhkan rasa toleransi, mempermudah pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan rasa solidaritas sosial; b). Faktor-faktor yang menghambat penerapan nemui-nyimah yaitu: pengaruh budaya asing, perubahan pola piker masyarakat, miskomunikasi nilai-nilai nemui-nyimah; dan c). Strategi penerapan prinsip nilai nemui-nyimah meliputi: membentuk sanggar budaya, membentuk Lembaga penyimbang adat, pemberdayaan masyarakat
INTERAKSI DAN ASIMILISI MASYARAKAT KETURUNAN TIONGHOA DENGAN MASYARAKAT PRIBUMI (Studi pada Masyarakat Keturunan Tionghoa di Kelurahan Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung) Suwarno ,; Abdulsyani ,; Pairulsyah ,; Damar Wibisono
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 21 No 2 (2019): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v21i2.44

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui tingkat intensitas interaksi sosial masyarakat keturunan Tionghoa; (3) Untuk mengetahui sikap dan prilaku masyarakat keturunan Tionghoa terhadap proses asimilasi dengan masyarakat pribumi. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa intensitas interaksi sosial masyarakat keturunan Tionghoa dengan masyarakat pribumi berada pada tingkatan yang sedang-sedang saja. Hal ini ditunjukkan dengan hubungan inteaksi sosial yang terjadi hanya berdasarkan kepentingan bisnis dan di dalam pergaulan sehari-hari menempatkan masyarakat pribumi lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat keturunan Tionghoa. Begitu pula dengan prilaku asimilasi, terdapat kecenderungan bahwa proses ini berlum dapat berjalan maksimal dan masih berada pada taraf yang rendah. Gejala ini ditunjukkan dengan tidak ditemukannya amalgamasi dalam keluarga keturunan Tionghoa serta akulturasi yang masih sangat rendah.
NILAI KEARIFAN LOKAL SAKAI SAMBAYAN (STUDI PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT ADAT DI DESA MAJA, KECAMATAN KALIANDA LAMPUNG SELATAN) Abdulsyani ,; Pairulsyah ,; Suwarno ,; Anita Damayantie
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 22 No 1 (2020): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v22i1.50

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik perilaku nilai kearifan lokal Sakai-Sambayan, dan berbagai faktor penghambat dalam pelaksanaan dan pelestariannya dalam kehidupan masyarakat adat sehari-hari di Desa Maja, Kecamatan Kalianda Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dianggap sebagai cara yang relevan untuk memperoleh informasi yang valid, khususnya tentang realitas praktik perilaku kearifan lokal Sakai-Sambayan dalam kehidupan masyarakat adat sehari-hari pada umumnya. Berdasarkan hasil penelitan ini diketahui bahwa pelaksanaan tradisi Sakai-Sambayan dalam kehidupan masyarakat adat di lingkungan Desa Maja masih berjalan dalam batas waktu dan tempat yang tidak mengikat peluang warga untuk kepentingan memenuhi kebutuhan internal keluarga. Secara umum diketahui ada 3 (tiga) faktor penghambat pelaksanaan dan pelestarian kegiatan Sakai-Sambayan yaitu faktor pertambahan penduduk, perubahan pola pikir warga dan kurangnya frekuensi sosialisasi terhadap keluarga dan warga pada umumnya.
MAKNA DAN FUNGSI NILAI KEKERABATAN PADA MASYARAKAT ADAT LAMPUNG SAIBATIN MARGA LEGUN, DI DESA BULOK, KECAMATAN KALIANDA, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Suwarno Suwarno; Damar Wibisono; Pairul Syah
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 24 No 2 (2022): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v24i2.341

Abstract

Salah satu unsur kearifan lokal masyarakat adat Lampung adalah sistem kekerabatan. Secara harfiah kata kekerabatan memiliki makna antara lain kerabat, bersaudara dan satu hubungan garis keturunan. Jadi kekerabatan berarti hubungan dua orang atau lebih yang dianggap memiliki ikatan persaudaraan. Sedangkan fungsi kekerabatan dalam kehidupan masyarakat antara lain adalah memelihara kepedulian dalam pelayanan kepada masyarakat, memelihara rasa tanggungjawab, meningkatkan disiplin kerja, dan menumbuhkan toleransi sosial dalam masyarakat multikultural serta memperkuat ikatan solidaritas sosial. Sementara itu ada beberapa strategi penerapan prinsip kekerabatan diantaranya adalah membuat sanggar budaya dan memperkuat sumber daya masyarakat. Kekerabatan dalam masyarakat adat Lampung pada umumnya terdiri dari 4 (empat) bentuk, yaitu: kerabat atas dasar garis keturunan, kerabat atas dasar perkawinan, kerabat atas dasar ikatan persabatan dan kerabat atas dasar angkon muari (angkat saudara). Sedangkan beberapa faktor yang dapat menghambat pelestarian nilai-nilai kekerabatan, diantaranya adalah masuknya budaya asing, perubahan pola pikir masyarakat dan kesalahpahaman terhadap nilai-nilai kekerabatan. Kata Kunci: Sistem Kekerabatan, Fungsi Kekerabatan, Pelestarian Nilai Kekerabatan
FAKTOR PENGHAMBAT PELESTARIAN NILAI-NILAI KEKERABATAN PADA MASYARAKAT ADAT MARGA LEGUN, DI DESA BULOK, KECAMATAN KALIANDA, LAMPUNG SELATAN Pairul Syah; Suwarno Suwarno
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 22 No 2 (2020): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v22i2.453

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam menjaga nilai-nilai kekerabatan di Masyarakat Adat Legun di Desa Bulok, Kalianda, Lampung Selatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Praktik metode kualitatif ini berusaha memahami dan memaknai interaksi perilaku manusia dalam situasi tertentu yang mengutamakan penghayatan. Informan penelitian ditentukan dengan teknik pengambilan purposive sampling. Hasil penelitian ini memberikan gambaran beberapa faktor yang menghambat terpeliharanya nilai kearifan lokal kekerabatan, antara lain: Pertama, Masuknya budaya asing. Generasi baru menggunakan budaya asing untuk memperoleh rasa empati terhadap orang lain, belajar dari pengalaman, dan mempelajari pengalaman orang lain dengan cara yang lebih maju, praktis dan efisien, sehingga mulai meninggalkan tradisi terutama terait dengan sistem kekerabatan. Kedua, Perubahan pola pikir masyarakat. Perubahan kesadaran masyarakat juga dipengaruhi oleh kondisi masyarakat Lampung yang multikultural dan beragam. Dengan berubahnya pola pikir masyarakat, hal ini secara tidak langsung berdampak pada sulitnya kelompok kepentingan tradisional dalam mempertahankan nilai-nilai budaya lokal, terutama kearifan local; dan Ketiga adalah kesalahpahaman terhadap nilai-nilai kekerabatan. Sebagian warga masyarakat menganggap kekerabatan sebagai kegiatan pencitraan agar lebih banyak mendapatkan perhatian umum, lantaran tanpa sosialisasi yang konkrit. Dalam waktu yang cukup lama, maka ada kecenderungan terjadi penyimpangan dalam menafsirkan nilai-nilai kekerabatan dengan utuh dan murni.