Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DETERMINAN KEBIJAKAN UTANG SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ.45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011- 2015) Nardi - Sunardi
Jurnal SEKURITAS (Saham, Ekonomi, Keuangan dan Investasi) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal SEKURITAS
Publisher : Prodi Manajemen Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.903 KB) | DOI: 10.32493/skt.v1i1.601

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh secara parsial maupun simultan antara firm size, risiko bisnis,  kepemilikan insitutisional., kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap kinerja perusahaan Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tergabung dalam LQ.45  yang terdaftar di Bursa Efek Indonesian dari 2011 sampai periode 2015 Sampel dalam penelitian ini adalah 24 perusahaan yang tergabung dalam LQ.45  sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Analisis regresi dilakukan dengan didasarkan pada hasil analisis data panel. Penelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:. (1) Variabel firm size terbukti positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan utang, (2) Variabel risiko bisnis terbukti positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan utang, (3) Variabel institutional ownership terbukti positif dan signifikan terhadap kebijakan utang, (4) Variabel kebijakan dividen terbukti positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan utang, (5) Variabel firm size, risiko bisnis, institutional ownership dan kebijakan dividen secara simultan terbukti positif dan signifikan terhadap kebijakan utang, (6) Variabel firm size terbukti positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, (7) Variabel risiko bisnis terbukti positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, (8) Variabel institutional ownership terbukti positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, (9) Variabel kebijakan dividen terbukti positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, (10) Variabel kebijakan utang terbukti negatif dan  signifikan terhadap kinerja perusahaan, (11) Variabel firm size, risiko bisnis, institutional ownership, kebijakan dividen dan kebijakan utang secara simultan terbukti positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kata kunci : kinerja peusahaan, kebijakan utang, firm size, risiko bisnis, insitutisional ownership, kebijakan dividen. 
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (iB-VAICTM), FDR DAN CAR TERHADAP EFISIENSI BIAYA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PERUSAHAAN BANK UMUM SYARIAH INDONESIA PERIODE 2012 – 2016 nardi - Sunardi
Jurnal SEKURITAS (Saham, Ekonomi, Keuangan dan Investasi) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal SEKURITAS
Publisher : Prodi Manajemen Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.369 KB) | DOI: 10.32493/skt.v1i1.620

Abstract

ABSTRAK PENGARUH  INTELLECTUAL CAPITAL (iB-VAICTM), FDR DAN CAR TERHADAP EFISIENSI BIAYA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PERUSAHAAN BANK UMUM SYARIAH INDONESIA PERIODE 2012 – 2016, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel iB-VAICTM, FDR, CAR, efisiensi biaya BOPO dan kinerja perusahaan (ROA) Hasil penelitian determinan efisiensi biaya menunjukkan secara parsial (uji-t) variabel iB-VAICTM  berpengaruh negatif dan signifikan, variabel FDR berpengaruh positif dan tidak signifikan, variabel CAR berpengaruh negatif dan signifikan,Secara simutan (uji-f) variabel independen (iB-VAICTM, FDR, dan CAR) berpengaruh positif dan signifikan  terhadap efisiensi biaya (BOPO) dan mampu menjelaskan variabel efisiensi biaya sebesar 0.873646, atau 87,36 persen sedangkan sisanya 12.64 % dipengaruhi oleh variabel lain dengan hasil uji mediasi yaitu mediasi parsial. Sedangkan hasil penelitian secara parsial (uji-t) implikasi kinerja perusahaan menunjukkan secara parsial (uji-t) variabel iB-VAICTM berpengaruh positif dan signifikan, variabel FDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan, variabel CAR berpengaruh positif dan signifikan, variabel BOPO berpengaruh negatif dan signifikan. Secara simutan (uji-f) variabel independen (iB-VAICTM, FDR, CAR dan BOPO) berpengaruh positif dan signifikan  terhadap kinerja perusahaan (ROA) dan mampu menjelaskan variabel kinerja perusahaan sebesar 0.774326, atau 77,43 persen sedangkan sisanya 22.57% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada didalam model regresi data panel dalam penelitian ini. Kata kunci : iB-VAICTM, FDR, CAR, Efisiensi Biaya (BOPO) dan Kinerja Perusahaan (ROA)                   Bank  Umum Syariah Indonesia.
ANALISIS CAMEL DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK (STUDI KASUS PADA SUBSEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2015) Nardi - Sunardi
Inovasi Vol 4, No 1 (2017): INOVASI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.494 KB) | DOI: 10.32493/Inovasi.v4i1.p%p.639

Abstract

ABSTRAKANALISIS CAMEL DALAM MENILAI TINGKAT  KESEHATAN BANK (STUDI KASUS PADA SUBSEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2015). Bank sebagai lembaga keuangan berperan penting dalam mengelola dana, kinerja keuangan bank yang baik akan menjadi muara kepercayaan masyarakat dalam menyerahkan sejumlah dana untuk dikelola. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaplikasian metode CAMEL melalui rasio CAR, KAP, NPM, ROA, BOPO, dan LDR, serta mengetahui hasil evaluasi penilaian metode CAMEL dalam rangka menilai kesehatan bank selama periode tahun 2011-2015 sesuai dengan ketentuan SE BI No.6/23/DPNP tahun 2004. Objek penelitian ini adalah bank-bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode 2011-2015. Sampel penelitian ini dibatasi dengan menggunakan metode purposive sampling yang berjumlah 9  perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian iniadalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id ,www.bi.go.id, serta website masing-masing bank. Hasil penelitian menunjukan tingkat kesehatan  subsektor perbankan sangat sehat jika dilihat dari rasio CAR, ROA & BOPO dan dalam kondisi sehat jika dilihat dari rasio KAP, NPM & LDR. Hasil evaluasi CAMEL secara keseluruhan menunjukan tingkat kesehatan subsektor perbankan pada periode 2011-2015 berada dalam kondisi “cukup sehat”.Kata Kunci : Metode CAMEL, Tingkat Kesehatan Bank