Hubungan antara orang tua perokok dengan status refraksi sampai saat ini belum begitu jelas. Hasil penelitian secara eksperimental pada hewan coba dan secara observasional pada manusia mempunyai hasil yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara orang tua yang merokok dengan status refraksi dan parameter biometri okular pada anak. Penelitian ini merupakan suatu penelitian analitik observasional pada pasien yang berkunjung ke poli mata sub divisi refraksi periode 1 September 2011 sampai 30 April 2012 dan didiagnosa dengan miopia, emetropia atau hipermetropia. Parameter biometri okular diukur menggunakan biometri. Rerata ketebalan kornea sentral 536,89±10,38 µm, panjang bola mata 24,11±1,29 mm, kedalaman bilik mata depan 3,62±0,29 mm dan ketebalan lensa 3,45±0,15 mm. Panjang bola mata dan kedalaman bilik mata depan didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok dengan orang tua perokok dan yang tidak merokok. Orang tua perokok mempunyai hubungan yang signifikan dengan status refraksi, panjang bola mata dan kedalaman bilik mata depan, tetapi tidak berhubungan dengan ketebalan lensa.Kata Kunci: Anak, orang tua, parameter biometri okular, rokok, status refraksi