Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Tingkat Pengetahuan Penggunaan Swamedikasi Analgesik Di Kota Denpasar Ni Putu Lydya; Ni Putu Aryati Suryaningsih; Putu Eka Arimbawa
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 2 No 2 (2020): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan yang mayoritas dilaporkan menjadi alasan masyarakat melakukan swamedikasi adalah nyeri. Masyarakat menggunakan obat golongan analgesik dalam praktik swamedikasi untuk mengurangi rasa nyeri. Tingkat pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk mewujudkan penggunaan analgesik yang tepat khususnya dalam praktik swamedikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat di Kota Denpasar mengenai penggunaan analgesik dalam swamedikasi nyeri. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional deskriptif, yang melibatkan 196 responden. Responden dipilih secara nonrandom menggunakan consecutive sampling melalui penyebaran kuesioner di enam Apotek Kota Denpasar. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan software IBM SPSS versi 15. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (60,7%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah. Sementara itu, 25% responden memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 14,3% responden sisanya memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan analgesik dalam praktik swamedikasi, baik secara langsung (fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan) maupun tidak langsung (internet, iklan layanan masyarakat).
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANALGESIK DALAM SWAMEDIKASI NYERI DI KOTA DENPASAR Ni Putu Lydya; Ni Putu Aryati Suryaningsih; Ni made Umi Kartika Dewi
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1724.735 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v5i1.315

Abstract

Latar Belakang: Nyeri merupakan keluhan terbanyak yang mendorong masyarakat untuk melakukan praktek swamedikasi. Analgesik efektif dan memiliki indeks terapi yang luas, namun dapat berpotensi untuk menimbulkan efek samping yang serius bahkan ketika digunakan dalam dosis yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terkait rasionalitas penggunaan analgesik dalam swamedikasi nyeri di Kota Denpasar. Metode: Studi ini menggunakan desain cross-sectional dan melibatkan 196 responden yang dipilih dengan consecutive sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner pada enam apotek di wilayah Kota Denpasar dan dianalisis secara deskriptif. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa 50,5% responden menggunakan analgesik secara tidak rasional dalam praktek swamedikasi nyeri. Mayoritas responden yang menggunakan analgesik dalam swamedikasi nyeri adalah perempuan, usia 17-25 tahun, tingkat pendidikan tinggi, bekerja dan memiliki tingkat pendapatan yang rendah. Kesimpulan: Setengah dari total responden menggunakan analgesik secara tidak rasional dalam praktek swamedikasi nyeri. Tingginya ketidakrasionalan penggunaan analgesik dapat menyebabkan peningkatkan biaya pengobatan dan dapat menimbulkan kondisi yang berbahaya. Kata kunci: Penggunaan analgesik, rasionalitas, swamedikasi AbstractBackground: Pain is the most complaints of illness that encourage communities to use analgesics in self-medication practice. Analgesics are effective and have a broad therapeutic index, but may have potentially serious side effects even when they used in the right dosage. This study aimed to determine the rationality of analgesic use in pain self-medication in Denpasar City. Method: A cross-sectional design was used, and involved 196 respondents selected through consecutive sampling. Data were collected from questionnaire distribution in six pharmacies in Denpasar City and analyzed by using descriptive statistics. Result: This study found that 50,5% respondents used analgesics irrationally in pain self-medication practice. The majority of respondents who used analgesics in pain self-medication were females, aged 17-25 years old, high education level, employed, and had low income. Conclusion: Half of the total respondents used analgesics irrationally in pain self-medication practice. High of irrational analgesic use can increase medical costs and lead to dangerous conditions. Keywords:  Analgesic use, pain, rationality, self-medication