Fuaddudin Fuaddudin
Universitas Muhammadiyah Bima, Bima

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERUBAHAN PARADIGMA MENGAJAR GURU DALAM MENYONGSONG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Fuaddudin Fuaddudin
eL-Muhbib: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar Vol 4 No 1 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/el-muhbib.v4i1.478

Abstract

Guru sebagai salah satu aspek tenaga pendidik dalampenyelenggaraan pendidikan Nasional juga perlu melakukanperubahan paradigma dalam melakukan tugas profesionalitasnyasebagai tenaga pendidik. Undang-undnag No. 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen menuntut adanya kompetensi profesiGuru untuk terus mengembangkan kualifikasi akademik dankompetensi sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni. Perubahan dimensi penyelenggaraanpendidikan harus segera dijawab oleh guru sebagai skemapelaksanaan pembelajaran di sekolah sehingga harapan untukmencipatakan kecakapan hidup (life skill) atau kecakapankompetensi (life competency) mampu dicapai oleh seorang guru.Pada fase revolusi industri 4.0, kecakapan hidup harusberlandaskan pada kecakapan penggunaan teknologi digital (usedigital teknology).Perubahan paradigma mengajar denganmenggunakan model dan metode belajar berbasis digitalmenjadikan guru mampu menjawab persoalan tuntutanpemanfaatan perkembangan teknologi digital. Perubahanparadigma mengajar guru harus mampu memanfaatkankemudahan yang disajikan tersebut. Profesionalitas guru pada eraini harus ditunjukkan dengan keselarasan kompetensi gurudengan tuntutan global. Masa mendatang, perlu adanya indikatoryang memuat kemampuan guru dalam menjawab tantanganglobal sebagai ukuran dalam menseleksi perekrutan guru sebagaisumberdaya pendidik dalam pelaksanaan sistem pendidikanNasional Indonesia.
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kemampuan Berkolaborasi dan Kreatifitas Belajar Siswa Kelas IV Di SDN Inpres Padende Abdussahid Abdussahid; Fuaddudin Fuaddudin; Misnah Misnah; Yuridin Yuridin
TADARUS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Agama Islam ( FAI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/td.v10i2.16828

Abstract

Pandemi Covid-19 adalah krisis kesehatan yang pertama dan terutama di dunia. Banyak hal yang belum pernah terjadi bisa terjadi pada pandemi covid-19. Misalnya penutupan bandara, penutupan sekolah, baik dari  jenjang sekolah dasar maupun perguruan tinggi penutupan tokoh, pemberlakuan WFH dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi covid-19  terhadap kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajatr siswa di SDN Inpres Padende dan kendala apasajakah yang di hadapin dalam pembelajaran daring selama pandemi covi-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Subjek penelitian ini di antarannya yaitu guru, siswa, dan orang tua siswa. Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)  yang di buat oleh guru dalam proses pembelajaran  selama pandemi covid-19 di SDN Inpres Padende sudah memenuhi unsur dalam meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kreatifitas belajar siswa, selanjutnya dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru kelas IV SDN Inpres Padende sudah dapat meningkatkan kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa selama pandemi covid-19. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran daring selama pandemi covid-19 di SDN Inpres Padende yaitu kurangnya minat belajar anak dan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru dalam pembelajaran  dan kurangnya strategi guru  dalam menyampaikan materi kepada orang tua siswa. Respon anak yang saya lihat saat proses pembelajaran daring berlangsung, terkadang merasa jenuh atau cepat bosan, dengan alasan malas belajar lewat HP karena tidak bisa bermain sama teman- temannya seperti di sekolah.