Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)

PERAN SUAMI DALAM PENENTUAN ISTRI MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD Najib Najib
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 1 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan kependudukan masih tetap menjadi persoalan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Persoalan pokok dalam bidang kependudukan yang dirasakan antara lain jumlah penduduk yang sangat besar dengan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, sebaran penduduk yang kurang merata, usia muda, dan kualitas penduduk yang masih di bawah standart. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka diantara pilihan untuk mengatasi persoalan kependudukan di Indonesia dengan cara melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) melalui pemakaian alat kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran suami dalam penggunaan alat kontrasepsi IUD di kecamatan Banyuurip kabupaten Purworejo. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dengan populasinya seluruh akseptor KB yang menggunakan IUD sejumlah 1.003 orang, besar sampel diperoleh dari rumus Isaac dan Michael yaitu sebanyak 78 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memperoleh dukungan dari keluarga dalam penggunaan alat kontrasepsi KB IUD sebanyak 84,6%. Dukungan keluarga dalam hal ini adalah berasal dari suami dengan latar belakang pendidikan yang lulus SMP 46,1%, lulus SLTA 30,8% dan lulus SD 23,1%. Selain faktor pendidikan, usia juga menjadi faktor penyebab pemilihan alat kontrasepsi IUD, usia 20-35 tahun ada 61,5%, yang berusia kurang dari 20 tahun 23,1% dan yang berusia lebih dari 35 tahun 15,4%. Kesimpulan, terdapat korelasi dukungan suami dalam memilih metode kontrasepsi IUD.
ASERTIVITAS REMAJA AWAL DI KOTA SEMARANG SEBAGAI PREVENSI PERILAKU SEKSUAL BERISIKO Najib Najib
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan remaja cukup komplek khususnya dalam hal kesehatan reproduksi, masih banyak remaja yang belum mampu bersikap tegas saat harus berhadapan dengan perilaku seksual berisiko, dan masih adanya sikap pro dan kontra tentang pendidikan seksualitas bagi remaja. Laporan KPAI menyebutkan bahwa berdasar survei pada tahun 2009 sebanyak 32% remaja Indonesia telah melakukan hubungan seksual. Angka ini cukup mengejutkan karena telah terjadi hubungan layaknya suami istri di kalangan remaja tanpa menikah terlebih dahulu. Data lain dikemukakan bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks pranikah. 20% dari 94.270 perempuan yang mengalami hamil berusia dikelompok remaja dan 21% diantaranya pernah melakukan aborsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali dan mengumpulkan data dan informasi tentang asertivitas remaja awal di Kota Semarang sebagai prevensi perilaku seksual berisiko. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dengan populasi adalah siswa SMP berusia 15-17 tahun sebanyak 347 orang dan tinggal di kota Semarang. Pengumpulan data menggunakaan skala asertivitas yang di modifikasi dari Rathus Assertive Scale. Asertivitas remaja awal di kota semarang termasuk dalam kategori sedang. Terdapat 336 siswa yang memiliki asertivitas dalam kategori rata-rata. Pada siswa laki-laki ada 109 orang dan 127 orang perempuan yang memiliki tingkat asertivitas sedang atau rata-rata, 92 orang memiliki tingkat asertivitas agak rendah, 16 orang memiliki tingkat asertivitas cukup tinggi, 3 orang memiliki tingkat asertivitas rendah dan tidak seorangpun memiliki tingkat asertivitas yang tinggi. Tidak ada perbedaan antara asertivitas laki-laki dan perempuan dan tidak ada perbedaan asertivitas antara anak tunggal, anak pertama dan anak yang memiliki saudara kandung lebih dari dua orang.
ASERTIVITAS REMAJA AWAL DI KOTA SEMARANG SEBAGAI PREVENSI PERILAKU SEKSUAL BERISIKO Najib Najib
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan remaja cukup komplek khususnya dalam hal kesehatan reproduksi, masih banyak remaja yang belum mampu bersikap tegas saat harus berhadapan dengan perilaku seksual berisiko, dan masih adanya sikap pro dan kontra tentang pendidikan seksualitas bagi remaja. Laporan KPAI menyebutkan bahwa berdasar survei pada tahun 2009 sebanyak 32% remaja Indonesia telah melakukan hubungan seksual. Angka ini cukup mengejutkan karena telah terjadi hubungan layaknya suami istri di kalangan remaja tanpa menikah terlebih dahulu. Data lain dikemukakan bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks pranikah. 20% dari 94.270 perempuan yang mengalami hamil berusia dikelompok remaja dan 21% diantaranya pernah melakukan aborsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali dan mengumpulkan data dan informasi tentang asertivitas remaja awal di Kota Semarang sebagai prevensi perilaku seksual berisiko. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dengan populasi adalah siswa SMP berusia 15-17 tahun sebanyak 347 orang dan tinggal di kota Semarang. Pengumpulan data menggunakaan skala asertivitas yang di modifikasi dari Rathus Assertive Scale. Asertivitas remaja awal di kota semarang termasuk dalam kategori sedang. Terdapat 336 siswa yang memiliki asertivitas dalam kategori rata-rata. Pada siswa laki-laki ada 109 orang dan 127 orang perempuan yang memiliki tingkat asertivitas sedang atau rata-rata, 92 orang memiliki tingkat asertivitas agak rendah, 16 orang memiliki tingkat asertivitas cukup tinggi, 3 orang memiliki tingkat asertivitas rendah dan tidak seorangpun memiliki tingkat asertivitas yang tinggi. Tidak ada perbedaan antara asertivitas laki-laki dan perempuan dan tidak ada perbedaan asertivitas antara anak tunggal, anak pertama dan anak yang memiliki saudara kandung lebih dari dua orang.
PARTISIPASI KELUARGA DALAM PENGASUHAN DAN TUMBUH KEMBANG ANAK SERTA BINA KELUARGA BALITA Najib Najib
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuh kembang merupakan dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Aspek tumbuh kembang pada masa anak merupakan suatu hal yang sangat penting, yang sering diabaikan oleh tenaga kesehatan khususnya di lapangan. Program Bina Ketahanan Keluarga Balita dan Anak merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dan membina kesertaan berKB bagi keluarga balita dalam mendukung terwujudnya keluarga kecil bahagia sejahtera.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak serta BKB di Kota Semarang. Jenis penelitian ini survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Responden penelitian ini adalah orangtua atau keluarga yang memiliki anak balita dan prasekolah dalam kelompok BKB dan diambil dengan purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan partisipasi keluarga dalam kegiatan BKB kurang aktif (53,8), memberikan makanan dengan gizi seimbang penting dalam aspek pertumbuhan fisik (78,0%), orangtua menemani anak dalam bermain merupakan hal penting (54,8%), menyekolahkan anak merupakan hal penting yang dilakukan (72,4%). Semua hasil statistik dalam semua aspek menunjukkan bahwa H0 ditolak atau ada hubungan. Pada partisipasi keluarga dalam kegiatan BKB dengan pengasuhan dan tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah dari aspek pertumbuhan fisik (P=0,001;C=0,001), dari aspek Pekembangan Jiwa/Mental/Spiritual (P=0,026;C=0,034), dan pada Perkembangan Sosial (P=0,018;C=0,033). Disarankan pada kader BKB untuk bekerjasama antar kader posyandu lain yang tidak memiliki kelompok BKB, dan para anggota ikut aktif dalam mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan yang didapat dari keanggotaan BKB.