Hendra Gunawan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KONDISI IKLIM MIKRO DI TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MEKARSARI KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT Citra Ariesta Fauziah; Siti Badriyah Rushayati; Hendra Gunawan
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 16, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.797 KB) | DOI: 10.20886/jphka.2019.16.1.1-12

Abstract

SariTaman Keanekaragaman Hayati Mekarsari sebagai ruang terbuka hijau memiliki kemampuan untuk mengatur iklim mikro seperti hutan kota, taman kota, kebun raya, dan arboretum. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kondisi vegetasi dan iklim mikro di Taman Keanekaragaman Hayati Mekarsari. Penelitian ini mengukur suhu, kelembapan, indeks kenyamanan termal, karakteristik pohon, dan indeks luas daun pada setiap plot di lima blok taman, yaitu di luar taman, blok bambu, buah, sumber air, dan rimba. Penelitian dilaksanakan di Taman Kehati Mekarsari pada bulan Mei-Juni 2018. Analisis data dilakukan dengan penghitungan suhu dan kelembapan udara rata-rata harian, indekskenyamanan, metode ambang batas, dan analisis regresi linear sederhana. Blok bambu memiliki suhu terendah, kelembapan tertinggi, dan dikategorikan sebagai hutan berdasarkan nilai LAI sedangkan blok luar memiliki kondisi yang berlawanan dengan nilai LAI yang diklasifikasikan sebagai lahan tidak bervegetasi. Dalam statistik, penelitian tidak signifikan karena kondisi iklim mikro dipengaruhi oleh banyak faktor, tidak hanya LAI. Perbedaan faktor-faktor tersebut yang membuat setiap blok memiliki iklim mikro yang berbeda. Hal ini berkaitan erat dengan karakteristik struktural tanaman dan lingkungan sekitarnya. Kondisi iklim mikro di luar Taman Kehati Mekarsari memiliki suhu paling tinggi sehingga blok ini dapat dijadikan prioritas untuk dilakukan penghijauan. Penelitian lebih lanjut harus dilakukan dengan menambahkan lebih banyak variabel yang memiliki hubungan dengan iklim mikro. 
Penggunaan Habitat dan Pemodelan Distribusi Spasial Macan Tutul Jawa di Kawasan Gunung Sawal, Jawa Barat Ilham Setiawan Noer; Hendra Gunawan; Dede Aulia Rahman
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2021.18.1.53-66

Abstract

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) merupakan predator puncak yang berstatus dilindungi, kritis (critically endangered), dan salah satu dari 25 satwa prioritas nasional. Data dan informasi terkait penggunaan habitat dan pemodelan distribusi spasial macan tutul jawa masih sedikit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi penggunaan habitat macan tutul jawa, serta membuat pemodelan distribusi spasial macan tutul jawa. Data penelitian ini dikumpulkan melalui pemasangan camera trap, metode eksplorasi, dan pengumpulan variabel lingkungan dengan metode Maximum Entropy. Analisis dilakukan menggunakan Relative Use Index, pemodelan Maximum Entropy, dan Relative Abundance Index. Berdasarkan penelitian, penggunaan habitat oleh macan tutul jawa dengan nilai paling tinggi terdapat pada tipe habitat berupa hutan alam primer, ketinggian 751-1.250 mdpl, dan kemiringan lahan curam (26-40%), dengan sedikit gangguan manusia. Variabel lingkungan yang paling berpengaruh adalah jarak dari satwa mangsa, lereng, dan ketinggian. Penelitian ini menghasilkan implikasi pengelolaan, yaitu 1) area yang dinilai sesuai bagi macan tutul jawa dapat dipertahankan keberadaannya, sedangkan area yang kurang sesuai dapat dilakukan perbaikan habitat; 2) integrasi antara kawasan konservasi dengan kawasan hutan disekitarnya penting untuk dilakukan agar populasi macan tutul jawa dapat tertampung dengan baik, 3) mitigasi konflik juga penting untuk dilakukan melalui kerja sama yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
PERAN TAMAN KEHATI MEKARSARI DALAM MENGANTISIPASI KENAIKAN SUHU PERMUKAAN DI KABUPATEN SUKABUMI Merisa Nur Azmi; Siti Badriyah Rushayati; Hendra Gunawan
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 15, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2018.15.2.111-124

Abstract

Peningkatan tutupan lahan terbangun dan berkurangnya ruang terbuka hijau menjadi penyebab perubahan unsur-unsur iklim di suatu wilayah, salah satunya suhu permukaan. Teknologi penginderaan jauh dapat memberikan data spasial yang akurat dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui peran Taman Kehati Mekarsari dalam mengantisipasi kenaikan suhu permukaan di Sukabumi, Jawa Barat berdasarkan kondisi tutupan lahan tahun 2000, 2003, dan 2017 di Taman Kehati dan enam desa sekitarnya. Citra Landsat 5 TM tahun 2000, Landsat 7 ETM tahun 2003, dan Landsat 8 OLI/TIRS tahun 2017 digunakan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan, suhu permukaan, dan dihubungkan dengan kondisi kerapatan tajuk. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa tutupan lahan mengalami perubahan tiap tahun. Pada tahun 2017 Desa Caringin yang di dalamnya terdapat Taman Kehati Mekarsari memiliki tutupan lahan vegetasi pohon paling luas sebesar 151,86 ha dan berpengaruh dengan tingkat kerapatan vegetasi yang paling tinggi dibanding desa lain di sekitarnya. Kondisi luas tutupan lahan vegetasi pohon dan kerapatan vegetasi yang tinggi di Desa Caringin berhubungan dengan suhu permukaan di desa tersebut. Desa Caringin memiliki luas wilayah dengan suhu permukaan nyaman optimal pada kelas 22- < 24oC terbesar dibanding desa lainnya. Pengelolaan Taman Kehati Mekarsari selama kurun waktu 2000-2017 mampu memberikan pengaruh terhadap peningkatan tutupan lahan vegetasi, kerapatan vegetasi, dan kondisi suhu permukaan khususnya di Desa Caringin.