p-Index From 2020 - 2025
0.817
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rancangan Strategi Kupa Ngupi dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy Safwan Fadjri; Dadan Umar Daihani; Imam Kisowo
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 11 No. 3 (2021): VOLUME 11 NO 3 NOVEMBER 2021
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.239 KB) | DOI: 10.25105/jti.v11i3.13056

Abstract

Intisari: Kupa Ngupi adalah salah satu kedai kopi yang berada di Bekasi. Pada saat ini, kondisi penjualan Kupa Ngupi sedang mengalami penurunan. Salah satu usaha yang perlu dilakukan adalah perubahan strategi yang mendasar. Pendekatan yang digunakan untuk mengevaluasi strategi dan merumuskan strategi baru adalah dengan Blue Ocean Strategy. Langkah pertama dipetakan posisi perusahaan di pasar melalui pembuatan matriks IFAS dan EFAS. Melalui matriks ini dapat diketahui kondisi internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal adalah seluruh faktor yang dapat dikendalikan sedangkan faktor eksternal merupakan pengaruh yang datang dari luar dan tidak bisa dikendalikan secara langsung. Strength dan weakness merupakan faktor internal perusahaan, opportunity dan threat merupakan faktor eksternal perusahaan. Berdasarkan matriks IFAS dan EFAS, total skor kekuatan adalah 1,08 dan kelamahan 1,32, selisihnya -0,24 (dipetakan pada sumbu x). Sedangkan total skor peluang 1,833 dan skor ancaman 0,875, selisihnya adalah 0,958 (dipetakan pada sumbu y). Dari hasilperhitunga inu terlihat bahwa perusahaan berada pada Kuadran III. Pada kuadran ini, perusahaan menghadapi peluang besar, namun ada kendala kelemahan internal sehingga perlu dilakukan perubahan strategi untuk keluar dari ruang pasar yang sudah ada. Melalui Kanvas Strategi awal terpetakan bahwa Kupa Ngupi terlihat masih berada di bawah pesaing. Untuk itu perlu dilakukan perubahan dengan mempergunakan Kerangka Kerja Empat Langkah sehingga dpat digambarkan kanvas strategi kearah penciptaan Kupa Ngupi yang unggul. Setelah dilakukan analisis ditemukan bahwa faktor yang harus dihapuskan berkaitan dengan pola penataan ruangan yang tidak berkonsep. Faktor yang perlu dikurangi adalah tingkat ketidak teraturan penataan peralatan dan perlengkapan pembuat kopi. Hal yang perlu ditingkatkan adalah varian dan inovasi produk dan menambah menu ‘bundling package’. Terkahir hal yang perlu dicitptakan adalah berkaitan dengan penciptaan situasi kenyamanan yang direpresentasikan dalam bentuk interior minimalis namun modern. Hal ini sesuai dengan nilai yang dihasilkan yaitu 3,65, kopi ready to go bernilai 3,64, dan speciality kopi bernilai 3,75. Nilai rata-rata usulan faktor diciptakan tersebut di atas 2,9 yang berarti faktor tersebut penting untuk diciptakan. Kanvas strategi akhir menunjukkan adanya kenaikan faktor internal perusahaan dibanding pesaing, ditambah dengan adanya faktor baru yang diciptakan. Usulan lain yang diberikan adalah motto baru “Kopi nikmat, harga gak bikin penat”. Abstract: Kupa Ngupi is one of Bekasi's coffee cafes. At the meantime, Kupa Ngupi sales conditions are decreasing. A fundamental shift in strategy is one effort that must be made. The Blue Ocean Strategy is a method for evaluating existing strategies and developing new ones. The first step is creating IFAS and EFAS matrices to map the company's market position. The internal and external characteristics of the firm may be examined using this matrix. Internal factors are those that can be managed, whereas external factors are those that originate from outside and cannot be directly controlled. The company's internal factors are its strengths and weaknesses, while its external elements are its opportunities and threats. According to the IFAS and EFAS matrices, the total strength score is 1.08 and the weakness score is 1.32, with a -0.24 difference (mapped on the x-axis). While the overall opportunity score is 1.833 and the threat score is 0.875, the difference is 0.958. (mapped on the y-axis).The results of this analysis show that the firm is in Quadrant III. The firm confronts enormous potential in this quadrant, but there are internal weaknesses restrictions, therefore the strategy must be changed to exit the present market area. The first Strategy Canvas revealed that Kupa Ngupi was still lagging behind competitors. As a result, modifications must be made utilizing the Four-Step Framework so that a strategy canvas may be created toward the development of improved Kupa Ngupi. Following the research, it was discovered that the elements that had to be deleted were connected to a pattern of room layout for which there was no conceptualization. The amount of inconsistency in the placement of coffee manufacturing equipment and supplies should be minimized. Product variations and innovations, as well as the addition of a 'bundling package' menu, need to be enhanced. The final element that has to be developed is a relaxed atmosphere, which is represented by a minimalist yet modern interior design. This is aligned with the resultant value of 3.65, ready-to-drink coffee is worth 3.64, and speciality coffee is worth 3.75. The average value of the proposed factor generated is more than 2.9, indicating that the factor is relevant enough to be established. The final strategy canvas indicates an increase in the company's internal factors as compared to competitors, as well as the creation of new features. Another suggestion was for a new motto “Kopi nikmat, harga gak bikin penat".
Pengembangan Model Bisnis UMKM VIA laundry and Shop dengan Pendekatan Design Thinking pada Masa Pandemi Covid-19 Irvan Setyawan; Dadan Umar Daihani; Imam Kisowo
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 12 No. 3 (2022): VOLUME 12 NO 3 NOVEMBER 2022
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jti.v12i3.15656

Abstract

Intisari— UMKM VIA laundry and Shop merupakan usaha yang dikelola oleh pekerja yang handal dan berpengalaman dalam memberikan kemampuan dalam bidang laundry, keterampilan yang sudah termasuk cuci kiloan dan jasa setrika. Permasalahan pada VIA laundry and Shop kurangnya pada perhatian pada pengambangan bisnis yang perlu dievaluasi dan dilakukan perubahan untuk bertahan pada masa pandemi Covid-19. Manfaat dari pengembangan bisnis dapat meningkatkan pada pengguna jasa laundry dan dapat bersaing dengan Kompetitor di sekitar wilayah VIA laundry and Shop. Metode yang akan digunakan pada pengambangan bisnis ini adalah Design Thinking, Lean Canvas, Value Proposition Canvas, dan Blue Ocean Strategy. Emphaty Map UMKM VIA laundry and Shop yaitu Customer mengalami pihak laundry yang sulit dihubungi,hasil cuci yang kurang memuaskan, packing yang tidak rapih. Hasil Value Proposition Canvas adalah UMKM VIA laundry and Shop memberikan sarana sosial media dan website, memberikan promosi paket cuci, dan memberikan layanan tambahan dengan sesuai request customer. Hasil Lean Canvas usulan UMKM VIA laundry and Shop. Memberikan paket cuci, garansi cuci, dan website/sosial media.Dari perumusan Blue Ocean Strategy UMKM VIA laundry and Shop menawarkan memberikan suatu platform seperti sosial media dan website, mengengbangkan cara mencuci dengan memperhatikan lebih detail tentang sabun dan pewangi yang akan digunakan untuk mencuci dengan menawarkan customer jika ungin menggunakan pewangi atau tidak, menyediakan plastik packing yang sesuai dengan ukuran berat cuci kiloan. Pada perhitungan gross margin Rp.78.523.478. Perhitungan Break Even Point unit adalah 24.685 unit. Break Even Point didapatkan sebanyak Rp. 447.327.322. Abstract— UMKM VIA laundry and Shop is a business managed by workers who are reliable and experienced in providing skills in the field of laundry, skills that include laundry kiloan and ironing services. The problem with VIA laundry and Shop is the lack of attention to business development that needs to be evaluated and changed to survive the Covid-19 pandemic. The benefits of business development can improve in laundry service users and can compete with competitors around the VIA laundry and Shop area. The methods that will be used in this business development are Design Thinking, Lean Canvas, Value Proposition Canvas, and Blue Ocean Strategy. Emphaty Map UMKM VIA laundry and Shop that is Customer experiencing laundry parties that are difficult to contact, unsatisfaktory washing results, untidy packing. The result of Value Proposition Canvas is THAT UMKM VIA laundry and Shop provide social media and website facilities, provide laundry package promotion, and provide additional services in accordance with customer requests. Lean Canvas results proposed by UMKM VIA laundry and Shop. Provide washing packages, washing guarantees, and website / social media. From the formulation of Blue Ocean Strategy UMKM VIA laundry and Shop offers to provide a platform such as social media and websites, raise how to wash by paying attention to more details about soap and fragrance that will be used for washing by offering customers if they want to use fragrance or not, providing plastic packing that suits the size of the weight of the laundry kiloan. On the gross margin calculation of Rp.78,523,478. Calculation of Break Even Point unit is 24,685 units. Break Even Point was obtained as much as Rp. 447,327,322.
Pengembangan Model Bisnis pada Rumah Makan K2B Menggunakan Metode Design Thinking Christania Paulina Bolung; Dadan Umar Daihani; Imam Kisowo
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 13 No. 3 (2023): VOLUME 13 NO 3 NOVEMBER 2023
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jti.v13i3.19147

Abstract

Abstrak— Pada perkembangan industri di Indonesia salah satunya industri yang bergerak dibidang makanan dan minuman yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat. Rumah Makan K2B merupakan usaha bisnis kuliner yang menjual berbagai macam menu makanan khas Manado. Suatu permasalahan yang dihadapi Rumah Makan K2B yaitu pendapatan penjualan yang masih belum stabil dan belum mencapai target sehingga memerlukan model bisnis untuk mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan model bisnis yang sesuai dengan memberi inovasi pengembangan bisnis serta melakukan uji kelayakan untuk Rumah Makan K2B. Tahapan yang dilakukan dalam Design Thinking yaitu tahap Empathize pada Empathy Map didapatkan dari Pain adalah rasa makanan yang tidak sesuai, kurangnya promosi makanan dan layanan pemesanan untuk customer kurang baik dan untuk Gain adalah rasa makanan yang enak, layanan yang praktis dan fasilitas layanan customer yang baik, tahap Define yang didapatkan dari Jobs To Be Done adalah menawarkan layanan pemesanan yang praktis dan menu makanan pedas dan makanan sehat dan berkualitas agar dapat meningkatkan tampilan menu yang menarik dan juga terlihat berbeda dengan rumah makan lainnya, tahap Ideate menggunakan Value Proposition Canvas yang didapatkan adalah menawarkan layanan pemesanan yang praktis dan menu makanan pedas dan makanan sehat dan berkualitas agar dapat meningkatkan tampilan menu yang menarik dan juga terlihat berbeda dengan rumah makan lainny, tahap Prototype menggunakan Lean Canvas yang didapatkan untuk Revenue Stream adalah penjualan produk langsung dan online, dan tahap Test dengan melakukan pengujian produk kepada beberapa customer. Pada Blue Ocean Strategy yang didapatkan adalah menciptakan suatu inovasi baru dengan jasa catering, paid promote, dan website penjualan. Serta hasil uji kelayakan dengan perhitungan hasil yang telah diperoleh dari Break Event Point 33217 unit, Net Present Value yang diperoleh bernilai positif sebesar Rp. 340.804.848, Internal Rate of Return yang didapatkan dengan persentase keuntungan tingkat bunga yang diperoleh tiap tahunnya sebesar 75% dan Payback Period yang didapatkan 0 tahun yang artinya tidak ada batas pengembalian investasi yang dikeluarkan . Berdasarkan hasil uji kelayakan yang telah didapatkan maka pengembangan model bisnis pada Rumah Makan K2B dinyatakan layak. Abstract— In the development of industry in Indonesia, one of them is an industry that is engaged in food and beverages which are the daily basic needs of the community. K2B Restaurant is a culinary business that sells a variety of Manado specialties. A problem faced by K2B Restaurant is that sales income is still not stable and has not reached the target so that it requires a business model to benefit from the business being run. The purpose of this research is to obtain a suitable business model by providing business development innovations and conducting feasibility tests for K2B Restaurants. The stages carried out in Design Thinking are the Empathize stage on the Empathy Map obtained from Pain, namely the taste of food that does not match, the lack of food promotion and ordering service for customers is not good and for Gain is the taste of good food, practical service and good customer service facilities , the Define stage obtained from Jobs To Be Done is to offer a practical ordering service and a menu of spicy food and healthy and quality food in order to increase the appearance of an attractive menu and also look different from other restaurants, the Ideate stage using the Value Proposition Canvas obtained is offers a practical ordering service and a menu of spicy food and healthy and quality food in order to improve the appearance of an attractive menu and also look different from other restaurants, the Prototype stage using Lean Canvas obtained for Revenue Stream is direct and online product sales, and the Test stage by doing product testing to several customers. The Blue Ocean Strategy obtained is to create a new innovation with catering services, paid promote, and website sales. And the results of the feasibility test by calculating the results that have been obtained from the Break Event Point of 33217 units, the Net Present Value obtained has a positive value of Rp. 340,804,848, Internal Rate of Return obtained with the percentage of profit the interest rate earned annually is 75% and the Payback Period obtained is 0 years, which means that there is no limit on the return on investment issued. Based on the results of the feasibility test that has been obtained, the business model development at K2B Restaurant is declared feasible.