Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

EKSTRAKSI KAYU DENGAN SISTEM KABEL LAYANG GAYA BERA T BER-REM DI AREAL HUTAN TUSAM KPH PEKALONGAN BARAT PERUM PERHUTANI JAWA TENGAH Zakaria Basari; Wesman Endom; Marolop Sinaga
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 6 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1998.15.6.371-384

Abstract

Untuk mempermudah teknik  pengeluaran kayu tusam pada arah menurun di daerah  topografi berat di Jawa, alternatif penyaradannya adalah  menggunakan sistem kabel layang gaya  berat ber-rem (GSS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi kerja dan biaya operasi  penyaradan kayu bulat.                                               ,Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas kerja rata-rata sebesar 0,22 m3/rit atau  rata-rata sebesar 2,27  m3/jam. Besar biaya tetap alat Rp. 2.308,00/jam dan biaya tidak tetap mencapai  Rp.6444,44/jam. Adapun biaya ekstraksi sebesar Rp. 3.855,70/m3.
FAKTOR EKSPLOITASI HUTAN DI SUB REGIONAL KALIMANTAN TIMUR Soenarno Soenarno; Wesman Edom; Zakaria Basari; Dulsalam Dulsalam; Sona Suhartana; Yuniawati Yuniawati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 4 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2016.34.4.335-348

Abstract

Dalam pemanfaatan kayu, pemanenan hutan merupakan tahap kegiatan utama yang dilakukan agar potensi pohon dapat dikeluarkan dari dalam hutan. Banyak atau sedikitnya limbah yang terjadi selama proses pemanenan kayu dapat dijadikan tolok ukur faktor eksploitasi (FE). Selama ini, pemerintah menetapkan angka FE sebesar 0,7. Padahal, paradigma pengelolaan hutan alam sudah semakin baik dengan diterapkannya pembalakan berdampak rendah (reduced impact logging/ RIL) dan/atau berdampak rendah karbon (RIL-C). Dilihat dari aspek ekonomis, nilai FE mempunyai peranan sangat penting karena digunakan sebagai pengali didalam menentukan jatah produksi tahunan (JPT) dan dasar untuk menjadi memperkirakan penerimaan besarnya provisi sumberdaya hutan (PSDH). Sedangkan dari aspek ekologis, penetapan nilai FE yang lebih besar dapat mengurangi terjadinya kerusakan hutan. Hasil penelitian yang dilakukan di 5 IUPHHK-HA di Kalimantan Timur menunjukkan besarnya bilangan FE berkisar antara 0,77 - 0,89. Besar kecilnya bilangan FE lebih dipengaruhi oleh faktor ketrampilan penebang dibandingkan dengan factor kompetensi manajemen IUPHHK-HA. 
ANALISIS PRODUKTIVITAS KERJA EKSTRAKSI KAYU DENGAN SISTEM KABEL LAYANG DALAM SISTEM TEBANG HABIS DI HUTAN JAWA TIMUR Zakaria Basari; Djoko Sumanto; Wesman Endom
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 3 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1997.15.3.169-189

Abstract

Salah satu sistem pengeluaran kayu bulat yang lebih produktif di dalam kegiatan pembalakan di daerah pegunungan adalah sistem kabel layang. Alat sistem kabel layang yang diteliti adalah jenis mesin yarder merek Isuzu berkekuatan 115 HP. Penelitian bertujuan untuk mengetahui produktivitas kerja.biaya ekstraksi dan aspek ekologis.Produktivitas kerja dilakukan dengan cara menghitung prestasi kerja per jalur, biaya ekstraksi kayu mencakup biaya kepemilikan alat per jam dan biaya operasi per jam , aspek ekologis menghitung dampak keterbukaan lantai permukaan hutan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa produktivitas kerja rata-rata 2.17 m3/jam atau 17.29 m3/hari dengan waktu kerja efektif 5,77 jam/hari. Biaya ekstraksi sebesar Rp 18,596/m3. Perusakan lapisan permukaan tanah sebesar 205,8 m2/ha atau hanya sebesar 1,75 %.
BEBERAPA MASALAH ERGONOMIK DALAM KEGIATAN PENEBANGAN DI KALIMANTAN BARAT Maman Mansyur Idris; Zakaria Basari
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 3 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1984.1.3.15-21

Abstract

            Preliminary study on ergonomics of forest concession was emphasized on mechanic operator activities with 62 respondents.            The quetioneire consits of ten problem areas, namely audiometry, pollution, vibration, phisycal work load, logging equipment operation, work capacity, psychology of work load, accident, safety, and the inventory of past ergonomic research.            In general, the research indicated that the forest concession holders were not well aware of the importance of ergonomic aspect in their ventures.