Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kilas Balik Sang Pembaharu Cucum Novianti
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 5 No 2 (2020): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education is generally not given to women, so that women remain in ignorance and suffering. Abduh is of the view that the disease stems, among other things, from the ignorance of Muslims on the true teachings of religion, because they learn in an inappropriate way. According to Abduh, the disease can be treated by educating them with the right teaching system. The education system that existed in his time was the background for Muhammad Abduh's educational thinking. Previously, the reform of Egyptian education was initiated by Muhammad Ali. He only emphasized the development of the intellectual aspect and left two types of education to the next period. The first model is modern schools, while the second model is religious schools. Each school stands alone, without having a relationship with each other. Religious schools are not given lessons in modern sciences from the West, so that intellectual development is reduced. Meanwhile, schools run by the government are only given Western knowledge, without providing religious knowledge. Abstrak Pendidikan pada umumnya tidak diberikan kepada kaum wanita, sehingga wanita tetap tinggal dalam kebodohan dan penderitaan. Abduh berpandangan bahwa penyakit tersebut antara lain berpangkal dari ketidaktahuan umat Islam pada ajaran agama yang sebenarnya, karena mereka mempelajari dengan cara yang tidak tepat. Menurut Abduh, penyakit tersebut dapat diobati dengan cara mendidik mereka dengan sistim pengajaran yang tepat. Sistim pendidikan yang ada pada masanya yang selanjutnya melatarbelakangi pemikiran pendidikan Muhammad Abduh. Sebelumnya, pembaruan pendidikan Mesir diawali oleh Muhammad Ali. Dia hanya menekankan pada perkembangan aspek intelektual dan mewariskan dua tipe pendidikan pada masa berikutnya. Model pertama ialah sekolah-sekolah moderen, sedang model kedua adalah sekolah agama. Masing-masing sekolah berdiri sendiri, tanpa mempunyai hubungan satu sama lain. Pada sekolah agama tidak diberikan pelajaran ilmu-ilmu moderen yang berasal dari Barat, sehingga perkembangan intelektual berkurang. Sedangkan sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, hanya diberikan ilmu pengetahuan Barat, tanpa memberikan ilmu agama
FITRAH DAN PERKEMBANGAN JIWA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF AL-GHAZALI Naila Farah; Cucum Novianti
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.278 KB) | DOI: 10.24235/jy.v2i2.1249

Abstract

Abstrak: Pembahasan mengenai manusia berupakan sesuatu yang tidak pernah tuntas. Berbagai pengetahuan dimunculkan oleh para peneliti manusia dan telah melahirkan berbagai bidang kajian tentang manusia. Semua itu dilakukan untuk mengetahui hakekat manusia itu sendiri, sehingga dapat memberikan makna dan menjadikan satu motivasi untuk menjalani kehidupan ini. Di antara yang menjadi topik bahasan tentang manusia adalah berkaitan dengan fitrah dan jiwa. Di dalam dunia modern dua hal itu dibahas dalam satu ilmu yang disebut dengan psikologi. Namun ternyata apa yang telah dilakukan oleh psikologi ternyata sebelumnya telah ada dan berkembang di dalam tradisi keilmuan umat Islam. Salah satunya dalam kajian filsafat Islam dan tasawuf. Atas dasar itu, tulisan ini akan berupaya membahas pemikiran salah satu filosof muslim, yang juga seorang sufi, yaitu Imam Al-Ghazali. Dengan tujuan bahwa akan melihat dan menemukan relevansinya berkenaan dengan teori fitrah dan jiwa yang berkembang saat ini. Kata Kunci: Fitrah, Jiwa, Psikologi, Tasawuf
Meningkatkan Potensi Wisata Religi Ki Buyut Panjang Desa Paningkiran Majalengka Cucum Novianti
Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2019): Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/etos.v1i2.203

Abstract

The approach of this research is qualitative, using case history method. The data was of tained trough in-depth interview, observation, literature studi, and documentation. The data analysis steps used were data reduction, data display, and verification. The purpose of the research is to improve religious tourism Ki Buyut Panjang Paningkiran village, Majalengka districts. Based on research results obtained, from groups KPM Paningkiran village that is, increasing the potential of religious tourism to publish Paningkiran village history in the form of books so that the Paningkiran village community can know the history of the origin of the Paningkiran village Abstrak Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif melalui Metode Historis. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, studi literature dan dokumentasi. Adapun langkah-langkah analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Wisata Religi Ki Buyut Panjang Desa Paningkiran Kec. Sumberjaya Kab. Majalengka. Berdasarkan hasil peneletian yang diperoleh, dari kelompok KPM Desa Paningkiran yaitu meningkatkan potensi wisata religi ki buyut panjang desa paningkiran kec. Sumberjaya kab. Majalengka untuk mempublikasikan sejarah desa paningkiran berupa buku, agar masyarakat desa paningkiran dapat mengetahui sejarah asal muasal desa paningkiran.