<![CDATA[This research was conducted at PT. Citra Cipta Cemara Pekanbaru which is located on Pekanbaru Garuda Road. This company is engaged in the field of chemicals, this study aims to determine the treatment of recording transportation costs (Freight in), treatment of recording discounts or discount discounts, treatment of goods in transit and to find out about the presentation of inventory in financial statements at PT. Citra Cipta Cemara Pekanbaru. The type of data used in this study is secondary data obtained from all written records, oral information provided by staff and accounting department. From the results of the research conducted, the company does not include transport costs and deviations as a base price so that the value of inventory of merchandise on the balance sheet is declared too small. For purchases, it should not be recorded as other income, because according to generally accepted accounting principles, income cannot be obtained from the purchase of temporary merchandise inventory according to accounting principles, sales must be recorded in full when the sales transaction occurs and records the reduction in inventory for the value. So it can be concluded that the company has not applied merchandise inventory accounting in accordance with generally accepted accounting principles.. Penelitian ini di lakukan pada PT. Citra Cipta Cemara Pekanbaru yang terletak di jalan garuda Pekanbaru. Perusahaan ini yang bergerak dalam bidang bahan kimia, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan pencatatan biaya angkut (Freight in), perlakuan pencatatan potongan atau diskon pembelian, perlakuan mengenai barang dalam perjalanan dan untuk mengetahui tentang penyajian persediaan dalam laporan keuangan pada PT. Citra Cipta Cemara Pekanbaru. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari segala catatan tertulis, keterangan lisan yang diberikan staff dan bagian akuntansi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, perusahan tidak memasukkan biaya angkut dan penyimpangan sebagai harga pokok sehingga nilai persediaan barang dagang pada neraca dinyatakan terlalu kecil. Untuk potongan pembelian seharusnya tidak boleh dicatat sebagai pendapatan lain-lain, karena menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum, pendapatan tidak bisa diperoleh dari hasil pembelian persediaan barang dagang sementara menurut prinsip akuntansi, penjualan harus dicatat seluruhnya pada saat transaksi penjualan terjadi dan mencatat pengurangan persedian barang sebesar nilainya. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahan belum menerapkan akuntansi persediaan barang dagang yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.]]>
