Andi Susilawaty
UIN Alauddin Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Kualitas Air Sumur Gali Berdasarkan Parameter Besi (Fe) dengan Pemanfaatan Kulit Pisang Kepok Jumiati Jumiati; Andi Susilawaty; Muh. Rusmin
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 1 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.029 KB)

Abstract

Peel Kepok Banana (Musa acuminate L.) is one of the types of plants that can be used as an iron-lowering substances that exist in the water, lowering the levels of other heavy metals such as lead,manganese and other variables. Banana peel is made up of a number of nitrogen, sulfur and organiccomponents such as carboxylic acids, cellulose, hemicellulose, pectin substances and chlorophyll pigments containing galacturonic acid, arabinose, galactose and rhamnosa. Galacturonic acid can strongly bind metal ions which are sugar carboxyl functional groups. Based on preliminary examination inthe laboratory was dug well water levels as much substance Iron 1.67 mg / L, whereas the permissiblestandards for clean water in the Quality Standards Water Quality Standards according Permenkes No.416 / Menkes / PER / IX / 1990 was 1.0 mg / L. This research was conducted in Dusun Alekanrung Desa Kanrung Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai and laboratory examinations were conductedin the Regional Environmental Agency of South Sulawesi (Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan), which aims to determine how large a decrease in the level of the metalcontent of iron (Fe) by using banana peel kepok the dug well water . Type of research is a real experiment (Experiment True). The study design used was a pre-test-post-test with control group design, inwhich there is given a pretest before the treatment. Based on the results of research on Improvingthe Quality of Water Well Drilling Parameters Based on Iron (Fe) with Utilization of Banana peelKepok, it can be concluded that the laboratory used to test grade level of iron (Fe) in the dig well water is treated prior to 1.67 mg / L . Then the rate of decline in the levels of substances Iron (Fe) waterafter treated with Banana peel Kepok ie weighing 20 g were 0.80 mg / L or 52%, 40 g total of 0.94mg / L or 43.7% and 60 as much as 0.81 g or 51%. It is expected the people to pay attention to cleanwater that they use to perform first processing, one alternative is to use a banana peel kepok. To other researchers, it is advisable to examine the benefits of this kepok banana peel with indicators ofother parametersKeyword: peel kepok banana, dig well water, iron
Pemanfaatan Minyak Jelantah dengan Tambahan Ekstrak Daun Cengkeh (Zyzygium aromaticum) Sebagai Sabun Antiseptik dalam Menurukan Jumlah Kuman pada Telapak Tangan Andi Susilawaty; Hasbi Ibrahim; Nurfadillah Tenri Ugi
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 1 (2017): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.735 KB)

Abstract

Sabun merupakan surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan sabun merupakan alternative dalam upaya pengelolaan limbah minyak jelantah. Penambahan ekstrak daun cengkeh sebagai antiseptic menambah nilai manfaatnya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembuatan sabun berbahan minyak jelantah dengan tambahan ekstrak daun cengkeh dalam menurunkan angka kuman pada tangan.Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu (qausi eksperiment).Sampel dalam penelitian ini adalah 7 oang mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat.Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan sabun minyak jelantah dengan tambahan ekstrak daun cengkeh 80% dapat menurunkan jumlah kuman pada tangan..Hal ini sesuai dengan hasil uji Paired Samples Test dan Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada semua sampel subyek baik pengenceran pertama dan pengenceran kedua ˂ 0,05 maka dinyatakan bahwa terdapat perbedaan jumlah kuman sebelum dan sesudah pemberian sabun minyak jelantah yang ditambahkan ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum).Implikasi pada penelitian ini yaitu untuk melakukan pengukuran pH pada sabun karena nilai pH mempengaruhi daya absorbs pada kulit.Peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan formulasi minyak jelantah dengan tambahan ekstrak cengkeh dalam menurunkan angka kuman pada tangan yang lebih mudah dan praktis bagi masyarakat.Kata Kunci : Sabun, Minyak Jelantah, Ekstrak Daun Cengkeh, Jumlah Kuman
Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai Insektisida Hayati Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Muhammad Saleh; Andi Susilawaty; Syarfaini Syarfaini; Musdalifah Musdalifah
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 1 (2017): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.234 KB)

Abstract

Insektisida hayati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan terbukti berpotensi untuk mengendalikan vektor, baik untuk pemberantasan larva maupun nyamuk dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai insektisida hayati terhadap nyamuk Aedes aegypti dan untuk mengetahui estimasi nilai Lethal Concentration (LC50) dari ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah nyamuk betina Aedes aegypti umur 2-5 hari sebanyak 300 ekor yang dibagi ke dalam empat barrel uji yang masing-masing berisi 25 ekor nyamuk dengan perlakuan (0%, 15%, 30% dan 60%) serta ulangan sebanyak 3 kali dengan waktu pajanan selama 20 menit. Perhitungan total kematian nyamuk dilakukan pada jam ke-24 setelah perlakuan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa persentase rata-rata kematian nyamuk  pada konsentrasi 15% yaitu sebesar 25%, konsentrasi 30% yaitu sebesar 45%, dan konsentrasi 60% yaitu sebesar 62%. Hasil uji anova diperoleh bahwa p-value = 0,004 (p = <0,05) sehingga dapat dinyatakan ada perbedaan yang signifikan pada jumlah nyamuk yang mati antar kelompok konsentrasi yang dibandingkan. Dan hasil uji probit diperoleh bahwa estimasi nilai Lethal Concentration (LC50) pada ektrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yaitu pada konsentrasi 40,087%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) efektif sebagai insektisida hayati terhadap nyamuk Aedes aegypti. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menemukan formulasi insektisida dari ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang lebih aplikatif sehingga penggunaannya lebih mudah dan praktis di masyarakat. Kata Kunci : Kulit Buah Jeruk Nipis, Insektisida Hayati, Nyamuk Aedes aegypti