Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SIFAT ANATOMI EMPAT JENIS KAYU KURANG DIKENAL DI SUMATERA UTARA Gunawan Pasaribu; Sahwalita Sahwalita; Bonifasius Sipayung
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2008.26.1.16-29

Abstract

Tulisan ini menyajikan informasi karakteristik makroskopis dan mikroskopis empat jenis kayu kurang dikenal, yaitu salagundi (Rhoudolia teysmanii Hook.f.), raru (Cotylelobium melanoxylon Pierre), mobe (Arthocarpus dadah Miq.), dan medang landit (Persea rimosa). Contoh kayu diambil dari Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Tapanuli Tengah, dan selanjutnya dibawa ke Laboratorium di Balai Litbang Sumatera untuk penelitian anatomis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat jenis kayu yang diteliti memiliki karakteristik yang berbeda, pengaruh letak pada batang tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.
SIFAT ANATOMI EMPAT JENIS KAYU KURANG DIKENAL DI SUMATERA UTARA Gunawan Pasaribu; Sahwalita Sahwalita; Bonifasius Sipayung
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2008.26.1.16-29

Abstract

Tulisan ini menyajikan informasi karakteristik makroskopis dan mikroskopis empat jenis kayu kurang dikenal, yaitu salagundi (Rhoudolia teysmanii Hook.f.), raru (Cotylelobium melanoxylon Pierre), mobe (Arthocarpus dadah Miq.), dan medang landit (Persea rimosa). Contoh kayu diambil dari Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Tapanuli Tengah, dan selanjutnya dibawa ke Laboratorium di Balai Litbang Sumatera untuk penelitian anatomis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat jenis kayu yang diteliti memiliki karakteristik yang berbeda, pengaruh letak pada batang tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.
PROSPEK PEMANFAATAN ECENG GONDOK UNTUK INDUSTRI KERAJINAN KERTAS SENI DI KAWASAN WISATA SUNGAI MUSI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT Sahwalita Sahwalita
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 2 No 2 (2008): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan gulma eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solm.) di kawasan perairan semakin mengkhawatirkan dan mengancam kelestarian wilayah perairan tersebut. Namun demikian tanaman gulma tersebut juga menyimpan potensi yang sangat besar bagi upaya pengembangan kerajinan rakyat sekitar, khususnya kerajinan kertas seni. Populasi eceng gondok yang menutupi wilayah perairan sebenarnya merupakan sumber bahan baku selulosa yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri kerajinan kertas seni. Eceng gondok dapat diproses dengan teknologi yang cukup sederhana menjadi produk kertas seni yang bernilai tambah tinggi. Pengembangan usaha kerajinan tersebut, disamping berdampak positif bagi pengendalian populasi gulma di wilayah perairan, juga memiliki prospek yang baik bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, serta mendukung perkembangan sektor wisata di kawasan wisata Sungai Musi. Pelatihan, bantuan investasi dan pembinaan teknis bagi masyarakat pengrajin di daerah sekitar sangat diperlukan agar potensi yang tersedia dapat dimanfaatkan.