Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POTENSI Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. SEBAGAI JAMUR ANTAGONIS TERHADAP Cylindrocladium sp. PENYEBAB PENYAKIT LODOH PADA PERSEMAIAN SECARA IN-VITRO Rezeka Amalia; Elis Nina Herliyana; Illa Anggraeni
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 1 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3585.84 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.1.63-75

Abstract

Salah satu penyakit yang umum menyerang tanaman di persemaian adalah penyakit lodoh (damping off) yang disebabkan oleh jamur    patogen Cylindrocladium sp. Pengendalian biologi dengan menggunakan jamur antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium  sp. merupakan altematif yang diharapkan dapat mengurangi resiko pencemaran dengan meminimalkan gangguan terhadap keseimbangan biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi jamur antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. dalam pengendalian hayati terhadap patogen Cylindroc/adium sp. penyebab penyakit  lodoh pada persemaian tanaman hutan secara in-vitro.Pengujian dilakukan di dalam cawan petri dengan metode biakan ganda (Dual Culture) menggunakan media PDA (agar kentang). Rancangan yang digunakan adalah Split Plot dengan lima perlakuan yaitu perlakuan A untuk satu koloni jamur patogenik Cylindrocladium sp. dengan satu koloni jamur antagonis Trichoderma sp (CT 1:1), B untuk satu koloni jamur patogenik Cylindrocladium sp. dengan dua koloni jamur antagonis Trichoderma sp. (CT 1:2), C untuk satu koloni jamur patogenik Cylindrocladium sp. dengan satu koloni jamur antagonis Gliocladiumsp. (CG 1 :1 ), D untuk satu koloni jamur patogenik Cylindrocladium sp. dengan dua koloni jamur antagonis Giocladium sp. (CG 1:2) dan E untuk Cylindrocladium sp. (kontrol), setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Parameter yang diukur   adalah pertumbuhan diameter koloni Cylindrocladium  sp. dan persentase penghambatan jamur antagonis terhadap Cylindrocladium sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  persentase  penghambatan jamur antagonis Trichoderma  sp. terhadap patogen Cylindrocladium sp.  pada perlakuan A (CT 1 : 1) dan perlakuan B (CT 1:2) hari ke-6 masing-masing  sebesar   24,2% dan  22,4%, sedangkan persentase penghambatan pada jamur antagonis Gliocladium  sp. terhadap patogen Cylindrocladium sp. pada perlakuan  C (CG 1:1) dan perlakuan D (CG  1:2)  hari  ke-6  masing-masing  sebesar  19,3%  dan 15,2%. Penghambatan ini disebabkan oleh adanya aktivitas  antibiosis dan lisis serta persaingan  tumbuh dari Trichoderma sp. dan Gliocladium  sp. terhadap Cylindrocladium  sp.