Tita Maela Margawati
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Model Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Buzz Group untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Siswa SMA Tita Maela Margawati
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 10 No. 2 (2017): JULI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.223 KB)

Abstract

Komunikasi interpersonal memiliki arti yang penting untuk membantuperkembangan intelektual dan sosial siswa. Siswa yang mengalami kesulitan dalammelakukan komunikasi interpersonal akan sulit menyesuaikan diri, seringkali marah,cenderung memaksakan kehendak, egois dan mau menang sendiri sehingga mudah terlibatdalam perselisihan. Sehingga komunikasi interpersonal perlu ditingkatkan.Tujuan penelitian ini: mengetahui kondisi empiris pelaksanaan layanan bimbingankelompok, mengetahui kondisi komunikasi interpersonal siswa, merumuskan model yangefektif untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa, mengetahui tingkat keefektifanbimbingan kelompok dengan teknik buzz group. Metode yang digunakan dalam penelitianini R&D (research and development). Prosedur pengembangan yang dilakukan dalampenelitian ini adalah: studi pendahuluan, merancang model hipotetik, uji kelayakan modelhipotetik, perbaikan model, uji lapangan dan model akhir. Metode pengumpulan data dalampenelitian ini menggunakan pedoman wawancara dan skala psikologis. Teknik analisis datadalam penelitian ini menggunakan Wilcoxon Signed Rank Tes. Simpulan penelitian iniadalah model bimbingan kelompok teknik buzz group efektif dalam meningkatkankomunikasi interpersonal siswa.Hal ini terlihat dari perubahan komunikasi interpersonal siswa antara pre-test danpost-test. Perubahan yang terjadi adanya peningkatan 15,05%. Hasil uji statistikmenunjukkan angka 0,005, maka 0,005< 0,05, yang berarti bahwa ada perbedaan yangsignifikan komunikasi interpersonal siswa antara Pre-test dan post-test. Berdasarkan hasilpenelitian, maka konsekuensi dari hasil penelitian tersebut adalah dimasukkannya programbimbingan kelompok dengan teknik buzz group sebagai program bimbingan dan konselingdi sekolah untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa.
Pengaruh Layanan Bimbingan Pribadi Sosial Terhadap Kepercayaan Diri Siswa Kelas XI SMAN 1 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2018/2019 Tita Maela Margawati
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 12 No. 2 (2019): JULI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.672 KB)

Abstract

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Apabila anak tidak mempunyai rasa percaya diri, anak akan merasa malu kapan dan dimana saja bila dia tampil, dan tidak berani untuk bergaul, anak juga tidak berani untuk menunjukkan kemampuan yang dimilikinya kepada orang lain.Bimbingan pribadi merupakan upaya untuk membantu individu dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dam mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial)Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas XI SMAN 1 Ngadirojo TahunPelajaran 2018/2019. Design penelitian ini adalah Pre-Eksperimental Design dengan model One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi adalah siswa kelas XI SMAN 1 Ngadirojo dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI SMAN 1 Ngadirojo dan teknik sampling menggunakan simple random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan Skala Likert, wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan rumus t-test. Dari hasil pre test diperoleh data tingkat perilaku agresif siswa sebesar 86,1 dengan kategori Sedang dan setelah diberikan treatment mengalami kenaikan menjadi 104.5 dengan kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan pribadi-sosial dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Sedangkan untuk hasilt-test dilakukan dengan SPSS versi 16 yaitu dengan taraf kesalahan α = 0.05, dengan kriteria Ho ditolak jika output Asymp. Sig. (2-tailed)<α = 0.05, dan jika sebaliknya Ho diterima. (Sugiyono, 2010:379). Dan berdasarkan hasil uji tersebut diperoleh nilai t-test sebesar 0,00, yang mana kurang dari 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Pengembangan Layanan Informasi Karir Berbasis Ajaran Islam untuk Meningkatkan Aspirasi Karir Siswa di SMAN 1 Ngadirojo Tita Maela Margawati
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 11 No. 2 (2018): JULI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.082 KB)

Abstract

      Tingkat aspirasi karir dikalangan siswa usia remaja akhir atau SMA berdasarkan hasil data pretest dengan rata-rata terkecil 90,86. Rumusan masalah mengenai kebutuhan siswa, desain dan hasil pengembangan. Tujuan penelitian mengetahui kebutuhan siswa, menghasilkan desain dan desain akhir.      Pendekatan penelitian menggunakan metode Research and Development (R&D) model Thiagarajan atau Four D-Model. Setelah memperoleh Judgment Expert dilakukan uji terbatas. Populasi siswa kelas X berjumlah 341 siswa dan sampel (purposive sampling) berjumlah 34 siswa.       Hasil uji terbatas selama 10 kali pertemuan efektif dan dapat meningkatkan aspirasi karir siswa, adanya peningkatan skor pre test terhadap post test pada skala aspirasi karir secara umum sebanyak 32,97 poin atau 36,23% dan pengujian hipotesis hasil post test antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol dihasilkan nilai t = -3,174 mempunyai peluang sebesar 0,003. Nilai 0,003 dibandingkan t tabel 0,05, maka 0,003 > 0,05 yang berarti mendekati nilai 0 sehingga signifikan. Disimpulkan bahwa hipotesis Ho ditolak. Penolakan Ho berarti ada perbedaan antara rata-rata tingkat aspirasi karir dari kelompok ekperimen dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan.
Pengembangan Bimbingan Kelompok Teknik Bermain Peran untuk Meningkatkan Prososial Tita Maela Margawati
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 11 No. 1 (2018): JANUARI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.199 KB)

Abstract

Siswa SMA berada pada masa remaja, yang merupakan periode kritis yang menjadi dasar berhasil tidaknya dalam menjalani tugas perkembangan selanjutnya. Secara psikologis remaja tengah berada pada masa topan dan badai, sedang mencari identitas diri dan rawan sekali mengalami konflik. Di sisi lain dinamika perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, membawa perubahan diberbagai segi kehidupan, skaligus merupakan tantangan dan ancaman bagi remaja yang baru saja memulai kehidupan yang sesungguhnya. Kenyataan ini menuntut dimilikinya kemampuan-kemampuan khusus agar remaja dapat mempertahankan keberadaannya dalam dinamika kehidupan yang selalu berkembang. Prososial merupakanperilaku yang menguntungkan penerima, tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pelakunya. Prososial memiliki intensi untuk mengubah keadaan pisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara material maupun psikologis, dalam hal ini prososial bertujuan untuk meningkatkan well being terhadap orang lain. Kemampuan merespon secara fleksibel, penuh inisiatif dan bertanggung jawab menjadi salah satu kunci agar remaja mampu menjalani masa remaja dengan baik dan mencapai perkembangan selanjutnya secara optimal. Pelaksanaan bimbingan kelompok di SMAN 1 Ngadirojo yang belum optimal menjadikan masalah prososial siswa yang sebetulnya penting belum menjadi prioritas utama untuk diberikan layanan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui kondisi empiris pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di sekolah (2) mengetahui kondisi prososial siswa, (3) merumuskan model yang efektif untuk meningkatkan prososial siswa, (4) mengetahui tingkat keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran untuk meningkatkan prososial siswa. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Subyek penelitian menggunakan sampel satu kelompok beranggotakan sepuluh (10) orang siswa yang prososialnya heterogen yaitu tinggi, sedang dan rendah. Produk dari penelitian adalah bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran untuk meningkatkan prososial siswa. Simpulan akhir dari penelitian ini adalah bimbingan kelompok dengan teknikbermain peran yang dikembangkan terbukti efektif untuk meningkatkan prososial siswa, dan ini membawa dampak konsekwensi terhadap usaha peningkatan prososial siswa. Untuk itu disarankan kepada guru bimbingan dan konseling sebagai praktisi di sekolah menggunakan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran untuk meningkatkan prososial siswa.
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dalam Mengatasi Perilaku Agresif Siswa Kelas XI SMAN 1 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2018/2019 Tita Maela Margawati
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 12 No. 1 (2019): JANUARI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.064 KB)

Abstract

Perilaku agresif merupakan tingkah laku individu yang ditunjukkan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Definisi tersebut mencakup empat faktor tingkah laku, yaitu: tujuan untuk melukai atau mencelakakan, individu yang menjadi pelaku, individu yang menjadi korban, dan ketidakinginan si korban menerima tingkah laku si pelaku.Bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi diri siswa.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi perilaku agresif siswa kelas XI SMAN 1 NgadirojoTahunPelajaran 2018/2019. Design penelitian ini adalah Pre-Eksperimental Design dengan model One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi adalah siswa kelas XI SMAN 1 Ngadirojo dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 12 siswa kelas XI SMAN 1 Ngadirojo dan teknik sampling menggunakan sampling purposive. Metode pengumpulan data menggunakan Skala Likert, wawancara dan observasi.Analisis data menggunakan rumus t-test. Dari hasil pre test diperoleh data tingkat perilaku agresif siswa sebesar 49,83 dengan kategori Tinggi dan setelah diberikan treatment mengalami penurunan menjadi 38,83 dengan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat mengatasi perilaku agresif.Sedangkan untuk hasilt-test dilakukan dengan SPSS versi 16 yaitu dengan taraf kesalahan α = 0.05, dengan kriteria Ho ditolak jika output Asymp. Sig. (2-tailed)<α = 0.05, dan jika sebaliknya Ho diterima. (Sugiyono, 2010:379). Dan berdasarkan hasil uji tersebut diperoleh nilai t-test sebesar 0,00, yang mana kurang dari 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi perilaku agresif.
Layanan Bimbingan Pribadi Sosial dalam Meningkatkan Komunikasi Antar Pribadi Siswa Tita Maela Margawati
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 13 No. 1 (2020): JANUARI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Layanan bimbingan pribadi sosial nerupakan upaya memberikan bantuan kepada individu yang berhubungan dengan masalah pribadi sosial dalam dirinya termasuk didalamnya pergaulan sosial untuk mensejahterakan hidupnya. Layanan bimbingan merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada individu atau sekumpulan individu untuk mencegah atau mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan potensi yang dimiliki sehingga dapat mencapai perkembangan yang optimal, mampu merencanakan masa depan yang lebih baik serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan lingkunganKomunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka yang memungkinkan pesertanya menangkap reaksi orang lain baik secara verbal maupun non verbal. Individu yang mampu melakukan komunikasi antar pribadi akan mudah bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya dan sebaliknya individu yang kesulitan melakukan komunikasi antar pribadi dengan lingkungannya akan cenderung menyendiri dan tidak mampu bersosialisasi dengan lingkungan. Komunikasi antar pribadi memiliki arti yang sangat penting yaitu, membantu perkembangan intelektual dan sosial kita, selain itu juga untuk mendapatkan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui apakah layanan bimbingan pribadi sosial mampu meningkatkan komunikasi interpersonal. Design penelitian ini adalah Pre- Eksperimental Design dengan model One-Group Pretest-Posttest Design. Metode pengumpulan data menggunakan Skala Likert, wawancara dan observasi. Hasil t-test dilakukan dengan SPSS versi 16 yaitu dengan taraf kesalahan α = 0.05, dengan kriteria Ho ditolak jika output Asymp. Sig. (2-tailed)<α = 0.05, dan jika sebaliknya Ho diterima. (Sugiyono, 2010:379). Dan berdasarkan hasil uji tersebut diperoleh nilai t-test sebesar 0,00, yang mana kurang dari 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan pribadi sosial dapat meningkatkan komunikasi interpersonal siswa.