Sjamsiwarni Reny Sjarif
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH BAHAN PENGENTAL PADA SAUS TOMAT Sjamsiwarni Reny Sjarif; Shinta Wahyu Apriyani
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 8 No. 2 Desember 2016
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.094 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v8i2.2220

Abstract

Buah tomat merupakan komoditi hortikultura yang mudah mengalami kerusakan karena kandungan air yang tinggi. Salah satu cara dengan mengolah menjadi produk saus tomat dengan penambahan bahan pengental. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bahan pengental terhadap mutu saus tomat fisikokimia dan pembuatan produk saus tomat dengan formula terbaik. Penelitian dilakukan dengan perlakuan bahan pengental yaitu hunkuwe/ pati kacang hijau, maizena/ pati jagung, tapioca dan karagenan 7% dengan tambahan lain konstan. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif ditampilkan dalam bentuk table dan gambar. Parameter yang diuji berdasarkan SNI  mutu saus tomat.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa produk saus tomat yang dihasilkan dengan menggunakan pengental hunkuwe, maizena, tapioca dan karagenan tidak berpengaruh terhadap fisik produk saus tomat dari bau,rasa dan warna yaitu normal khas tomat. Jumlah padatan terlarut untuk bahan pengental hunkuwe 42,3 maizena 42,2, tapioca 41,3 dan karagenan 41,5 Brix,20°C. Hasil uji keasaman dihitung sebagai asam asetat untuk hunkuwe 2,25, maizena 2,46, tapioca 2,55 dan karagenan 2,51%. %. Cemaran mikroba Angka lempeng total berkisar antara 46x101-93x101 koloni/g dan kapang berkisar antara1x101-5x101 koloni/g. Uji penilain organoleptik terhadap tekstur produk saus tomat diperoleh nilai tertinggi 3,7 yaitu agak suka sampai suka dengan bahan pengental karagenan. Dibandingkan dengan SNI 01-3546-2004 syarat mutu saus tomat memenuhi syarat mutu untuk semua kriteria parameter yang diujikan dalam penelitian ini.             Kata kunci: Saus tomat,hunkuwe, maizena, tapioka, karagenan
PENGARUH KOSENTRASI SARI BUAH MANGGA KUWINI TERHADAP KUALITAS PERMEN KERAS Sjamsiwarni Reny Sjarif
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 10 No. 2 Desember 2018
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.948 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v10i2.4336

Abstract

Kuwini (Mangifera odorata Griff.) tergolong anggota genus Mangifera. Buah tersebut mempunyai aroma yang khas setelah masak, dapat dipergunakan untuk memberikan rasa dan aroma pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sari buah mangga kuwini terhadap kualitas permen keras.               Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu: pembuatan sari buah, pembuatan permen dan pengujian mutu permen. Metode yang digunakan adalah metode percobaan secara Rancangan Acak Lengkap, dua kali ulangan dengan dengan perlakuan penambahan sari buah mangga kuini M (0, 20, 25, 30, 35%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan sari buah mangga kuwini terhadap nilai rata-rata kadar air berkisar antara 0,83- 1,94%, kadar sukrosa 70,3-75,09%, kadar gula reduksi 11,06-12,51% dan kadar Vitamin C berkisar antara 0-1,52 mg/g. Penambahan sari buah mangga kuwini pada permen berpengaruh nyata terhadap kadar air,gula reduksi, kadar Vitamin C, warna,bau dan tidak perpengaruh nyata pada kadar sukrosa,tekstur dan rasa permen. Permen keras dengan penambahan sari sari buah mangga kuwini memenuhi syarat mutu  SNI 3547.1:2008 untuk parameter kadar air, kadar sukrosa, kadar gula reduksi, kadar abu, dan secara organoleptic disukai panelis.Kata kunci: kuwini, mangga, permen
KARAKTERISTIK BRIKET DARI CAMPURAN LIMBAH KULIT PISANG DAN LIMBAH SERBUK GERGAJI Sjamsiwarni Reny Sjarif
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.587 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.3521

Abstract

Kulit pisang dan serbuk gergaji merupakan limbah dari biomassa dapat diolah menjadi briket sebagai bahan bakar alternative dengan tekanan, tanpa melalui proses karbonasi dan tidak menggunakan perekat. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui karakteristik briket, dapat memanfaatan limbahdan juga mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Bahan yang digunakan limbah kulit pisang raja, kulit pisang kepok dan serbuk gergaji. Penelitian pendahuluan pengujian bahan baku. Pembuatan briket dengan perbandingan bahan dasar A= limbah kulit pisang raja : limbah serbuk gergaji (LKPR:LSG) (A1= 90:10, A2=80:20 dan A3=70:30) dan B=Limbah kulit pisang kepok : limbah serbuk gergaji (LKPK:LSG) (B1= 90:10, B2= 80:20 dan B3= 70:30). Ukuran briket yang dihasilkan berdiameter 2 inci x 5 cm dengan ketebalan 3-4 cm dengan tekanan 100 kg/cm2. Pengujian mutu dilakukan  terhadap nilai kalori, kadar air, kadar abu dan volatile matter. Hasil pengamatan bahan baku kulit pisang raja memiliki nilai kalor 4404 kal/g dan nilai kalor pisang kepok  4250 kal/g. Produk briket yang diperoleh setelah dilakukan perlakuan diperoleh pada LKPK; LSG B3(70:30) yaitu 3985 kal/g.Kata kunci : Briket, kulit pisang dan serbuk gergaji
PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN PENGAWET ALAMI TERHADAP CEMARAN MIKROBA PADA PASTA TOMAT Sjamsiwarni Reny Sjarif; rosmaeni rosmaeni
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 11 No. 2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33749/jpti.v11i2.5804

Abstract

Tomat merupakan salah satu jenis buah dan sayuran dengan kadar air yang tinggi sehingga buah ini cepat mengalami kerusakan. Tomat tidak dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama. Pengolahan tomat menjadi pasta tomat adalah salah satu alternatif cara untuk memperpanjang daya simpan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas waktu penurunan mutu pasta tomat khususnya cemaran mikroba angka lempeng total ALT dan kapang apabila digunakan setiap empat hari dengan kondisi wadah dibuka apabila akan digunakan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan perlakuan A1=suhu penyimpanan 5°C dan A2= suhu ruang,  B1= tanpa penambahan bumbu,  B2= penambahan bahan pengawet alami/bumbu (gula 12%, garam 2% dan Cuka kadar 25% sebanyak 1%,) serta Waktu penyimpanan (C) C1= 0 hari, C2= 4 hari, C3= 8 hari, C4= 12 hari, C5= 16 hari C6= 20 hari,C7= 24 hari C8=28 hari,C9= 32 hari. Dilakukan juga pengujian terhadap keadaan fisik, pH dan cemaran mikrobiologi khususnya ALT dan kapang dengan menggunakan metode deskriptif. Dari hasil penelitian yang diperoleh, penambahan bahan pengawet alami, suhu 5°C dan waktu penyimpanan berpengaruh terhadap cemaran mikrobiologi pasta tomat. Pada perlakuan A1B2C9 memenuhi syarat mutu saus tomat SNI 01-3546-2004 untuk cemaran logam. Pada suhu ruang produk pasta tomat tanpa penambahan bumbu pada perlakuan A2B1C2 mengalami pencemaran mikroba ALT dan Kapang.