Yayan Hadiyan
Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI PERTUMBUHAN AWAL KEBUN BENIH SEMAI UJI KETURUNAN SENGON ( Falcataria moluccana sinonim : Paraserianthes falcataria) UMUR 4 BULAN DI CIKAMPEK JAWA BARAT Yayan Hadiyan
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 7, No 2 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.161 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2010.7.2.85-91

Abstract

Kebutuhan benih sengon (Falcataria moluccana) terus meningkat, seiring dengan bertambah luasnya hutan tanaman sengon di Indonesia. Sementara itu, keberadaan benih sengon berkualitas untuk meningkatkan produktivitasnya masih terbatas. Salah satu kegiatan penelitian dalam rangka menghasilkan benih sengon bergenetik baik, telah dilakukan oleh Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta melalui pembangunan Kebun Benih Semai Uji Keturunan Sengon di Cikampek Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan parameter genetik kebun benih sengon tersebut pada umur 4 bulan. Kebun benih ini didisain menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok (RALB) yang terdiri dari 80 famili, 4 treeplot dan 6 blok. Variabel penelitian yang diamati adalah persen hidup, pertumbuhan dan beberapa paramater genetik. Hasil analisa menunjukkan bahwa persen hidup rata-rata sengon berkisar antara 82,47 % sampai dengan 93,38%, sedangkan hasil analisis varian terhadap diameter batang dan tinggi tanaman menunjukkan berbeda nyata. Pertumbuhan rerata diameter batang mencapai 0,87 cm dan tinggi 0,76 m. Taksiran nilai heritabilitas diameter (h2i = 0,10) dan tinggi ((h2 i = 0,16)) termasuk klasifikasi sedang/moderat. Korelasi genetik diameter x tinggi cukup kuat (rg = 0,90) dan lebih tinggi dari korelasi fenotip (rp = 0,78).
Keragaman pertumbuhan uji keturunan jati (Tectona grandis L.F) umur 5 tahun di Ciamis, jawa Barat Yayan Hadiyan
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan Vol 3, No 2 (2009): Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan
Publisher : Center for Forest Biotechnology and Tree Improvement (CFBTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.404 KB) | DOI: 10.20886/jpth.2009.3.2.95-102

Abstract

In Indonesia the demand of genetically improvement seed of teak has been increasing due to the expansion of teak  plantation, while the availability of high quality seed from seed orchard is very limited. A porgeny test of teak at Ciamis West Java that will be converted into a seedling seed orchard is planned to produce improved seed. The trial is laid out in Randomized Complete Block Design (RCBD), consisting of 160 families, 4 treeplots and 10 blocks. The objective of this research is to assess the growth and its variation among the families tested at 5 years old. The best tree height (12 m) was achieved by several seed sources, while the best diameter (14.6 cm) and volume increament (27.21 M3/ha/years) was from Ciamis local seed source. Family affected diameter and volume growth significantly, but not for tree height. Individual tree heriability for stem diameter was low (0.09), while that for stem volume was moderate ().10). The genetic correlation between height and diameter was strong (rg=0.84).
EVALUASI AWAL UJI KETURUNAN SENGON (Falcataria molucca) UMUR 8 BULAN DI KABUPATEN KEDIRI JAWA TIMUR Burhan Ismail; Yayan Hadiyan
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan Vol 2, No 3 (2008): Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan
Publisher : Center for Forest Biotechnology and Tree Improvement (CFBTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpth.2008.2.3.287-293

Abstract

Falcataria moluccana seedling seed orchards was established in 2006 located in Kediri East Java in collaboration between the Center for Forest Biotechnology and Tree Improvement Research and Development and Perum Perhutani. 77 open-pollinated families from four seed sources were progeny tested in Pare Kediri, East Java. The trial was arranged in a randomized completely block design, 4 tree line plot and replicated 6 times. At 8 months of age there were significant differences among seed sources for diameter. The survival rate of family varied from 54.2 % to 86.5%. Difference betwen families within seed sours were significant only for diameter growth. Heritability estimanes for diameter were moderate (h2i= 0.16; h2f = 0.42).).Genetic correlation beetwen diameter and height was strong (rg = 0.89) and higher than  phenotipic correlatione (rp = 0.86). 
PENDUGAAN POTENSI CADANGAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN PADA HUTAN MANGROVE DI KUBU RAYA MENGGUNAKAN CITRA ALOS PALSAR (ABOVEGROUND FOREST CARBON STOCK ESTIMATION IN KUBU RAYA MANGROVES BY USING ALOS PALSAR IMAGERY) Yudi Fatwa Hudaya; - Hartono; Sigit Heru Murti; Yayan Hadiyan
Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital Vol. 12 No. 1 Juni 2015
Publisher : Indonesian National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2043.738 KB)

Abstract

Kebutuhan akan sistem pendugaan cadangan karbon hutan yang memadai dengan cakupan wilayah geografis yang lebih luas dan waktu pengukuran yang lebih cepat saat ini mulai diperhatikan, salah satu diantaranya melalui pemanfaatan citra satelit synthetic aperture radar (SAR). Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan keunggulan aplikasi ALOS PALSAR dalam kegiatan kuantifikasi karbon pada hutan mangrove. Dibandingkan dengan penelitian-penelitian sejenis lainnya pada berbagai tipe hutan tropis maupun temperate dataran rendah sampai pegunungan, penerapan pada hutan mangrove, gelombang-L pada citra ALOS PALSAR secara signifikan terbukti memiliki sensitivitas yang lebih baik terhadap nilai kandungan karbon aboveground aktual hasil pengukuran berbasis alometrik di lapangan. Hubungan yang lebih baik diperoleh dengan koefisien determinasi mencapai 62% pada polarisasi HH dengan bentuk persamaan Y=1647e0,358BS_HH dan, 98,6% pada polarisasi HV dengan bentuk persamaan Y = 6,828BS_HV2 +279,4BS_HV + 2870. Sementara pada penelitian sebelumnya (R2) hanya 61% - 76%. Model penduga yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menghitung jumlah cadangan karbon dan sebarannya secara geografis. Kandungan biomassa di atas permukaan pada hutan mangrove di Kabupaten Kubu Raya diketahui 178,43 Mg/ha; sedangkan potensi karbon di atas permukaan diketahui 5.334.454,9 Mg (Megagram) atau 5,3 Mt (Megaton) karbon, dan kemampuan dalam menyerap karbondioksida (CO2) adalah 19,451 Mt (Megaton) CO2 equivalent. Hutan mangrove di Kubu Raya dengan luas 71.069,21 hektar apabila dipertahankan keberadaannya akan berkontribusi mengurangi tingkat emisi GRK (Gas Rumah Kaca) dari sektor kehutanan sebesar 0,76 %.Kata kunci: ALOS PALSAR, Mangrove, Alometrik, Karbon.