Pengembangan teknologi proses bata merah limbah padat pabrik minyak nabati, yaitu spent bleaching earth telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pemanfaatan limbah pabrik minyak nabati sebagai bahan baku pembuatan bata merah yang sekiranya dapat berperan untuk mengatasi masalah lingkungan dari limbah padat yang menumpuk di lokasi pabrik minyak nabati. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yakni, penelitian pendahuluan untuk mendapatkan komposisi bahan yang baik dan penelitian lanjutan yaitu pembuatan bata merah skala teknis produksi. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa bata percobaan untuk perlakuan bahan A1-F1 memiliki karakteristik sedikit plastis s/d agak plastis, tidak retak dan tidak bengkok saat dikeringkan, dengan susut kering antara 7,5-7,79%, selanjutnya tidak retak dan tidak bengkok setelah dibakar pada suhu ±700 oC dengan susut bakar antara 1,92-2,94%. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut selanjutnya dilakukan pencetakan bata merah skala teknis produksi dengan perlakuan (komposisi campuran bahan) (B): 60 bagian SBE+25 bagian Tanah Liat (TL)+15 bagian Domato; (C): 50 bagian SBE+25 bagian TL+25 bagian Domato; dan (D): 70 bagian SBE+20 bagian TL+10 bagian Domato. Hasil uji fisik kuat tekan bata merah dari limbah padat pabrik minyak nabati menunjukkan bahwa semua perlakuan memenuhi persyaratan. Produk dengan kuat tekan kelas terendah terdapat pada perlakuan (B), yakni 63,30 kg/cm² dan yang tertinggi pada perlakuan (C), yakni 103,30 kg/cm². Bila ditinjau dari semua parameter uji maka produk bata merah perlakuan D memenuhi syarat SNI 152094-2000 dengan kuat tekan pada kelas 100 kg/cm². Kata kunci: Spent bleaching earth, tanah domato, tanah liat, bata merah.