Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DESKRIPSI EKOLOGI HABITAT EBONI (Diospyros celebica Bakh.) DI CAGARALAM KALAENA, KAB. LUWU TIMUR Merryana Kiding Allo
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3359.263 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.3.175-190

Abstract

Hubungan kehidupan yang terjadi dalam suatu ekosistem tidak lepas dari pengaruh utama lingkungan yang menunjang kehidupan di atasnya. Cagar Alam Kalaena sebagai suatu ekosistem hutan hujan dataran rendah yang ada di Sulawesi merupakan tempat tumbuh alami eboni (Diospyros celebica Bakh.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi biofisik yang optimal bagi pertumbuhan eboni sebagai dasar dalam pengembangan eboni di masa yang akan datang. Pohon eboni memiliki motif kayu yang indah dan unik dengan wama strip berselang-seling antara hitam dan coklat kemerahan. Keunikan kayu ini menyebabkan harga kayu eboni yang tertinggi di dunia. Jenis tanah umumnya podsolik  coklat kekuningan berasal dari bahan induk serpih dan batu pasir, hasil analisis tanah menunjukkan kandungan bahan organik tanah dan kesuburan tanah umumnya rendah-sangat rendah, temperatur tanah 26,5°C, kelembaban 83%, curah hujan tahunan sekitar 2.689 mm per tahun dan type iklim A menurut klasifikasi Schmidt Ferguson.
Corak Indah Kayu Eboni (Diospyros celebica Bakh.) Merryana Kiding Allo
Buletin Eboni Vol 9, No 1 (2012): Info Teknis Eboni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.744 KB) | DOI: 10.20886/buleboni.4990

Abstract

Kayu eboni dikenal dengan warnanya yang hitam bercorak, memiliki pola garis sejajar hingga bergelombang ringan dan memiliki kesan raba halus. Tergolong ke dalam jenis kayu mewah dengan harga jual cukup mahal di antara jenis komersial yang ada di Indonesia. Perbedaan warna pada kayu gubal dan kayu teras eboni sangat kontras, kayu gubal berwarna putih kekuningan sedangkan kayu teras berwarna hitam kemerahan atau hitam kecoklatan. Terdapat perbedaan warna dan corak kayu teras eboni pada tiga lokasi tempat tumbuh eboni. Perbedaan tersebut cenderung dipengaruhi oleh letak dan kondisi fisik masing-masing tempat tumbuh. Kayu eboni yang lebar stripnya, memiliki warna yang lebih terang didominasi oleh warna coklat kekuningan di antara strip tipis yang berwarna hitam.  Sedangkan corak kayu yang stripnya rapat didominasi oleh warna hitam. Bentuk strip hitam tipis dengan interval strip berwarna coklat muda tebal menyebabkan warna coklat muda jadi dominan.  Letak strip sejajar tidak beraturan strip hitam diselingi oleh interval antar strip berwarna coklat muda.  Kayu eboni asal Kasimbar merupakan yang terbanyak jumlah stripnya yaitu 30,6 strip pada lebar ebidang radial 10 cm dengan ukuran lebar strip rata-rata 1,7 mm, lebar interval antar strip rata-rata 1,6 mm. Kayu eboni asal Karaenta memiliki jumlah strip hitam rata-rata 26 strip pada lebar bidang radial 10 cm dengan ukuran lebar strip rata-rata 1,5 mm, lebar interval antar strip berwarna coklat muda  adalah 2,4 mm.  Bentuk strip hitam agak tipis dengan interval coklat tua kemerahan agak tebal. Letak strip hitam mengelompok sejajar tidak beraturan dan kadang bergelombang. Sedangkan kayu eboni asal Parangloe memiliki jumlah strip rata-rata 23,2 strip pada lebar bidang radial 10 cm dengan lebar strip rata-rata 1,1 mm, jarak interval antar strip 3,2 mm.