Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI APLIKASI BEBERAPA BIOINSEKTISIDA DAN KOMBINASINYA TERHADAP SERANGAN HAMA ULAT KANTONG Pagodiella sp. PADA BIBIT Rhizophora apiculata DI PERSEMAIAN Asmaliyah Asmaliyah; Illa Anggraeni
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 6, No 1 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.537 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2009.6.1.37-43

Abstract

Penelitian efikasi beberapa bioinsektisida dan kombinasinya terhadap serangan hama ulat kantong Pagodiella sp. pada bibit mangrove dilakukan di persemaian Kebun Percobaan Kemampo, Sumatera Selatan dari bulan Desember 2001 sampai Maret 2002. Penelitian ini menggunakan rancangan tersarang (nested design) dalam pola acak lengkap dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari tiga tingkat interval penyemprotan tersarang dengan sebelas cara aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi insektisida mikroba B. thuringiensis var. kurstaki serotype 3a/3b dan B.t. var. kurstaki strain EG 2371 efektif dalam menekan serangan ulat kantong baik secara individual (pertambahan tingkat kerusakan masing-masing sebesar 8,98% dan 14,38%) maupun kombinasi (pertambahan tingkat kerusakan 11,36%). Aplikasi kombinasi insektisida mikroba B. t. var. kurstaki strain 3a/3b dengan ekstrak tanaman mimba juga efektif menekan serangan ulat kantong Pagodiella sp. (pertambahan tingkat kerusakan 14,92%). Kombinasi atau pencampuran kedua insektisida tersebut tidak menghasilkan efek sinergisme, sedangkan kombinasi antara insektisida botani mimba dan sirsak selain efektif menekan serangan ulat kantong Pagodiella sp., juga menghasilkan efek sinergisme.
PENYAKIT KARAT TUMOR PADA SENGON (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) DI PERKEBUNAN GLENMORE BANYUWANGI, JAWA TIMUR Illa Anggraeni
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 6, No 5 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9001.639 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2009.6.5.311-321

Abstract

Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen), salah satu jenis tanaman yang sudah sejak lama diusahakan di kawasan hutan tanaman, hutan rakyat dan perkebunan di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Saat ini masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan sengon adalah adanya serangan penyakit karat tumor yang disebabkan oleh fungi Uromycladium tepperianum. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penyakit, gejala penyakit, persentase kejadian penyakit (disease incidence), intensitas penyakit (diseases severity), dan uji pengendalian pendahuluan menggunakan berbagai fungisida sintetik yang berbahan aktif difenokonazol 250 g/l, tembaga hidroksida 82,4 g/l, metil tiofanat 500g/l, propineb 70%, klorotalonil 75%. Selain fungisida sintetik juga digunakan beberapa bahan yang mudah di dapat oleh pengelola yaitu larutan spirtus, kapur campur garam dengan perbandingan 10 : 1 dan belerang campur kapur dengan perbandingan 1 : 1. Penelitian dilaksanakan di areal perkebunan PT. Glenmore, Banyuwangi Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi perlakuan fungisida sintetik tidak efektif sedangkan penggunaan campuran belerang dan kapur dapat mencegah dan mengendalikan karat tumor.
PENYAKIT BERCAK DAUN PADA TANAMAN EKALIPTUS Ngatiman Ngatiman; Illa Anggraeni
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 3, No 3 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1554.392 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2006.3.3.183-191

Abstract

Di areal hutan tanaman PT. Surya Hutani Jaya Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, tanaman Eucalyptus urophylla Blake, umur 3 tahun dan 5 tahun terserang penyakit bercak daun. Akibat penyakit tesebut  daun-daun rontok dan tanaman kering meranggas.Tujuan penelitian adalah  untuk mengetahui jenis pathogen dan gejala yang ditimbulkannya serta persentase kejadian penyakit pada E. urophylla. Penelitian dilakukan di lapangan (untuk mengamati gejala, persentase kejadian penyakit), kemudian dilanjutkan di laboratorium Kelti Perlindungan dan Pengaman Hutan, Puslitbang Hutan Tanaman Bogor untuk identifikasi patogen bercak daun. Kegiatan identifikasi merupakan suatu proses mencocokkan secara umum dan membandingkan ciri-ciri yang didapat secara makroskopis maupun mikroskopis dengan ciri-ciri yang ada dalam referensi.  Hasil identifikasi temyata penyakit bercak daun pada E. urophylla umur 3 dan 5 tahun disebabkan oleh fungi Macrophoma  sp. Persentase kejadian penyakit pada E. urophylla umur 3 tahun sebesar 57 ,46% dengan intensitas serangan 7,08%, sedangkan persentase kejadian penyakit pada umur 5 tahun sebesar 40,15% dengan intensitas serangan 4,61 %.